![]() |
Mas-mas
rekan kantor menyahuti, “Ya dulu alasan menikahnya apa dulu,”
Terdiam
sejenak sebelum menjawab, “Jadi ingat kata-kata yang ada di undanganmu dulu
Mas,”
“Satu-satunya alasan aku mencintaimu adalah
karena aku tak punya alasan untuk mencintaimu,”
Kala itu, sempat
bingung dengan kata-kata di atas (biasanya kan seseorang jatuh cinta dengan
alasan tertentu) saya pun menanyakan maksud tulisannya, “Jadi begini Mon, kalau
kita punya alasan untuk mencintai seseorang maka tatkala alasan itu hilang maka
akan hilang juga rasa cinta kita kepadanya, misal menikahi seorang perempuan
karena cantiknya atau kekayaannya maka saat dia udah nggak cantik atau kaya,
cinta itu pun akan hilang….”
Manggut-manggut.
Sandarkan alasan mencintai karena Allah.
Sang pembolak-balik hati. Seperti indah sebuah syair terkenal,
“Ya Allah, jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu, agar bertambah kekuatanku untuk mencintai-Mu,”
“Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta, jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu,”
*seseorangyangberusahatidakjatuhcintasebelumwaktunya*
“Satu-satunya alasan aku mencintaimu adalah karena aku tak punya alasan untuk mencintaimu” ---> bahasanya jadi ambigu, karena jadinya kita punya alasan kan? :p
ReplyDeleteTapi di lain sisi itu adalah quote yang kereenn
di undangannya mas gun mba, nih tautannya http://sidhartagunawan.blogspot.com/2012/04/undangan-gm.html
Deletesatu-satunya alasan mencintai adalah karena Allah..
ReplyDelete:)
insyaAllah
loh, jadinya anonim ternyata,, wkwkwk,, gapapa deh, biar misterius..
ReplyDeletejadi penasaran siapa ya :D
DeleteHehehehe
ReplyDeletesudah kode nih, Sepertinya habis ini
Deleteaamiin didoain :D
DeleteI love you not only for what you are, but for what I am when I am with you =)
ReplyDeletebagus quote-nya :D
DeleteSuka dengan quote-nya mbak. So sweet deh :)
ReplyDeleteQuote yang memanjakan emosi tapi mencederai logika.
ReplyDeleteHehehe.
Kalo aku sih mencintai istriku sih ada alesannya.
Ya kalo ga ada alesannya, ga akan ada cinta.
Btw, jadinya kapan nih mon?
:D
Suka kesimpulan yang di akhir, Mon;) Tapi ujung2nya tetep beralasan ya? Kalau tidak ada alasan berarti alaasan karena Allahnya juga tidak ada... (dan jadi bingung sndiri yang g penting. hehehe)
ReplyDeleteTetap semangat menulis dari hati ;)
cie...
ReplyDeletetahan..tahan,,tunggu sampai tiba waktunya ya..
wah mbak mon kayaknya bentar lagi nyebar undangan nh.hihi
ReplyDeletemasak sih, yakin ga ada alesannya hehe. bener kata mas satria di atas, memanjakan emosi tapi mencederai logika. everything happens for a reason. kalau ga ada alasannya, knp si A seneng si B doang, kenapa ga ke si C atau D aja hehe
ReplyDelete