Apa yang menggerakkan lebih dari tiga puluh ribu pasang kaki
para Muslimin dan Muslimah melangkah menuju Istiqlal pagi ini? Dari berbagai
penjuru negeri, menempuh ribuan kilometer untuk menggelorakan salah satu masjid
kebanggaan Indonesia ini. Grand Launching
Komunitas One Day One Juz merupakan jawabannya.

Gerakan One Day One Juz (ODOJ), seperti dikutip dalam situs resminya, merupakan sebuah gerakan yang memiliki visi membudayakan (terbiasakan) tilawah sehari sejuz di seluruh lapisan masyarakat muslim dari berbagai kalangan serta memiliki misi menyebarluaskan One Day One Juz dengan memaksimalkan program kerja kepengurusan. Yang menarik, gerakan ODOJ ini bukan digagas oleh alumni Perguruan Tinggi Agama Islam melainkan oleh para alumni Perguruan Tinggi Negeri. Gerakan yang pada awalnya merupakan gelombang kecil kini menjelma menjadi gerakan masif yang menggerakkan negeri.
Secara teknis, melalui grup whatsapp/BBM program ini dijalankan. Tiga puluh orang dalam satu grup memiliki target bacaan masing-masing satu juz berbeda setiap harinya, sesuai dengan urutan masing-masing. Tiga puluh orang dari seluruh penjuru negeri, dengan latar belakang yang berbeda-beda, semuanya bertekad menyelesaikan tilawah satu juz perharinya. Tercatat hingga saat ini, komunitas ODOJ telah memiliki lebih dari 95.000 anggota. Dalam pemberian award ODOJ pagi tadi disebutkan bahwa anggota ODOJ tertua berusia 78 tahun dan anggota termuda berusia delapan tahun.
Grand Launching
ODOJ dihadiri oleh Ustadz Yusuf
Mansyur (Pendiri PPPA Darul Quran), Prof Nasarudin Umar (Wakil Menteri Agama),
Dr. Amir Faishol al-Fath (Pakar Tafsir Al-Quran), Ust Fadyl Usman Baharun
(Muhdhir Rumah Al-Quran Daarut Tarbiyah) serta para pesohor negeri yang
merupakan anggota komunitas ini, sebut saja Dimas Seto, Dhini Aminarti, Oki
Setiana Dewi, Baim Wong, Teuku Wisnu, Dude Herlino dan Alyssa Soebandono.
Apa Kata Para Pesohor Negeri tentang ODOJ?

Tak kalah
dengan Dude Harlino, Baim Wong menuturkan pengalaman berkesannya selama
bergabung dengan Komunitas ODOJ. Ia pernah terpancang dengan target selesai
satu juz lantaran tidak enak dengan anggota grupnya hingga ia pun takut bahwa
ibadahnya berbumbu riya’. Selanjutnya, ia mulai membaca arti dari apa yang
telah ia lafalkan dan apa hikmah dari bacaannya. Hal penting dalam membaca Al
Qur’an adalah dilakukan setiap hari, diserap di dalam hati hingga memahami arti
dan merenunginya. Bukan dilakukan secara terburu-buru maupun hanya mengejar
target selesai, melainkan juga menikmati setiap huruf yang dibaca.
Membumikan Al Qur’an, Melangitkan Manusia
Tak berlebihan
kiranya jika diharapkan dengan gerakan ini membaca Al Qur’an mampu menjadi
budaya di Indonesia, di mana saja. Seperti dalam video pendek berjudul “Aku
Kembali Padamu” yang diputarkan pagi tadi, berkisah tentang seorang pria
(diperankan oleh Teuku Wisnu) yang kehilangan arah setelah kematian sang istri.
Ia berjudi dan berkelahi. Di sebuah gang ia bertemu dengan seorang perempuan
(diperankan oleh Oki Setiana Dewi) kemudian ia membawa lari tas sang perempuan
lantaran perempuan tersebut menolak menyerahkan uang. Namun, ‘nahas’ baginya, alih-alih
uang yang didapatkan, ia hanya menemukan Al Qur’an dan sejumlah buku. Ia
kemudian membuka Al Qur’an tersebut dengan asal dan menemukan surat Thoha
sesuai dengan nama pria tersebut. Tertarik dengan namanya, ia mulai membaca dan
kemudian tergugu.
“Thaa HaaHal yang menarik, dalam pelarian sang laki-laki setelah mengambil tas si perempuan, ia bertemu dengan berbagai orang di berbagai tempat yang semuanya melakukan aktivitas sama : memegang mushaf Al Qur’an dan membacanya. Mulai dari tukang ojek hingga warga yang sedang duduk-duduk di depan rumah. Bisa jadi, hal tersebut bukanlah suatu hal yang berlebihan. Dalam sebuah gambar yang dibagikan seorang teman, tampak seorang ibu penyapu jalan beristirahat dengan membaca Al Qur’an.
Kami tidak menurunkan Al-Qur’an ini kepadamu agar kamu menjadi susah
tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah) “
(QS Thaahaa: 1-3)
Pecahkan Rekor Dunia

Bila Al Qur’an Bukan Sekadar Mahar
Dan tentu saja, betapa indahnya bila negeri ini berisi orang-orang yang gemar mengaji. Indonesia Mengaji. Tak hanya sekadar membaca, tetapi memahami dan kemudian mengaplikasikan ayat-ayat illahi dalam kehidupan sehari-hari. Betapa rahmat dan hidayah Allah akan semakin tercurah untuk negeri ini. Semoga Allah meridhoi.
Sumber gambar :
1. Akun twitter @onedayonejuz
2. Akun twitter @oki_setiana
4. Gambar beredar via whatsapp (khusus gambar ibu penyapu jalan)
***SALUTE ... !!!
ReplyDeleteSaya sarankan agar peristiwa yang luar biasa itu dibahas kembali, spy tergali kedalaman maknanya dan terungkap keluasan hikmahnya. Insya ALLAH ... akan merintis Kebangkitan ISLAM yang "kaffah".
Insyaallah aku ikut ODOZ,,,semoga istiqomah :)
ReplyDeleteHebat euy komunitas ODOJ sampe artis-artis banyak yg berpartisipasi
ReplyDeleteSemoga umat muslim makin mencintai Al Qur'an dg ikhlas bukan hanya sekadar target. Insya Allah
baarakallah ;)
ReplyDeleteSalam Odoj 564, semoga kita semakin Istiqomah :)
ReplyDelete