Sebelum menikah saya berpikir apakah saya mampu menjadi seorang ibu. Berbagai ketakutan menghampiri pikiran dan sempat membuat saya overthinking.
Syukurlah, saya bisa mengatasinya dengan berbagai cara:
Pertama, takut akan menjalani hamil dengan susah payah
Alhamdulillah, saya bisa menjalani kehamilan dengan relatif smooth tanpa keluhan berarti. Tipsnya dengan menjaga makanan bergizi, memperbanyak gerak, hingga menjaga pikiran agar tidak stres. Dukungan suami sangat penting agar kehamilan bisa berjalan dengan lancar.
Kedua, takut kesakitan dalam melahirkan
Saya mengalami induksi 52 jam sebelum akhirnya menjalani operasi caesar. Sakitnya melahirkan jangan ditanya, saya yang hampir selalu bisa tidur dalam keadaan apapun terbangun setiap satu jam sekali saking sakitnya. Tips menghadapinya adalah pasrahkan kepada Allah SWT dan jalani dengan sebaik-baiknya.
Ketiga, takut tidak bisa lancar menyusui
Alhamdulillah proses mengasihi anak berjalan amat lancar. Tidak ada puting yang sakit karena menyusui karena perlekatan benar dan saya pun bisa lancar menyusui meski sedang berpuasa. Kuncinya adalah menjaga makanan dan pikiran, belajar menyusui dari berbagai sumber, hingga memiliki mindset positif kalau ASI kita cukup untuk anak.
Keempat, takut badan melar setelah melahirkan. Berat badan saya justru turun tiga kilo setelah melahirkan. Anak laki-laki yang menyusu dengan kencang agaknya membuat berat badan ibunya turun dengan cepat setelah melahirkan.
Kelima, takut nggak punya waktu me-time setelah punya anak. Alhamdulillah waktu me-time saya cukup setelah menjadi seorang ibu. Mengapa? Karena saya bisa berbagi peran pengasuhan dengan suami yang cekatan dalam segala urusan rumah tangga. Kuncinya komunikasi dan rasa pengertian antar pasangan yang perlu senantiasa dibangun.
Keenam, takut nggak punya ilmu cukup dalam mendidik anak. Saya rasa pada akhirnya belajar itu sepanjang hayat, termasuk belajar tentang ilmu pengasuhan anak. Mohon pertolongan Allah SWT agar senantias diberikan kemudahan oleh-Nya.
Ketujuh, takut kurang sabar dalam mendidik anak. Kesabaran rasa-rasanya menjadi faktor utama yang dimiliki oleh para orang tua. Cara saya mencoba menjadi lebih sabar antara lain mengubah mindset dan olahraga.
Kalau kamu apa yang menjadi ketakutanmu dalam hidup?