![]() |
Image source : Pexels. Edited |
Jodoh merupakan suatu hal yang terkait dengan pemahaman
terhadap takdir, terutama takdir azali yakni takdir yang ditetapkan lima puluh
ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.
terhadap takdir, terutama takdir azali yakni takdir yang ditetapkan lima puluh
ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.
Manusia ditakdirkan memiliki pasangan
Dalam berbagai ayat Al Qur’an disebutkan perihal ‘pasangan’.
Seperti dalam Q.S. An-Naba’:8, “Dan kami
jadikan kamu berpasang-pasangan,” dan Q.S. Adz-Dzariyat:49, ”Dan segala sesuatu Kami ciptakan
berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah,”.
Seperti dalam Q.S. An-Naba’:8, “Dan kami
jadikan kamu berpasang-pasangan,” dan Q.S. Adz-Dzariyat:49, ”Dan segala sesuatu Kami ciptakan
berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah,”.
Sejatinya, Allah telah menciptakan pasangan untuk kita,
Allah telah menetapkan jodoh kita. Hal tersebut seyogianya menimbulkan
ketentraman bagi hati bahwa rizki yang ditetapkan untuk kita tak akan diambil
oleh orang lain.
Allah telah menetapkan jodoh kita. Hal tersebut seyogianya menimbulkan
ketentraman bagi hati bahwa rizki yang ditetapkan untuk kita tak akan diambil
oleh orang lain.
Jika kita mengimani ini, kita harus berupaya
sungguh-sungguh, seperti halnya rizki, ada yang dipercepat dan ada pula yang
diperlambat.
sungguh-sungguh, seperti halnya rizki, ada yang dipercepat dan ada pula yang
diperlambat.
Sebelum berbicara jodoh, hendaknya berbicara keimanan kita
terlebih dahulu
terlebih dahulu
Kemaksiatan yang dibisikkan setan pertama kali adalah
was-was. Ketika dihembuskan was-was, maka syariat akan dipinggirkan. Ketika
was-was, manusia bisa mengambil jalan pintas, secara zahir dia mendapatkan
sesuatu tetapi sejatinya hal tersebut mengundang murka Allah. Contohnya adalah
pacaran. Jodoh kita telah ditetapkan, apakah akan diambil dengan jalan pacaran
atau jalan yang diridai Allah adalah pilihan kita. Satu jalan bahwa jodoh
diberikan sambil dimurkai, satunya diberikan dengan cinta.
was-was. Ketika dihembuskan was-was, maka syariat akan dipinggirkan. Ketika
was-was, manusia bisa mengambil jalan pintas, secara zahir dia mendapatkan
sesuatu tetapi sejatinya hal tersebut mengundang murka Allah. Contohnya adalah
pacaran. Jodoh kita telah ditetapkan, apakah akan diambil dengan jalan pacaran
atau jalan yang diridai Allah adalah pilihan kita. Satu jalan bahwa jodoh
diberikan sambil dimurkai, satunya diberikan dengan cinta.
Jodoh merupakan takdir mukhayyar yang mana manusia memiliki
intervensi ‘memilih’ di dalamnya. Kita ditakdirkan memiliki sesuatu, tetapi
pilihan kita akan dihisab dan dipertanggungjawabkan. Berbeda dengan takdir musayyar
yakni takdir yang membuat manusia tidak memiliki kebebasan untuk menerima atau
menolak seperti dilahirkan di negara mana, takdir ini tidak dimintai
pertanggungjawaban.
intervensi ‘memilih’ di dalamnya. Kita ditakdirkan memiliki sesuatu, tetapi
pilihan kita akan dihisab dan dipertanggungjawabkan. Berbeda dengan takdir musayyar
yakni takdir yang membuat manusia tidak memiliki kebebasan untuk menerima atau
menolak seperti dilahirkan di negara mana, takdir ini tidak dimintai
pertanggungjawaban.
Apa yang menyebabkan jodoh menjadi jauh? Dan apa yang dapat
mengundang jodoh?
Berbicara tentang filosofi jodoh, kita dapat mengambil ibrah dari kisah Adam dan Hawa. Dosa
Adam atau dosa pertama manusia adalah tentang ‘salah makan’, ia memakan buah
Khuldi yang dilarang oleh Allah untuk memakannya sehingga ia dikeluarkan dari
surga dan dipisahkan dari pasangannya, Hawa, sejauh jarak Saudi Arabia dan
India.
Adam atau dosa pertama manusia adalah tentang ‘salah makan’, ia memakan buah
Khuldi yang dilarang oleh Allah untuk memakannya sehingga ia dikeluarkan dari
surga dan dipisahkan dari pasangannya, Hawa, sejauh jarak Saudi Arabia dan
India.
Maka, yang pertama kita lakukan untuk mengundang jodoh
adalah membersihkan apa yang haram dari
diri kita. Jangan cuek dengan urusan makan, baik secara zat maupun sumber
(semisal dari harta yang diperoleh dari pekerjaan yang mengandung unsur riba).
Dengan membersihkan apa yang haram dari diri kita, maka hal tersebut akan
mengundang rahmat Allah.
adalah membersihkan apa yang haram dari
diri kita. Jangan cuek dengan urusan makan, baik secara zat maupun sumber
(semisal dari harta yang diperoleh dari pekerjaan yang mengandung unsur riba).
Dengan membersihkan apa yang haram dari diri kita, maka hal tersebut akan
mengundang rahmat Allah.
Lalu, hal kedua yang dapat kita pelajari dari kisah Adam dan
Hawa adalah Adam melakukan dosa karena ia bergaul dengan iblis, ia bercakap dan
mendengar nasihat iblis tentang buah keabadian. Maka, patut ditelusuri apakah
ada perjanjian antara keluarga dengan setan, atau apakah terdapat jin yang
bersemayam dalam dirinya tanpa disadari. Karena tugas jin adalah menghalangi
pernikahan dan prestasi terbesar iblis adalah menceraikan pasangan.
Hawa adalah Adam melakukan dosa karena ia bergaul dengan iblis, ia bercakap dan
mendengar nasihat iblis tentang buah keabadian. Maka, patut ditelusuri apakah
ada perjanjian antara keluarga dengan setan, atau apakah terdapat jin yang
bersemayam dalam dirinya tanpa disadari. Karena tugas jin adalah menghalangi
pernikahan dan prestasi terbesar iblis adalah menceraikan pasangan.
“Demi (Allah) yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, tidaklah
dua orang saling mencintai, lalu terceraikan antara keduanya, kecuali karena
dosa yang dilakukan salah satunya.” (HR. Ahmad dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma, Shahih At-Targhib:
3495)
dua orang saling mencintai, lalu terceraikan antara keduanya, kecuali karena
dosa yang dilakukan salah satunya.” (HR. Ahmad dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma, Shahih At-Targhib:
3495)
Lalu, hal ketiga yang dapat dipelajari dari kisah Adam dan Hawa adalah
keduanya dipersatukan setelah memohon ampun kepada Allah.
keduanya dipersatukan setelah memohon ampun kepada Allah.
“Robbana dholamna anfusana wailam tagfirlana
watarhamna lana kunnana minal khosirin (Ya Allah , kami telah mendholimi pada
diri kami sendiri, jika tidak engkau ampuni kami dan merahmati kami tentulah
kami menjadi orang yang rugi),” – QS. Al A’raf: 23
Dalam doa nabi Adam tersebut terkandung pernyataan i’tirof
yakni mengakui dosa yang bisa jadi tidak kita ketahui, menunjukkan bahwa sang
hamba merendahkan diri di hadapan Allah. Tidak ada alibi dalam dosanya, karena
jika kita beralibi dalam dosa, taubat yang dilakukan belum sempurna.
yakni mengakui dosa yang bisa jadi tidak kita ketahui, menunjukkan bahwa sang
hamba merendahkan diri di hadapan Allah. Tidak ada alibi dalam dosanya, karena
jika kita beralibi dalam dosa, taubat yang dilakukan belum sempurna.
Maka kita memohon ampun atas maksiat yang telah kita
lakukan, karena jika tidak, kita akan rugi tidak mendapatkan rahmat Allah.
lakukan, karena jika tidak, kita akan rugi tidak mendapatkan rahmat Allah.
Jodoh merupakan urusan yang sepele bagi Allah, jika Allah
cinta akan diberi. Maka berikhtiarlah untuk menjemput keridaan Allah. Karena jika
Allah rida dan sayang kepada hamba-Nya, kebutuhan makhluk akan dipenuhi.
cinta akan diberi. Maka berikhtiarlah untuk menjemput keridaan Allah. Karena jika
Allah rida dan sayang kepada hamba-Nya, kebutuhan makhluk akan dipenuhi.
Wallahu a’lam
***
Ringkasan kajian Ustadz Bendri Jaisyurrahman di masjid Sunda
Kelapa pada hari Jum’at, 8 januari 2015 lalu. Kajian tentang jodoh di atas
adalah sesi pertama, insya Allah dilanjutkan pada bulan Februari nanti.
Mudah-mudahan berkesempatan hadir dan kemudian menuliskannya kembali.
Kelapa pada hari Jum’at, 8 januari 2015 lalu. Kajian tentang jodoh di atas
adalah sesi pertama, insya Allah dilanjutkan pada bulan Februari nanti.
Mudah-mudahan berkesempatan hadir dan kemudian menuliskannya kembali.
20 Comments. Leave new
Banyak yang nunggu sesi berikutnya nih. Penting untuk diketahui para lajang 🙂
Hihi.. semoga bisa hadir dan meringkas isi materinya lagi 🙂
Alhamdulillaahnya saya diberikan kemudahan bertemu jodoh 😀
alhamdulillah 🙂
Yaps..jodoh itu bukan perkara "siapa" (karena sudah tertulis di lawh mahfud) tapi perkara "dengan cara seperti apa" yang akan diminta pertanggung jawaban (y)(y)(y)
iya begitu kesimpulan dr kajiannya 🙂
Tulisannya sangat mencerahkan…apalagi kpd saya yg masih lajang.. smga bisa istiqomah dalam taat pd aturannya..
Aamiin.. semoga segera dipertemukan dg jodoh terbaik 🙂
sepakat sepakat 😀
Tulisan yang bermanfaat.
Saya minta ijin tulis ulang di web Baselo. Mohon konfirmasi nya 🙂
Silahkan 🙂
Waaa aku baru tau lho tentang takdir mukhayyar dan takdir musayyar :O Alhamdulillah, bermanfaat sekali artikelnya. Jazakallah khair 😀
Alhamdulillah jika bermanfaat ^^
hikksss..hikkss..boleh peluk dirimu mba? huuwwooo
Sini sini. Ayok meet up di Jakpus 😀
Sini sini. Ayok meet up di Jakpus 😀
jadi inget kalo nggak cocok lagi sifatnya memang akan terpisah. apalagi kalau seseorang melakukan dosa yang tak termaafkan. jadi ga jodoh lagi.
Jodoh memang misterius ya…Teringat masa-masa mencari jodoh beberapa tahun lalu 🙂
jodoh gak dikejar. bagi perempuan, dijemput. bisa dengan meminta tolong orang yang dipercaya untuk memintakan dst
Yang kajian februari aku ikut. Januari gak. Makasih yaaaa :). Semoga kajian maret bisa ketemu 🙂