Aman dan Nyaman Saat Kehidupan WFH Akrobatik Bersama Shopee

September 29, 2021Monika Yulando PutriLomba2 Comments

Pandemi kayak permen. Nano-nano.
Ada hal-hal yang bisa saya syukuri dari pandemi, ada hal-hal yang bikin saya sempat mengalami gejala depresi.

Pandemi Bikin WFH

Ketika virus Covid-19 mulai terdeteksi di bulan Maret 2020 silam, usia Rafandra belum genap satu bulan. Saya masih berada di rumah orang tua di Semarang.

Suami masih bolak-balik Jakarta-Semarang lantaran cutinya sudah habis. Rencananya, saya dan Rafandra akan kembali ke Jakarta setelah cuti melahirkan usai.

Namun, pandemi mengubah arah. Ketika cuti melahirkan usai pada pertengahan April 2020, kantor kami sudah menerapkan kebijakan bekerja dari rumah (Work from Home-WFH) selama tiga minggu. Kami tertahan di Semarang lantaran adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Ritme kehidupan saya mulai berubah drastis.

WFH=Work Full Hours

Rupanya, bekerja dari rumah berarti bekerja tanpa mengenal jam kerja. Setidaknya dua kali dalam sepekan, ada rapat malam hingga jam sepuluh. Selalu ada rapat di akhir pekan dan permintaan data dadakan. Rapat via Zoom sehari bisa tiga kali.

Seringkali tengah malam saya mengecek Whatsapp. Bukan hanya sekali dua kali, data diminta malam hari untuk dikumpulkan paginya.

Tidur saya seringkali dihiasi dengan mimpi rapat dan pembahasan tentang kerjaan. Saya sering terbangun di tengah malam dengan perasaan tak enak.

 

Mensyukuri Pandemi

Di sisi lain, saya sangat bersyukur bisa menghabiskan waktu bersama anak. Kalau saja tak pandemi, Rafandra akan dititipkan ke tempat penitipan anak ketika usianya masih dua bulan. Namun, pandemi yang membuat pekerjaan dilakukan dari rumah membuat saya bisa selalu bersama anak.

Saya bisa menyusui anak secara langsung. Sesuatu yang sebelumnya tak pernah saya mimpikan sebagai ibu bekerja.

Selain itu, saya selalu bisa bersama suami yang tentu saja menguatkan ikatan di antara kami.

Ada hikmah pandemi bagi keluarga kami.

 

Kehidupan Akrobatik Ketika WFH

Akhir Juni kami kembali ke Jakarta. Selama sebulan, Mama mendampingi kami sebelum kami benar-benar mandiri. Jika tidak ada pandemi, kami bermaksud menitipkan Rafandra ke day care yang ada di lingkungan kantor.

Namun, kondisi pandemi membuat day care tutup dan kami juga tak berani menitipkan anak bayi di tengah kondisi rawan.

Berdua saja, saya dan suami mengurus anak sembari bekerja dari rumah. Bahu membahu kami bekerja sama, mulai dari melakukan segala macam pekerjaan rumah tangga hingga menyuapi anak. Tanpa asisten rumah tangga, tanpa keluarga.

Tentu saja, di tengah tuntutan pekerjaan yang semakin tinggi ketika WFH.

Kehidupan kami bagai akrobatik. Sadar diri bahwa terkadang saya menggunakan jam kerja untuk mengurus anak, seringkali tengah malam atau pagi sebelum matahari terbit saya bekerja. Pokoknya, bagaimana pekerjaan selesai tepat pada waktunya.

Kerja sama dengan suami sangatlah penting. Agar salah satu dari kami bisa bekerja, satunya memegang anak. Maklum, Rafandra sedang aktif-aktifnya berlari ke sana ke mari di usia 1,5 tahun ini. Meleng sedikit saja, semua sudah dipanjati.

Gimana kalau dua-duanya lagi sama-sama hectic?

Mengingat kami memutuskan untuk tidak memberi anak gadget terlebih dahulu, kami berusaha membuatnya sibuk dengan mainannya. Mulai dari membiarkannya main mobil-mobilan, vespa, hingga berenang di kolam. Lalu, kami pun berkutat dengan laptop masing-masing.

Apakah selalu berjalan mulus? Tentu tidak.

Tak terhitung drama di rumah ini. Mulai dari bocah yang terobsesi memencet tombol power laptop setiap kali melihat orang tuanya sibuk menatap layar, bocah yang tak mau lepas dari gendongan, hingga memanjat tangga sehingga harus senantiasa diawasi.

Ketika data kerjaan ditagih atau ada rapat penting yang harus berpendapat ketika Rafandra lagi rewel dan ayahnya lagi sama-sama hectic kerjaan. Di situ saya merasa… ARGHHHH

Tak dapat dipungkiri, kesehatan mental saya agak terganggu di masa pandemi. Saya dan suami tipe ekstrovert yang sama-sama suka jalan dan ketemu orang. Namun, bagaimana lagi, kondisi sedang tak memungkinkan kami untuk pergi.

Pilihan untuk di rumah saja adalah pilihan yang paling aman dan nyaman, sejauh ini.

Aman dan Nyaman Belanja Online Bersama Shopee

Sebagai orang tua yang masih memiliki anak berusia satu tahun, tingkat ketakutan kami akan Corona tinggi. Kami selalu menjaga protokol kesehatan apabila terpaksa keluar (beberapa bulan terakhir, saya bekerja dari kantor seminggu sekali) seperti mengenakan masker dobel, menjaga jarak, dan rajin cuci tangan.

Karena sebagian besar hidup kami saat ini berada di rumah, hidup harus tetap aman dan nyaman meski di rumah saja. Salah satu caranya adalah dengan belanja online.

Belanja online benar-benar memenuhi kebutuhan dan keinginan saya selama pandemi lho!

Yes, nggak hanya membeli keperluan rumah tangga, kesehatan mental juga harus dijaga. Caranya dengan membeli barang apa saja yang saya suka.

Shopee Membuat Saya Lebih Aman dan Nyaman di Rumah

Pilihan belanja saya jatuh via Shopee. Ya, aplikasi ini bikin saya jatuh hati bahkan saya sempat menjadi member Platinum tahun lalu (turun ke Gold tahun ini karena agak berhemat).

Shopee memberi banyak alasan untuk jatuh hati.

Mau tahu apa saja alasannya?

Alasan-Alasan yang Menjadikan Shopee Marketplace Andalan

Berikut alasan-alasan yang menjadikan Shopee sebagai marketplace andalan :

Gratis ongkir

Tak dapat dipungkiri, Shopee terkenal dengan fasilitas gratis ongkir kepada pengguna. Untuk mengaktifkannya cukup mudah, hanya dengan klik ‘Voucher Shopee’, pilihan voucher yang tersedia langsung keluar. Cukup klik dan voucher akan terpasang.

Banyak promo

Seringkali saya mengincar suatu barang dari merek tertentu dan di Shopee saya mendapatkan promo brand di toko resminya dengan harga murah. Banyak sekali promo yang ada di Shopee mulai dari promo brand, gratis ongkir, cashback hingga flash sale.

Bisa mengurutkan barang dari harga termurah

Nah, ini dia salah satu fitur favorit saya di Shopee. Ketika kita mencari barang di kolom pencarian, kita bisa menyortir barang dari harga termurah. Biasanya saya filter penjual dengan lokasi sesama DKI Jakarta lalu sortir dari harga temurah deh. Tentu, habis itu saya lihat review penjual dan barangnya terlebih dahulu.

Voucher di satu tempat

Selain bisa memilih voucher ongkir ketika mau checkout, pengguna Shopee juga dapat melihat seluruh voucher yang tersedia di halaman profil. Ada dompet saya yang termasuk voucher saya di dalamnya. Di sana tersedia voucher ongkir, cashback, dan juga voucher produk dari brand yang pernah kita lihat.

Banyak pilihan barang

Pilihan barang di Shopee sangat lengkap dari kualitas premium hingga harga termurah. Ada yang dikirim dari dalam negeri dan ada pula yang dari luar negeri.

Shopee Paling Bisa Bikin Happy

Di Shopee, saya membeli keperluan rumah tangga dan juga barang-barang yang membuat saya happy.

MASKER

Yes, masker menjadi barang yang wajib ada di masa pandemi ini. Apalagi, kami tak pernah sekalipun keluar rumah tanpa masker walau cuma belanja di warung tetangga.

KERUDUNG DAN PAKAIAN

Piyama cantik agar lebih nyaman di rumah, kerudung, gamis, kaos untuk suami dan juga baju-baju lucu untuk anak termasuk barang yang saya beli selama pandemi.

SKINCARE

Kulit tetap harus glowing dan terawat meski hampir nggak ke mana-mana. Rangkaian perawatan kulit dan tabir surya merupakan barang yang wajib digunakan setiap harinya.

SPREI

Sprei harus nyaman dan sedap dipandang karena sebagian besar waktu dihabiskan di kamar.

FURNITURE

Meja televisi dan rak ambalan untuk menghias rumah agar bikin makin betah.

CUKURAN RAMBUT

Cukuran rambut (clipper) sangat bermanfaat sekali karena kami masih takut ke salon.

BUKU

Sebagai pembaca buku, buku bacaan menjaga kewarasan saya selama di rumah saja. Sebagian buku saya baca melalui aplikasi digital. Bila sebuah buku benar-benar menarik, saya membeli buku fisik.

BUNGA

Melihat keindahan bunga bikin saya lebih rileks ketika nggak bisa ke mana-mana.

MAKANAN DAN MINUMAN KEKINIAN

Kerja sambil ngemil asyik juga. Dari aplikasi Shopee, kita bisa memesan makanan atau minuman melalui ShopeeFood atau membeli snack dengan mudah.

BAHAN MAKANAN

Yes, sesederhana saya nggak berani ke warung sayur langganan lantaran ramai dan tukang sayurnya tidak mengenakan masker. Oleh karena itu, saya belanja sayur, buah, dan daging di Shopee.

ALAT TULIS LUCU

Saya suka sekali menulis di buku jurnal. Mencatat ide menulis, meringkas isi webinar, hingga menulis jurnal syukur. Lebih semangat nulis apabila ditunjang dengan buku jurnal, alat tulis warna-warni hingga stiker lucu.

Kalau lagi suntuk, saya buka Shopee dan melihat-lihat saja. Cuci mata dan masukin keranjang dulu. Checkout nanti kalau ingat lagi. Biar enggak kalap.

Nah, dilihat dari berbagai keunggulan Shopee dan banyaknya variasi produk yang saya beli, nggak berlebihan kalau saya bilang Shopee bikin saya aman dan nyaman di rumah saja.

Shopee memenuhi kebutuhan dan keinginan saya. Adanya Shopee sangat membantu saya di tengah kehidupan WFH akrobatik di masa pandemi. Cukup buka Shopee dan klik-klik. Tak dapat dipungkiri lagi kalau Shopee membantu menjaga kewarasan saya di masa pandemi ini.

Shopee? Bikin happy!

Bagaimana pengalamanmu dengan Shopee? Bagikan, yuk!

Tulisan ini diikutsertakan dalam “Kontes Blog Shopee #NgeBlogDariRumah”

Related

Previous Post Pelindo Terintegrasi untuk Sistem Logistik yang Makin Bertaji Next Post Pisang dan Upaya Imunisasi Lengkap di Masa Pandemi

2 Comments. Leave new

Sakif
September 30, 2021 3:44 am

Whaaa… Di jakarta belanja online bisa secepat kilat ya kak, kalau di daerah jarang ada yang bisa pake GO-SEND wkwkw

Reply
Monika Yulando Putri
September 30, 2021 4:52 am

Iya betul kak, Jakarta surga belanja, apa saja ada hihihi

Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ke atas