Tujuh
belas kali sehari dahimu kau tundukkan
Entah
sebuah keberserahan atau sekadar pengguguran kewajiban
Dalam
sujud panjang atau gerakan ala burung terbang
Singgah
sejenak untuk kemudian meninggalkan
Nama
Tuhanmu kau sebutkan, berulang-ulang
bahwa
sesungguhnya
kau
bersaksi
Dialah
Tuhan, yang kepada-Nya jiwa raga diserahkan
Entah
berapa Ramadhan singgah
Memeluk
jiwa-jiwa pendosa yang resah
Entah berapa
lantunan tilawah
Membuat
matamu membasah
Entah
berapa ceramah
Membuat telingamu
memerah
Tetapi tetap
saja berulang-ulang
Dosa demi
dosa kau kumpulkan
Kesalahan demi
kesalahan terulang-ulang
Berulang-ulang
Tuhanmu menyentil, pelan-pelan
Lewat teguran,
lewat cobaan
Kalau-kalau
hatimu masih mau mendengarkan
Tuhanmu
Yang Maha Penyayang
Yang tak
pernah melupakan atau meninggalkan
Sang
pendosa…
![]() |
diambil dari sini |
Rabbana dholamnaa anfusana waillam tagfirlanaa watarhamnaa lanakuunanna minal khosirinQ.S. Al A'raf: 23
("Wahai Tuhan kami, kami telah mendholimi diri kami. Dan sekiranya Engkau tidak mengampuni dan memberi rahmat kepada kami tentulah kami termasuk orang-orang yang merugi")
#SelfNote
Tu doanya Nabi Yunus, ya, Mon?
ReplyDeleteAn lupa surat apa.. ;)
makasii udah mengingatkan, ya, say
Goresan tegas dan membekas. *jempols :)
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete