Pernahkah merasakan begitu ingin menyentuhkan keningmu lekat-lekat di tengah heningnya malam tapi tak bisa? Pernahkah jiwa terasa hampa dan ingin menderas ayat-ayatnya tapi menyentuh surat cinta-Nya saja tak boleh? Pernahkah ingin menenangkan jiwa melalui puasa tapi tak bisa? Dan pernahkah semua itu terasa begitu menyiksa dan ingin cepat-cepat mengakhirinya?
Bagi para perempuan yang telah mencapai masa
dewasa (dan tidak sedang hamil tentu saja) , menstruasi merupakan tamu yang
datang di setiap bulan. Mulai dari tiga hingga empat belas hari, berulang
melalui siklus rata-rata dua puluh delapan hari. Selain manfaat-manfaat
kesehatan yang diperoleh perempuan melalui menstruasi seperti pembersihan tubuh
maupun penanda kesuburan , masa menstruasi bisa jadi menyimpan hikmah-hikmah
nonmedis bagi para muslimah. Apa saja?
Yang pertama, menjelang menstruasi serangan
‘gejolak hormonal’ merupakan hal yang harus dihadapi, Pre Menstrual Syndrom
(PMS) istilahnya. Ketika tubuh terasa amat tak nyaman dan emosi menjadi labil.
Menjaga emosi sehingga jangan sampai melalaikan ibadah ketika serangan rasa
malas melanda. Menjaga emosi agar jangan sampai mengeluarkan perkataan atau
melakukan perbuatan yang membuat tak nyaman orang lain.
Hal yang tak kalah penting lainnya adalah
ketika menstruasi, para muslimah tak diperkenankan melaksanakan ibadah mahdhah
seperti sholat, puasa dan membaca Al Qur’an. Hmmm, bagaimana rasanya jika tak
melaksanakan ibadah yang katakanlah menjadi nafas kita sehari-hari (kecuali
puasa tentunya tak setiap hari)? Hampa, seperti tanaman yang kekurangan air.
Ibadah ghairu mahdhah tentu saja, tetapi ada keistimewaan-keistimewaan ibadah
mahdhah yang tak dapat tergantikan bukan. Yang tak terkatakan. Seperti ketika
haus meneguk air, ketika lapar menyantap makanan, ada yang kurang saat hal
tersebut tak dilakukan.
Hal yang patut disyukuri bahwa saat para
muslimah tidak sedang mendapatkan tamu bulanan, ia memiliki kemudahan-kemudahan
untuk melaksanakan ibadahnya. Kita tak tinggal di sebuah negeri yang mana azan
dilarang diperdengarkan, tak harus sholat di bawah desingan peluru, bukan pula
orang yang susah menemukan air bersih untuk bersuci. Betapa banyak kemudahan
untuk melakukan ibadah. Betapa indahnya tinggal di Indonesia.
Rasa-rasanya saat tamu bulanan datang, ingin
segera mengakhirinya. Ingin segera sholat dan mengaji. Ketika ia telah berakhir, mudah-mudahan
menjadi stimulus para muslimah untuk lebih bersemangat beribadah, karena telah merasakan betapa tak enaknya
ketika tak boleh sholat, mengaji dan berpuasa… Jiwa yang hampa membutuhkan
penyembuhnya.
Dan di atas itu semua adalah mensyukuri nikmat
Allah yang diberikan kepada para perempuan melalui menstruasi. Betapa Allah
sayang dengan hamba-hambaNya. Ia yang Maha Mengetahui telah menciptakan segala
sesuatu dengan sempurna dan sesuai kadarnya. Konon katanya, rasa sakit saat
hari pertama menstruasi adalah rasa sakit pada saat pembukaan pertama perempuan
yang hendak melahirkan. Dan dikatakan pula bahwa perempuan lebih kuat
dibandingkan laki-laki karena ia mampu melewati sakitnya proses melahirkan
(sakit di atas sakit) yang salah satunya dipersiapkan melalui menstruasi bulanan.
Wallahu a’lam.
Betuul sekalii, Mon.. like this!
ReplyDeleteMuslimah yang lagi halangan juga tak terhambat untuk beribadah dzikir (mengingat) Alloh, muraja'ah, mendengarkan kajian, serta berbuat positif lainnya..
bukan sebagai ajang malas-malasan ^_^
nah itu dia,,,, egeheheh semoga para wanita bisa berpikir dengan demikian.
ReplyDeleteKarena setiap detiknya kita Ibadah lho. Apabila kita taat pada aturan yang berlaku. Semoga kita terhindar dari maksiat saat datang tamu mulia hehe..
pa kabar MOn. dan Maharani...?
Ada gak tips supaya kebiasaan gak solat selama halangan gak keterusan sampai sudah bersih. Biasanya suka gitu, susah bangun mood lagi pasca menstruasi.
ReplyDeletecoba banyakin sholawat, istighfar ukh.. sama dengerin sholawat-sholawat di ytb / lagu islami.. dan tentunya mohon di kuatkan iman oleh Allah SWT
Delete