Smartphones atau
si telepon pintar merupakan benda yang tak asing dari kehidupan kita
sehari-hari. Sebut saja Blackberry, ponsel Android dan iPhone. Tapi pernahkah
menyadari bahwa bisa jadi handheld
tersebut tak lagi smart alias tak
membuat hidup kita lebih ‘pintar’. Kok bisa?
si telepon pintar merupakan benda yang tak asing dari kehidupan kita
sehari-hari. Sebut saja Blackberry, ponsel Android dan iPhone. Tapi pernahkah
menyadari bahwa bisa jadi handheld
tersebut tak lagi smart alias tak
membuat hidup kita lebih ‘pintar’. Kok bisa?
1. Ketika berbicara dengan seseorang tetapi Anda
sibuk memainkan handphone
sibuk memainkan handphone
Pernahkah duduk bersama di sebuah meja makan dan semua orang sibuk
memencet keypad handphones? Memandang
layar telepon genggam bisa jadi lebih menarik dibanding dengan menatap wajah
sang lawan bicara. Atau saat reuni, alih-alih bernostalgia tetapi semua orang
nampak sibuk sendiri-sendiri. Padahal bisa jadi tak ada urusan yang
penting-penting amat, hanya sekadar membuka situs jejaring sosial. Bagi
sebagian orang, hal tersebut merupakan hal yang kurang sopan. Hargailah lawan
bicara dengan tak asyik sendiri saat ia mengajak berbincang.
memencet keypad handphones? Memandang
layar telepon genggam bisa jadi lebih menarik dibanding dengan menatap wajah
sang lawan bicara. Atau saat reuni, alih-alih bernostalgia tetapi semua orang
nampak sibuk sendiri-sendiri. Padahal bisa jadi tak ada urusan yang
penting-penting amat, hanya sekadar membuka situs jejaring sosial. Bagi
sebagian orang, hal tersebut merupakan hal yang kurang sopan. Hargailah lawan
bicara dengan tak asyik sendiri saat ia mengajak berbincang.
2. Ketika segala aspek kehidupan diceritakan
Berbagai aplikasi menarik yang ada pada si telepon pintar membuat orang
membuka kehidupan pribadinya. Sebut saja apa yang ia pikirkan, sedang dimana,
dengan siapa dan sedang apa. Situs jejaring sosial populer seperti Facebook dan
Twitter, Foursquare, Instagram menjadikan kehidupan sosial sedikit demi sedikit
bergeser dari dunia nyata ke dunia maya. Ada hal-hal yang sebaiknya disimpan
sendiri atau hanya diceritakan kepada orang-orang tertentu saja bukan? Baru-baru
ini imej artis perempuan sekaligus anggota dewan pun sempat tercoreng lantaran
ia kedapatan berada di sebuah tempat hiburan malam melalui foto yang diunggah
oleh temannya.
membuka kehidupan pribadinya. Sebut saja apa yang ia pikirkan, sedang dimana,
dengan siapa dan sedang apa. Situs jejaring sosial populer seperti Facebook dan
Twitter, Foursquare, Instagram menjadikan kehidupan sosial sedikit demi sedikit
bergeser dari dunia nyata ke dunia maya. Ada hal-hal yang sebaiknya disimpan
sendiri atau hanya diceritakan kepada orang-orang tertentu saja bukan? Baru-baru
ini imej artis perempuan sekaligus anggota dewan pun sempat tercoreng lantaran
ia kedapatan berada di sebuah tempat hiburan malam melalui foto yang diunggah
oleh temannya.
3. Ketika ponsel adalah benda pertama yang
dibuka setelah bangun tidur
dibuka setelah bangun tidur
Keunggulan utama ponsel pintar adalah menawarkan konektivitas tak
terbatas melalui dunia maya sekaligus banyaknya aplikasi menarik di dalamnya.
Kalau membuka ponsel adalah hal yang pertama Anda lakukan setelah bangun, hati-hati
bisa jadi Anda telah kecanduan. Email atau notifikasi facebook tak akan hilang
jika ke kamar mandi dan berwudlu bukan? Hehe.
terbatas melalui dunia maya sekaligus banyaknya aplikasi menarik di dalamnya.
Kalau membuka ponsel adalah hal yang pertama Anda lakukan setelah bangun, hati-hati
bisa jadi Anda telah kecanduan. Email atau notifikasi facebook tak akan hilang
jika ke kamar mandi dan berwudlu bukan? Hehe.
4. Ketika ponsel pintar menghabiskan waktu
produktif Anda
produktif Anda
Niatnya membuka Facebook atau Twitter lima menit eh jadi lima belas menit,
saling berbalas komen eh tahu-tahu sudah setengah jam. Setelah Facebook, ada
Twitter, ada instagram, ada Path. Lalu permainan-permainan mengasyikkan pun
sayang dilewatkan, video di youtube pun begitu menarik. Tahu-tahu tak terasa
sudah dua jam memegang ponsel. Waktu yang sebenarnya
bisa digunakan untuk melakukan hal yang lebih produktif.
saling berbalas komen eh tahu-tahu sudah setengah jam. Setelah Facebook, ada
Twitter, ada instagram, ada Path. Lalu permainan-permainan mengasyikkan pun
sayang dilewatkan, video di youtube pun begitu menarik. Tahu-tahu tak terasa
sudah dua jam memegang ponsel. Waktu yang sebenarnya
bisa digunakan untuk melakukan hal yang lebih produktif.
5. Ketika Anda tak bisa melepaskan diri dengan
ponsel barang sekejap
ponsel barang sekejap
Berada di sebuah forum, tetapi ponsel tak pernah lepas dari tangan. Ada
saja hal yang dilakukan. Ketika di dalam kelas, ketika sedang rapat. Ada saatnya untuk meletakkan ponsel dan keep it away. Menunduk memandang layar
membuat seseorang tak memperhatikan sekitar. Pernah suatu ketika, saya sedang
berada di dalam taksi dan asyik memperhatikan twitter, tahu-tahu sang sopir
memutar-mutar jalan yang seharusnya dekat, walhasil argo yang dibayar pun jauh
lebih mahal. Akibat tidak memperhatikan tentu saja.
saja hal yang dilakukan. Ketika di dalam kelas, ketika sedang rapat. Ada saatnya untuk meletakkan ponsel dan keep it away. Menunduk memandang layar
membuat seseorang tak memperhatikan sekitar. Pernah suatu ketika, saya sedang
berada di dalam taksi dan asyik memperhatikan twitter, tahu-tahu sang sopir
memutar-mutar jalan yang seharusnya dekat, walhasil argo yang dibayar pun jauh
lebih mahal. Akibat tidak memperhatikan tentu saja.
Jadi
apakah smartphone Anda benar-benar smart? Tergantung yang menggunakan tentu
saja. The man behind the gun is the matter, isn’t it?
apakah smartphone Anda benar-benar smart? Tergantung yang menggunakan tentu
saja. The man behind the gun is the matter, isn’t it?
13 Comments. Leave new
Sangat menarik, saya gak punya yang smatr Mbak, HP saya gak smart2.. dipencet malah diam aja 😛
ahaha, klo dipencet ngomong malah serem mas :p
Hp-ku dr dulu gak bisa buat fb-an, twitteran, e-mailan, BBM-an, atau whatsapp-an. Bisanya cm dua, sms-an atau telpon-an. Itupun kalo pas ada pulsanya. Hiks2.. 😀
ahaha.. ayo guh aktif di socmed hihi
Setuju dengan semua poin yang Anda sampaikan, Mbak. Walaupun ponsel saya bukan tergolong smartphone, tapi kadang2 saya masih terkonsumsi oleh keberadaannya. Yang paling bahaya adalah tergerusnya waktu produktif kita oleh kegiatan sia-sia di ponsel kita. Khusus untuk poin ke-5, para ahli belakangan menyebutnya nomophobia alias fobia ga bisa berjauhan dr ponsel. Ihh, ngerii…
Saya paling sebel sama poin pertama; sering bercakap dengan beberapa temen, eh ladalah mereka malah asyik dg Bebeh-nya. Rasanya komunikasi jd percuma…Ada seorang mahasiswa S2 menyinggung dalam tesisnya, bahwa ponsel, dalam kadar tertentu, justru menjauhkan yg dekat dan mendekatkan yg jauh. Kehadiran fisik kadang tak lebih penting daripada kesibukan berhaha-hihi tanpa sadar sambil mengumbar hal-hal yang bukan merupakan wilayah privat–atau lebih parah lagi, terjebak pada ghibah 🙁
Kalau khitbah sih enak, hahaha…Makasih dah diingetin Mbak 🙂 Salam sehat selalu.
ahaha, ane bisa nulis karena sempet ngrasain juga.. lama2 udah 'tobat' :p
salam mas, makasih kunjungannya ^_^
terkadang hapenya yang terlalu smart, tapi yang pakai nggak smart amat 😀
hihi.. bener mba 😀
Itu kriteria "Ponsel Addicted" ya? 😀
iya mba.. smartphones membuat orang cenderung 'addicted' soalnya hehe
wah monika emang pinter 😀
seneng deh bacanya heheh
ini sih pengalaman pribadi nur *malu.. tp udah 'sembuh' :p
saya setuju sama yg diatas. komentarku muncul kepotong duh payah aku hehe..