Ada rasa tak
puas tatkala saya membaca novel Tere Liye berjudul ‘Negeri Para Bedebah’, akhir
cerita terasa ganjil untuk sebuah penutup, teka-teki terbesar malah belum
tuntas. Syukurlah beberapa bulan kemudian, terbitlah novel pemungkas dari
peraih penghargaan ‘Anugerah Pembaca Indonesia 2012’ ini. ‘Negeri di Ujung
Tanduk’, novel dengan cover amat menarik : kumpulan monyet berdasi bermuka
culas.
puas tatkala saya membaca novel Tere Liye berjudul ‘Negeri Para Bedebah’, akhir
cerita terasa ganjil untuk sebuah penutup, teka-teki terbesar malah belum
tuntas. Syukurlah beberapa bulan kemudian, terbitlah novel pemungkas dari
peraih penghargaan ‘Anugerah Pembaca Indonesia 2012’ ini. ‘Negeri di Ujung
Tanduk’, novel dengan cover amat menarik : kumpulan monyet berdasi bermuka
culas.
dari Goodreads Di Negeri di Ujung TandukKehidupan semakin rusakBukan karena orang jahat semakin banyakTapi semakin banyak orang yang memilih tidak peduli lagi
Kali ini Thomas tak lagi berperan
sebagai seorang konsultan finansial terkemuka, ia membuka lini baru
perusahaannya sebagai konsultan politik. Ia juga tak ditemani Julia, wartawan
majalah ekonomi yang menjadi mitranya di novel pertama, mitranya kali ini
adalah seorang wartawan majalah politik bernama Maryam. Namun antara Julia dan
Maryam memiliki sebuah kesamaan : sama-sama akan mengalami petualangan
menegangkan dengan laki-laki tiga puluh tahun itu.
sebagai seorang konsultan finansial terkemuka, ia membuka lini baru
perusahaannya sebagai konsultan politik. Ia juga tak ditemani Julia, wartawan
majalah ekonomi yang menjadi mitranya di novel pertama, mitranya kali ini
adalah seorang wartawan majalah politik bernama Maryam. Namun antara Julia dan
Maryam memiliki sebuah kesamaan : sama-sama akan mengalami petualangan
menegangkan dengan laki-laki tiga puluh tahun itu.
Thomas tengah
mengikuti pertandingan sebuah klub petarung di Makau sebelum serentetan
kejadian buruk mengikutinya. Ia dituduh memiliki seratus kilogram bubuk heroin
oleh Kepolisian Hongkong dengan barang bukti yang ada dalam kapal pesiarnya,
klien politiknya yang menjadi kandidat kuat calon presiden dari partai X ditangkap
dengan tuduhan korupsi hingga potongan besar puzzle kehidupan masa lalu yang harus diselesaikan: orang-orang
yang paling bertanggung jawab atas kematian kedua orang tuanya, pusaran mafia
hukum terbesar di seantero negeri. Pembaca akan disuguhi kejadian-kejadian
menegangkan seperti pada novel pertama, seolah-olah ikut berada dalam
petualangan. Penyelesaian dengan cara yang kadang tak terduga.
mengikuti pertandingan sebuah klub petarung di Makau sebelum serentetan
kejadian buruk mengikutinya. Ia dituduh memiliki seratus kilogram bubuk heroin
oleh Kepolisian Hongkong dengan barang bukti yang ada dalam kapal pesiarnya,
klien politiknya yang menjadi kandidat kuat calon presiden dari partai X ditangkap
dengan tuduhan korupsi hingga potongan besar puzzle kehidupan masa lalu yang harus diselesaikan: orang-orang
yang paling bertanggung jawab atas kematian kedua orang tuanya, pusaran mafia
hukum terbesar di seantero negeri. Pembaca akan disuguhi kejadian-kejadian
menegangkan seperti pada novel pertama, seolah-olah ikut berada dalam
petualangan. Penyelesaian dengan cara yang kadang tak terduga.
Dalam novel
ini pula, Tere Liye seolah-olah menyindir sistem politik demokrasi yang lazim
dewasa ini melalui tokoh Thomas. Misalnya saat Thomas diwawancarai oleh Maryam,
ini pula, Tere Liye seolah-olah menyindir sistem politik demokrasi yang lazim
dewasa ini melalui tokoh Thomas. Misalnya saat Thomas diwawancarai oleh Maryam,
“Apakah suara
terbanyak adalah suara Tuhan? Omong kosong. Berani sekali manusia mengklaim
sepihak, fait accompli suara Tuhan.
Coba kau bayangkan sebuah kota yang dipenuhi pemabuk, pemadat, mereka
mayoritas, maka saat undang-undang tentang peredaran minuman keras dan ganja
disahkan melalui referendum warga kota, otomatis menang sudah mereka. Bebas
menjual minuman keras dimana-mana, mabuk-mabukan di mana pun. Juga masalah lain
seperti pernikahan sesama jenis, kebebasan melakukan aborsi bayi. Bahkan dalam
kasus ekstrem, jika mayoritas penduduk kota sepakat pembunuhan adalah tindakan
legal, di mana suara Tuhan?”
Bagi saya,
cara Tere Liye memaparkan pemikirannya melalui dialog antar tokoh selalu
mengesankan : cerdas dan rasional. Yang menjadi catatan saya atas novel setebal
359 halaman ini adalah pada beberapa bagian, rasa-rasanya potongan kejadian
seperti dipaksakan, kebetulan yang seolah-olah selalu cocok. Ada beberapa
bagian yang mudah ditebak kelanjutannya sehingga membuat kurang greget.
cara Tere Liye memaparkan pemikirannya melalui dialog antar tokoh selalu
mengesankan : cerdas dan rasional. Yang menjadi catatan saya atas novel setebal
359 halaman ini adalah pada beberapa bagian, rasa-rasanya potongan kejadian
seperti dipaksakan, kebetulan yang seolah-olah selalu cocok. Ada beberapa
bagian yang mudah ditebak kelanjutannya sehingga membuat kurang greget.
Secara umum,
novel ini kalah mengesankan dibandingkan dengan novel pendahulunya. Namun
secara keseluruhan, novel ini merupakan novel yang berbobot untuk dibaca, apalagi
apabila telah membaca novel pendahulu. Inti pesan moral novel ini amat mengena
: jarak antara akhir yang baik dan akhir yang buruk hanya dipisahkan oleh
sesuatu yang kecil saja, yakni kepedulian. Nasihat yang klasik tetapi tentu saja,
tak semua orang memilih untuk peduli. Happy reading!
novel ini kalah mengesankan dibandingkan dengan novel pendahulunya. Namun
secara keseluruhan, novel ini merupakan novel yang berbobot untuk dibaca, apalagi
apabila telah membaca novel pendahulu. Inti pesan moral novel ini amat mengena
: jarak antara akhir yang baik dan akhir yang buruk hanya dipisahkan oleh
sesuatu yang kecil saja, yakni kepedulian. Nasihat yang klasik tetapi tentu saja,
tak semua orang memilih untuk peduli. Happy reading!
Sepotong kecil kepedulian akan
membuat perbedaan berarti di masa depan.
10 Comments. Leave new
"Sepotong kecil kepedulian akan membuat perbedaan berarti di masa depan" Nice quote.
Jadi rindu pada masa bisa asyik membaca.
Emang ga bs mba skrg? hihi
Satu lagi karya Tere Liye…
Baca resensi ini bikin mupeng sama bukunya.
bagus Bun 🙂
Bang tere liye emang ga ada matinye…penulis yang sangat produktif! belum selesai baca novel yang satu ee udah ngeluarin lagi novel terbaru. Salut deh!
Salam kenal mba 🙂 Kunjungan pertama
salam kenal juga mba Intan 😉
kunjungan bayi nih gan. maklum newbie baru 22 hari umurnya.
mohon bantuan dan tips tips menariknya. sukses selalu ya gan
sukses Mas, salam kenal 🙂
dari kutipan wawancara kayaknya buka ini benar2 nendang kaka, berarti sebelum baca ini harus baca negeri para bedebah dulu ya
keren banget ini mah bukunya