dari wikipedia |
Kalau di postingan kemarin bercerita tentang suka dukanya
merantau, kali ini aku ingin membagi hal-hal yang membuatku ‘betah’ di Jakarta.
Hihi.
merantau, kali ini aku ingin membagi hal-hal yang membuatku ‘betah’ di Jakarta.
Hihi.
Jakarta. Apa yang pertama terlintas mendengar kata Jakarta?
Macet, polusi, kriminalitas tinggi? Bisa jadi. Namun jujur saja, untuk saat ini
aku lebih suka tinggal di Jakarta daripada tinggal di Semarang, bahkan sampai
bener-bener berdoa agar dapat penempatan di sini (sebagai PNS yang siap
ditempatkan dimana saja di seluruh Indonesia hehe) dan Alhamdulillah terkabul
😀
Macet, polusi, kriminalitas tinggi? Bisa jadi. Namun jujur saja, untuk saat ini
aku lebih suka tinggal di Jakarta daripada tinggal di Semarang, bahkan sampai
bener-bener berdoa agar dapat penempatan di sini (sebagai PNS yang siap
ditempatkan dimana saja di seluruh Indonesia hehe) dan Alhamdulillah terkabul
😀
Tips enjoy Jakarta ala Monika,
check it out :
check it out :
1.
Ikut banyak kegiatan
Ikut banyak kegiatan
Ilmu bertebaran dimana-mana. Mau kursus bahasa? Banyak. Bahasa Arab
misalnya, baru menemukan satu tempat kursus di Semarang, di Jakarta banyak bertebaran
majelis ilmu. Mau kursus menjahit, memasak atau kursus lainnya? Banyak! Belum lagi
festival dan pameran (Banyak diskon juga maksudnya hihi). Pameran buku saja bisa
lebih dari tiga kali dalam setahun. Kemarin-kemarin juga sempat ikut merasakan
kemeriahan Indonesia Open dan Sea Games. Rugi kalau tinggal di ibukota tapi tak
bertambah ilmu alias mendekam saja di kamar 😀
misalnya, baru menemukan satu tempat kursus di Semarang, di Jakarta banyak bertebaran
majelis ilmu. Mau kursus menjahit, memasak atau kursus lainnya? Banyak! Belum lagi
festival dan pameran (Banyak diskon juga maksudnya hihi). Pameran buku saja bisa
lebih dari tiga kali dalam setahun. Kemarin-kemarin juga sempat ikut merasakan
kemeriahan Indonesia Open dan Sea Games. Rugi kalau tinggal di ibukota tapi tak
bertambah ilmu alias mendekam saja di kamar 😀
2.
Enjoy macet dan menunggu!
Enjoy macet dan menunggu!
Kalau di Semarang, waktu perjalanan satu jam rasanya sudah jauuuhh, bisa
sampai luar kota. Kalau di Jakarta, sejam itu untuk jarak tempuh yang dekat
(plus macetnya tentu saja!). Enjoy saja. Mau meng-klakson berkali-kali juga tak
ada guna, apalagi mengeluarkan kata-kata umpatan. Rugi. Selain itu (karena
menggunakan jasa transportasi umum) jadi sering menunggu : menunggu busway,
menunggu kereta, menunggu teman yang terjebak macet :P. Jangan lupa sedia buku di tas dan tenggelam
dalam bacaan (Lumayan sejam bisa habis setengah buku :D), waktu tunggu juga
bisa jadi waktu yang efektif untuk mengulang hafalan atau menambah hafalan
baru. Enjoy!
sampai luar kota. Kalau di Jakarta, sejam itu untuk jarak tempuh yang dekat
(plus macetnya tentu saja!). Enjoy saja. Mau meng-klakson berkali-kali juga tak
ada guna, apalagi mengeluarkan kata-kata umpatan. Rugi. Selain itu (karena
menggunakan jasa transportasi umum) jadi sering menunggu : menunggu busway,
menunggu kereta, menunggu teman yang terjebak macet :P. Jangan lupa sedia buku di tas dan tenggelam
dalam bacaan (Lumayan sejam bisa habis setengah buku :D), waktu tunggu juga
bisa jadi waktu yang efektif untuk mengulang hafalan atau menambah hafalan
baru. Enjoy!
3.
Banyak tempat murah (banyak
tempat belanja juga)
Banyak tempat murah (banyak
tempat belanja juga)
Karena sebagian besar produksi barang di Jakarta, harga jual barang relatif
lebih murah dibanding di kota lain. Mau beli barang elektronik? Bisa ke Glodok,
mau beli komputer? Bisa ke Mangga Dua. Mau beli baju? Bisa ke Tanah Abang. Mau
beli hape? Bisa ke Roxy. Harga tentu lebih murah karena untuk sampai ke kota
lain butuh biaya pengiriman. Bisa buat kulakan (reseller lah bahasa kerennya)
😀
lebih murah dibanding di kota lain. Mau beli barang elektronik? Bisa ke Glodok,
mau beli komputer? Bisa ke Mangga Dua. Mau beli baju? Bisa ke Tanah Abang. Mau
beli hape? Bisa ke Roxy. Harga tentu lebih murah karena untuk sampai ke kota
lain butuh biaya pengiriman. Bisa buat kulakan (reseller lah bahasa kerennya)
😀
4.
Banyak kesempatan bertemu
banyak tokoh
Banyak kesempatan bertemu
banyak tokoh
Namanya juga ibukota, banyak tokoh tinggal atau berkegiatan disini.
Banyak-banyak mencari informasi tentang kegiatan-kegiatan seru yang melibatkan
tokoh-tokoh terkenal. Datangi kegiatannya atau kadang malah tak sengaja bertemu
artis (kalau ini sih kemungkinan besarnya di mal hehe). Bertemu secara langsung
dengan Asma Nadia, Oki Setiana Dewi, Tung Desem, Salim A Fillah dan orang-orang
keren lainnya tentu lebih ‘berjejak’ di hati ketimbang membaca buku mereka
(lebih bagus lagi plus baca buku mereka hehe). Aura para tokoh itu ‘beda’,
belum lagi mendengar cerita dan pengalaman mereka secara langsung. Salim A
Fillah misalnya, ‘menghipnotis’ para jama’ah dengan pelajaran Aqidah yang dibungkus
secara indah melalui cerita-cerita Sirah Nabawiyah dengan gaya bahasanya yang
keren.
Banyak-banyak mencari informasi tentang kegiatan-kegiatan seru yang melibatkan
tokoh-tokoh terkenal. Datangi kegiatannya atau kadang malah tak sengaja bertemu
artis (kalau ini sih kemungkinan besarnya di mal hehe). Bertemu secara langsung
dengan Asma Nadia, Oki Setiana Dewi, Tung Desem, Salim A Fillah dan orang-orang
keren lainnya tentu lebih ‘berjejak’ di hati ketimbang membaca buku mereka
(lebih bagus lagi plus baca buku mereka hehe). Aura para tokoh itu ‘beda’,
belum lagi mendengar cerita dan pengalaman mereka secara langsung. Salim A
Fillah misalnya, ‘menghipnotis’ para jama’ah dengan pelajaran Aqidah yang dibungkus
secara indah melalui cerita-cerita Sirah Nabawiyah dengan gaya bahasanya yang
keren.
5.
Sendirian? Don’t worry!
Sendirian? Don’t worry!
Tak seperti kehidupan kuliah yang punya banyak teman untuk diajak jalan,
saat sudah bekerja begini, teman yang ‘satu selera’ tak terlalu banyak, itupun
lokasi tempat tinggalnya menyebar dimana-mana. Plus belum ada mahram yang
menemani kemana-mana *jiah* jadi lah saya sering kemana-mana sendirian. Ya
masak nggak jadi ikut kegiatan keren cuma gara-gara nggak ada temen? Rugi dong.
Di tempat tujuan bisa dapat kenalan baru juga. Hehe. Lagipula di Jakarta ini,
banyak juga orang-orang yang kemana-mana sendirian, jadi tak aneh juga. Hehe.
saat sudah bekerja begini, teman yang ‘satu selera’ tak terlalu banyak, itupun
lokasi tempat tinggalnya menyebar dimana-mana. Plus belum ada mahram yang
menemani kemana-mana *jiah* jadi lah saya sering kemana-mana sendirian. Ya
masak nggak jadi ikut kegiatan keren cuma gara-gara nggak ada temen? Rugi dong.
Di tempat tujuan bisa dapat kenalan baru juga. Hehe. Lagipula di Jakarta ini,
banyak juga orang-orang yang kemana-mana sendirian, jadi tak aneh juga. Hehe.
6.
Perhatikan keamanan
Perhatikan keamanan
Waspada barang bawaan dan orang-orang sekitar. Apalagi kalau ada orang
yang kelihatan mencurigakan, mending segera pergi menjauh.
yang kelihatan mencurigakan, mending segera pergi menjauh.
Oke itu tips-tips enjoy Jakarta ala Monika. Ada yang mau
menambahkan? Silahkan :D. Ikuti postingan (insya Allah) esok hari ya tentang
tips bepergian aman di Jakarta ala Monika. See you 😀
menambahkan? Silahkan :D. Ikuti postingan (insya Allah) esok hari ya tentang
tips bepergian aman di Jakarta ala Monika. See you 😀
4 Comments. Leave new
Setuju!
Bisa gak ya, IBF pas aku dinas ke Jakarta 🙁
Postingan tentang jakarta, ada juga di:
bambangisme.blogspot.com/2010/11/jakarta-dibenci-dan-dicintai.html
Mudah2an bisa ^^
Sudah berkunjung mbang 😀
Aduuuh saya mah udah bosen mbaaa kena macet teh… hehe… semoga nyaman ya di jakarta…
Hihi,, kalau saya sih kudu membiasakan diri ^^
Makasih kunjungannya ya, salam kenal Uzay..