Sudah beberapa kali masyarakat Indonesia dibuat gerah oleh
pemberitahuan mengenai klaim negara tetangga atas kebudayaan yang kita miliki.
Sebut saja Reog Ponorogo, Tarian Tor-Tor, Gordang Sambilan dan sebagainya.
pemberitahuan mengenai klaim negara tetangga atas kebudayaan yang kita miliki.
Sebut saja Reog Ponorogo, Tarian Tor-Tor, Gordang Sambilan dan sebagainya.
Kita, kalau boleh saya bilang, mendadak geram dan tak terima lantaran
tentu saja, sedikit banyak, ada perasaan memiliki, ada perasaan kebangsaan di
sana.
tentu saja, sedikit banyak, ada perasaan memiliki, ada perasaan kebangsaan di
sana.
Pertanyaannya, apa yang telah kita lakukan selama ini?
![]() |
Manortor, source : here |
Untuk para penggiat kebudayaan tradisonal rasa-rasanya pertanyaan
tersebut tak perlu mendapatkan jawaban, mereka telah membuktikannya melalui
tindakan nyata melestarikan salah satu kekayaan bangsa tersebut. Kalau
pertanyaan itu dikembalikan ke kita, jawaban apa yang kan ku beri *pakai nada
‘Andaikan Kau Datang Kembali’ ya *apasih.
tersebut tak perlu mendapatkan jawaban, mereka telah membuktikannya melalui
tindakan nyata melestarikan salah satu kekayaan bangsa tersebut. Kalau
pertanyaan itu dikembalikan ke kita, jawaban apa yang kan ku beri *pakai nada
‘Andaikan Kau Datang Kembali’ ya *apasih.
Misal nih, sebagian besar dari kita mungkin lebih memilih menonton DVD
dibandingkan menonton pertunjukan wayang kulit. Mungkin sebagian besar dari
anak-anak zaman sekarang lebih memilih bermain playstation dibandingkan
memainkan grobag sodor (seru loh ini hihi). Mungkin sebagian besar dari kita
lebih hafal lagu-lagu barat dibandingkan lagu-lagu daerah.
dibandingkan menonton pertunjukan wayang kulit. Mungkin sebagian besar dari
anak-anak zaman sekarang lebih memilih bermain playstation dibandingkan
memainkan grobag sodor (seru loh ini hihi). Mungkin sebagian besar dari kita
lebih hafal lagu-lagu barat dibandingkan lagu-lagu daerah.
Kata orang, even stumble can prevent from falling
Mungkin kita perlu disentil dan ditegur melalui klaim-mengklaim budaya
oleh negara lain untuk sadar dan lebih menghargai bahwa Indonesia punya kekayaan yang sedemikian
luar biasa. Wilayah negara yang luas, jumlah penduduk yang besar hingga
kebudayaan yang kaya tersebar di seantero Nusantara. Mulai dari makanan,
tari-tarian, pakaian, permainan, dan sebagainya. Mungkin Pemerintah perlu
disentil untuk lebih memerhatikan dan mempromosikan kebudayaan, mungkin
rakyatnya perlu disentil untuk lebih mencintai dan sadar (syukur-syukur
berpartisipasi) akan apa-apa yang negeri ini punya.
oleh negara lain untuk sadar dan lebih menghargai bahwa Indonesia punya kekayaan yang sedemikian
luar biasa. Wilayah negara yang luas, jumlah penduduk yang besar hingga
kebudayaan yang kaya tersebar di seantero Nusantara. Mulai dari makanan,
tari-tarian, pakaian, permainan, dan sebagainya. Mungkin Pemerintah perlu
disentil untuk lebih memerhatikan dan mempromosikan kebudayaan, mungkin
rakyatnya perlu disentil untuk lebih mencintai dan sadar (syukur-syukur
berpartisipasi) akan apa-apa yang negeri ini punya.
Kalau bukan kita, siapa
lagi?
lagi?
*tulisan ini sekaligus catatan untuk diri*
8 Comments. Leave new
alhamdulillah budaya seperti itu dicuri
kalo perlu ambil semua lah
budaya" yang berhubungan dengan musik, tari"an ama ikhtilat
Kalau bukan Anak Indonesia yang menjaga dan melestarikan budaya Indonesia, Siapa Lagi??? Penerus budaya kita ini?
Jangan sampai budaya kita hilang atau sampai diklaim negara yang tidak berperikenegaraan!!
salam solid :))
menjaga dan melestarikan kebudayaan negara kita adalah tanggung jawab kita semua… postingan kita tentang kebudayaan kali ini merupakan salah satu wujud kepedulian kita terhadap budaya asli Indonesia…
mari sama-sama kita jaga dan kita lestarikan…
Aku setuju, Mon, bagian melestarikan dan sebagainya. Tapi menurutku bukan salah mayoritas generasi muda juga ketika mereka punya beda preferensi. Sebuah keniscayaan dari globalisasi yang menawarkan alternatif2 lain.
Bukan salah negara tetangga juga ketika kita tidak becus melestarikan budaya yang ada, tidak melakukan inventarisasi yang baik, sehingga mereka yang turun tangan agar budaya itu nggak terancam punah. Aku sudah menyaksikan bagaimana kondisi di negara tetangga dan salut dengan bagaimana mereka melestarikan budaya mereka. Sinetron2 mereka, nggak sama dengan sinetron kita, lebih sederhana dan memancarkan kebudayaan. Mayoritas penduduk selalu memakai baju khas ketika berpergian, bahkan remaja sering memakainya ke mall.
Memang saatnya introspeksi, fokus pada diri sendiri. Nggak perlu merubah preferensi. Nggak perlu menyalahkan negara tetangga padahal kita sendiri tak merasa memiliki.
😉
salam solid 🙂
harapan saya adala semua rakyat Indonesia bisa kompak dalam menjaga kebudayaannya yg beraneka ragam ini..
Ironisnya kebanyakan rakyat Indo tuh baru peduli sama budayanya sewaktu udah diklaim sama negara tetangga kita yg super ga tau diri itu lho…hehehe
Terlalu byk yg harus diurus sih ya jd seringnya kecolongan 😐
Budaya menunjukkan bangsa. Maka, kita tak boleh melupakannya begitu saja. Jika tidak bisa menjadi pelaku budaya secara langsung, setidaknya ada rasa memiliki dan berusaha menjaganya. Begitu ya, Mbak Monika Yulando Putri.