Dekade 90-an bepergian
menggunakan pesawat terbang agaknya hanya sanggup dilakukan oleh sekelompok
orang lantaran harga tiket pesawat tidak dapat dijangkau semua lapisan. Sewaktu
kecil, saya hanya bisa mendongakkan kepala ke langit setiap melihat pesawat
terbang, membayangkan menjadi salah satu penumpangnya. Naik pesawat merupakan
sebuah cita-cita. Hingga, AirAsia datang ke Indonesia, menawarkan pengalaman
terbang pertama bagi banyak orang. “Hanya dengan belasan ribu bisa terbang.
Wow!” pikir saya melihat iklan AirAsia kala itu. Malah kemudian, AirAsia
membagikan promo kursi gratis.
Bukan Orang Kaya Saja
yang Bisa Naik Pesawat
Slogan AirAsia ‘Now Everyone Can Fly’ merupakan
kata-kata yang terasa amat powerful.
Dari seorang mahasiswa berkantong pas-pasan yang memiliki pola pikir tercetak
sekian lama bahwa naik pesawat hanya untuk orang kaya lalu berani bermimpi naik pesawat untuk pertama kali. Ada AirAsia,
pesawat yang tiketnya murah, begitu pikir saya kala itu.
Lalu untuk pertama kalinya saya
pulang ke kampung halaman bersama AirAsia, Jakarta-Semarang dengan tiket promo
(sayang, saat ini rute tersebut sudah tidak ada lagi). Sering terbang
menggunakan jasa LCC (low cost carrier)
tetapi pengalaman bersama AirAsia yang paling menyenangkan sejauh ini. Dua hal
yang paling menonjol dari pelayanan AirAsia adalah pendaratan (landing) yang selalu mulus dan penerbangannya yang selalu tepat waktu. Itu yang
paling saya suka dari maskapai ini. Selain itu, kursi penumpang yang nyaman,
suasana dalam pesawat yang terang dan bersih membuat penerbangan nyaman. AirAsia mengubah paradigma saya bahwa murah
tak mesti murahan dengan menunjukkan pelayanan yang oke. Tak salah jika Roy
Morgan Research, salah satu lembaga riset independen yang berbasis kepuasan
pelanggan, memberikan penghargaan Domestic
Airline of The Year 2013 untuk AirAsia Indonesia.
AirAsia merupakan salah satu
maskapai penerbangan yang sering mengadakan promo, selain berbasis penerbangan
murah tentunya. Meskipun saat ini saya belum pernah menjejakkan kaki di negeri
orang karena alasan tertentu, harga tiket Air Asia yang terjangkau untuk PNS
golongan II (misal Semarang-Kuala Lumpur PP hanya 550rb) ini membuat saya
berani membayangkan bahwa suatu hari nanti saya bisa menjelajah negara-negara
yang saat ini hanya saya bayangkan saja. Air Asia mengubah persepsi bahwa hanya orang kaya yang bisa naik pesawat dan
hanya orang kaya yang boleh keliling dunia!
Kalau Saja Tony
Fernandes Menghentikan Mimpinya
“I don’t care about failing because I do not want to sit down in my older years and say, ‘How come I didn’t try?’ – Tony Fernandes1
Kalau saja Tony Fernandes mendengarkan omongan orang yang mengecapnya
‘gila’ lantaran ia berniat membeli sebuah maskapai penerbangan pasca lesunya
industri penerbangan dengan adanya tragedi 11 September 2001 maka ia tak akan
membeli sebuah maskapai yang memiliki tumpukan utang senilai RM40juta pada 2
Desember 2001 dari DRB-HICOM milik Pemerintah Malaysia. Kalau saja laki-laki
kelahiran Kuala Lumpur itu tak memiliki keyakinan yang kuat akan mimpi masa
kecilnya untuk memiliki sebuah maskapai penerbangan murah, maka ia tak akan
memulai menjalankan perusahaan yang diawali hanya dengan dua pesawat dan enam
jalur penerbangan saja. Kalau saja tidak karena tangan dingin dan determinasi
Fernandes , maka tak mungkin hanya dalam waktu dua belas tahun kini AirAsia
menjadi maskapai yang mendominasi di Asia Tenggara dengan 160 pesawat dan
melayani 95 destinasi serta meraih berbagai penghargaan bergengsi, salah
satunya adalah World’s Best Low Cost
Airline dari SkyTrax, salah satu industri penerbangan paling bergengsi di
dunia selama enam tahun berturut.
Maka, di balik setiap kesuksesan setiap perusahaan, akan
selalu ada orang yang berani bermimpi tinggi, meyakini mimpinya meskipun
mungkin semua orang meragukannya, bekerja sepenuh kemampuan dan hati serta
melihat apa yang tak bisa dilihat orang lain. To see beyond the eyes can see.
Dan untuk saya yang memiliki kegemaran membaca kisah
perjuangan seorang sukses, kisah Tony Fernandez amat menggugah, membuat saya
semakin meyakini untuk tak pernah
berhenti mengejar mimpi.....
Tentu saya tak akan mengenal nama Tony Fernandes jika tidak membaca kisah sukses AirAsia
Air Asia Terbang
Tinggi
Salah satu indikator menonjol dari berbagai penghargaan
bergengsi yang diraih oleh AirAsia adalah inovasi. AirAsia, sebagai
perusahaan yang masih terhitung muda, menunjukkan kelasnya sebagai sebuah
perusahaan dinamis yang memiliki berbagai inovasi berkelanjutan. Inovasi
perusahaan akan menghasilkan nilai tambah perusahaan sehingga menyebabkannya
memiliki keunggulan kompetitif atas para pesaingnya. Tak heran melihat berbagai
prestasi AirAsia yang menjadikannya LCC unggulan.
Berbagai inovasi terus dikembangkan oleh AirAsia mulai dari
pemesanan makanan secara online, accoustic on board yang diadakan oleh
AirAsia Indonesia hingga yang terbaru kolaborasi AirAsia dengan Blue Bird
Group yang menghasilkan layanan inovatif Airport
Transfer to City untuk memudahkan seluruh pelanggan AirAsia memperoleh
layanan transportasi darat saat mendarat di Bandara Internasional
Soekarno-Hatta. AirAsia juga aktif memanfaatkan promosi secara viral melalui
media sosial dengan meramu berbagai konten kreatif guna menjaga hubungan dengan
para pengguna layanan.Agaknya, AirAsia sadar betul bahwa satu-satunya yang
tidak berubah di dunia ini adalah perubahan itu sendiri.
Disarikan dari The Air Asia Story, kesuksesan AirAsia
merupakan suatu komposisi yang apik dari enam hal hal : sumber daya manusia
yang tepat, kepiawaian AirAsia melihat peluang sponsorship olahraga yang banyak menyita perhatian seperti sepak
bola dan balap motor, model bisnis yang sederhana sehingga mampu menekan biaya,
promosi gencar di media sosial dan dunia digital, kepandaian memanfaatkan
teknologi, dan inovasi berkelanjutan.
Maka, siapa yang tak
terinspirasi dengan perusahaan asal negeri Jiran ini?
Menerbangkan Mimpi
AirAsia menerbangkan mimpi banyak orang, mulai dari
perjalanan backpacker yang semakin
populer dengan adanya dukungan harga tiket yang terjangkau, membuka rute-rute
baru misalnya menjadi LCC pertama di Bandung yang menghubungkannya dengan
kota-kota di luar negeri sehingga perjalanan semakin mudah dan pariwisata
semakin maju, hingga mengadakan kompetisi blog seperti ini. Menerbangkan mimpi
para traveler untuk menggapai Nepal, suatu negeri memikat di Pegunungan
Himalaya.
Dirgahayu AirAsia Indonesia yang ke-10! Semoga semakin
berjaya di udara, semakin banyak penumpang yang menikmati layanan jasa, semakin
banyak rute penerbangan yang dibuka dan teruslah menerbangkan mimpi-mimpi
mereka yang ingin terus melangkahkan kaki!
Referensi
1.
http://www.philstar.com/business-life/2013/12/16/1268045/12-success-strategies-airasia-boss-tony-fernandes
2.
http://id.wikipedia.org/wiki/AirAsia
3.
The Air Asia Story
4.
http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2010/11/101102_airasia.shtml
5.
http://id.wikipedia.org/wiki/Tony_Fernandes
6.
http://travel.detik.com/read/2014/03/06/084143/2516953/1382/airasia-indonesia-jadi-maskapai-domestik-terbaik-tahun-2013
7.
http://travel.kompas.com/read/2014/07/16/074625627/Maskapai.Berbiaya.Hemat.Terbaik.Dunia
8.
http://www.infokomputer.com/2014/08/fitur/airasia-indonesia-karakter-fun-di-media-sosial/
9.
http://www.the-marketeers.com/archives/kolaborasi-airasia-dan-blue-bird-group-dalam-inovasi-layanan.html#.VAJWxGMfBwg
Bila backpackeran memang asyik milih AirAsia ini ya, Mbak.
ReplyDelete