Sawarna sepertinya semakin popular akhir-akhir ini. Beberapa kali mendengar
cerita dan melihat foto-foto teman tentang pantai yang disebut-sebut sebagai
salah satu ‘hidden paradise in Indonesia’
membuat saya penasaran. Libur akhir tahun kemarin, saya berkesempatan
mengunjungi pantai yang terletak di sebelah Selatan Provinsi Banten ini.
Bayah, kabupaten Lebak, provinsi Banten. Menggunakan mobil pribadi perjalanan ditempuh
sekitar 6-7 jam perjalanan dari Jakarta. Jalan berkelok-kelok (dan terkadang
cukup curam) serta pemandangan sawah dan kebun nan hijau di kanan kiri kami.
Sesekali nampak pantai nan memanjang.
pertama yang kami kunjungi adalah pantai Karang Taraje. Pantai ini terletak di
pinggir jalan dengan akses yang cukup mudah dijangkau. Pantai yang cukup cantik
dengan hiasan batu karang kokoh serta air yang jernih.
pantai Karang Taraje |
jernihnya air di pantai Karang Taraje |
Kami pun
melanjutkan perjalanan ke Pantai Tanjung Layar. Inilah pantai yang menjadi daya
tarik utama mengunjungi Sawarna. Untuk mencapai pantai ini, dari jalan yang
bisa dilalui mobil diperlukan sekitar dua kilometer lagi. Pengunjung dapat
menggunakan ojek (biaya Rp20.000 bolak-balik) untuk mengantar menuju pantai,
melewati sebuah desa (retribusi Rp3.000). Sempat sedikit deg-degan saat motor
melewati jembatan gantung menuju desa tersebut. Satu kilometer dari jembatan
gantung nampak pantai Pasir Putih. Namun sayang kami tak punya banyak waktu
jadi kami hanya mengunjungi Pantai Tanjung Layar saja yang berjarak sekitar
satu kilometer dari Pantai Pasir Putih.
Tanjung Layar terkenal dengan dua batu karang besar nan kokoh. Pemandangan
indah sejauh mata memandang, jernihnya air dan bunyi debur ombak memecah batu
karang sesekali terdengar memanjakan siapa saja yang datang. Para wisatawan
asik bermain air seraya berfoto-foto, tak ketinggalan fotografer keliling siap
mengabadikan pose Anda cukup hanya dengan Rp10.000 saja.
Hayuk nyeberang jembatan dulu ^^ |
sawah sepanjang jalan ^^ |
selamat datang ke pantai Tanjung Layar, mendung2 :p |
Dua batu yang jadi ‘tetenger’ pantai Tanjung Layar |
kembali ke Jakarta dengan pikiran yang fresh.
Dari Bayah, kami menuju terminal Bayah dengan menumpang mobil elf (tarif Rp10.000). Dari Terminal
Bayah kami menempuh empat jam perjalanan menuju terminal Rangkas Bitung
(menggunakan mobil elf dengan tarif
Rp30.000), kemudian naik angkot menuju stasiun Rangkas Bitung (tarif Rp3.000) untuk
kemudian menempuh dua jam perjalanan menggunakan kereta ekonomi (tarif hanya Rp2.000) menuju Jakarta
(Stasiun KA Tanah Abang).
Where to stay? Di sekitar pantai terdapat banyak penginapan/homestay dengan tarif yang terjangkau. Dengan Rp180.000 saja mendapatkan satu kamar dan fasilitas tiga kali makan. Cukup banyak pula wisatawan yang saya lihat menjinjing tenda. Menginap di pinggir pantai bisa jadi sebuah pilihan 🙂
Pantai
Sawarna, recommended to visit!
15 Comments. Leave new
pengen nih. Sehari perjalanan cukup ga Mon?
klo berangkat jam 5 pagi mungkin nyampe skitar jam 11-12, maen2 sampe jam 17.00 trus pulang lagi ke jkt mungkin nyampe jam 11-12 mlm mbak, bisa sih tapi ya capek gt hehe..
ngeri mbayangin nyebrang dijembatan gantung kayak gitu…
Goyang-goyang pastinya…
Pemandangannya indah-indah. Ngga nyangka Banten punya pantai secantik itu.
iya goyang2 Bunda, tp gapapa lah bagus pantainya hihi 🙂
wah bagus, sayangnya kurang terekspose, mungkin jika dirawat lebih bagus bisa menjadikan aset wisata yang tidak kalah dengan bali sekaligus membuka lapangan kerja bagi warga sekitar…
iya bener Mas, tapi sekarang udah mulai rame, kmrn aja rame bgt 🙂
Kok ga ketemu ya Mon kemaren? Kata Amzar, pas kami balik, kamu baru dateng. Haha
iya des, aq dtgnya siang2 pas ujan pula, sekitar jam 2-3, mungkin km dah pulang hehe
pantainya berbatu euy.. 🙂
iya mas, banyak batu karangnya 🙂
salam kenal mas… makasih kunjungannya 🙂
banyak yang rekomendasi pantai ini memang
hehehe yah yang di Sumbar aja belum sebegitunya dieksplor… keknya ya plesiran di sini dulu aja deh
hihi.. aku tetep lebih suka sumbar *,*
cantiknya mon,. apalgi klo aku disana
hehe.
smoga kita smw menjaga dan melestarikannya bukan cuma mengambil kekayaan dan menyampahinya.
wah jadi pengen kesana nih 😀 Lain kali kalau aku ke Banten anterin aku yaa :p
Segala sesuatu yang masih alami itu akan menawan sekali.
Saya juga punya jepretan pesona alami dari suatu danau di daerah pegunungan di Sumatera Barat, bisa dilihat di http://irsamukhti.blogspot.com/2012/09/pesona-alam-danau-diateh-di-kabupaten.html