Gambarnya diambil dari blog kang Fahd |
“Selama jalan kita sama, kita pasti akan bertemu, cepat atau lambat,” (How to Master Your Habits, hal 95)
Bukan kebetulan bila di antara sekian banyak orang yang membaca Undangan : Mari Berbuat! yang diadakan oleh Fahd Djibran, langkah-langkah kami yang kemudian menapak menuju Sawangan pagi ini. Ada semacam energi, ada semacam perasaan “Oh, inilah yang saya cari,” saat membaca tulisan tersebut. Pengajaran. Kanak-kanak. Pendidikan, pengajaran dan pengalaman yang didapat saat kanak-kanak akan banyak membentuk seseorang hingga masa dewasanya.
Membekas.
Berlokasi di lahan seluas kurang lebih 1,1 hektar, Sekolah Generasi Baru Indonesia (SGBI) berdiri. Hanya terdapat satu bangunan kelas di sekolah yang mengusung konsep sekolah alam ini. Hingga saat ini SGBI membuka kelas Taman Kanak-kanak (TK). Anak didik menghirup segarnya udara yang belum tercemar polusi seraya dibebaskan berekspresi, bercocok tanam, berkreasi dengan seni dan banyak hal lainnya. Belajar tak hanya di lingkungan kelas tetapi juga di saung, di kebun, di kolam. Mengasyikkan.
Kang Fahd menceritakan banyak hal. Betapa tingkah laku orang-orang dewasa dapat berubah melalui para kanak-kanak seperti seorang perokok berat yang memutuskan berhenti lantaran permintaan anaknya hingga seorang ayah yang mendadak menjadi seorang pencuri guna membelikan handphone untuk putrinya yang telah mendiamkannya selama dua minggu. Anak-anak ibarat kertas putih yang menjadi seperti apa ia dicelupkan. Anak-anak pada zaman sekarang yang akan menjadi generasi Indonesia pada masa yang akan datang.
Generasi Baru Indonesia.
Seperti tagline undangan : Mari Berbuat! SGBI agaknya muncul dari kegelisahan para pendiri. Bahwa ada sesuatu yang dapat dilakukan untuk bangsa ini. Tak muluk-muluk seperti kata ‘Membangun bangsa’ tetapi mulailah dari melakukan apa yang bisa dilakukan. Mengajar. Mendidik. Berkontribusi untuk lingkungan sekitar. Seperti sebuah film berjudul ‘Pay It Forward’ bahwa dengan memberikan kebaikan kepada tiga orang lalu tiga orang tersebut memberikan kebaikan untuk masing-masing tiga orang lainnya, begitu seterusnya, kebaikan akan beranak pinak layaknya sebuah Multi Level Marketing. MLM Kebaikan.
Kebaikan yang dilakukan secara individu tentu memiliki keterbatasan dan daya jangkau yang lebih sempit dibandingkan dengan kebaikan
yang dilakukan oleh orang banyak. Untuk itulah diperlukan tangan komunitas. Saling berbagi energi, saling bersinergi. Ide-ide muncul seperti air terjun saat kami berdiskusi guna mengembangkan sekolah ini dan turut serta menyebarluaskan kebaikan dalam masyarakat.
yang dilakukan oleh orang banyak. Untuk itulah diperlukan tangan komunitas. Saling berbagi energi, saling bersinergi. Ide-ide muncul seperti air terjun saat kami berdiskusi guna mengembangkan sekolah ini dan turut serta menyebarluaskan kebaikan dalam masyarakat.
“Kejelekan saja membekas, apalagi kebaikan, apa yang kita lakukan pasti ada bekasnya, insya Allah” begitu perkataan Kang Aan, salah satu pendiri SGBI yang juga merupakan dosen dan pembicara pendidikan.
Pertemuan hari ini memberikan energi lebih. Energi untuk berbuat. Energi untuk berbagi. Mudah-mudahan bisa berkontribusi walaupun mungkin hanya sedikit yang bisa saya lakukan.
Semoga Tuhan memudahkan langkah-langkah kami.
I Care, I Share!
NB :
Berkunjunglah ke Sekolah Generasi Baru Indonesia (SGBI), Jalan Mawar (sebelum Perumahan Puri Bali), Bojongsari, Sawangan, Bogor dan rasakanlah kenyamanannya (i felt it for the first time i came) J
2 Comments. Leave new
SGBI itu SD, SMP, ato SMA kaka?
wah bacanya sekilas banget ini.. hehe..
masih untuk kanak2 : Taman Kanak-Kanak 🙂