Mengapa harus traveling? Kalau kamu berpikir bahwa traveling merupakan kegiatan menghabiskan uang untuk berwisata menikmati keindahan alam, lalu membagikannya ke media sosial. You’ve been wrong.
Alasan traveling bukan hanya sekadar jalan-jalan. Bukan hanya sekadar melihat-lihat pemandangan. But, it’s much more than that. Apa saja?
Traveling membuatmu lebih mengenal diri sendiri
Benarkah kamu sudah mengenal dirimu sendiri? Coba lakukan traveling. Kamu akan ‘takjub’ dengan apa yang kamu sadari melalui traveling.
Mulai dari hal sederhana seperti caramu packing, beradaptasi dengan lingkungan dan situasi baru hingga menghadapi tantangan perjalanan.
Traveling membuatmu lebih mengenal temanmu dengan sebenarnya
Katanya, cara terbaik untuk mengenal seseorang melalui tiga hal : tinggal di rumahnya, berbisnis dengannya atau melakukan perjalanan (traveling) dengannya. Apakah temanmu seseorang yang pengeluh, egois atau memiliki sifat buruk lainnya akan lebih mudah terlihat ketika traveling.
Dalam situasi melakukan perjalanan panjang, seharian bersama, lelah, seseorang akan susah berpura-pura. Traveling will reveal real characteristics of your travelmate
Traveling membuatmu lebih menghargai perbedaan
Well, buat saya pribadi, traveling membuat saya lebih menghargai perbedaan. Dunia tak sekadar apa yang saya lihat keseharian. Melihat kehidupan suku Badui Dalam dan mengamati keseharian mereka atau menjalani hari di Wae Rebo, misalnya, menyadarkan saya bahwa Indonesia begitu luas dengan berbagai keanekaragaman. Tuhan menciptakan orang berbeda-beda and we are just the same, only human.
Dunia begitu luas. Selalu ada hal baru yang dapat kamu dalam perjalanan. Dunia jauh lebih berwarna dari kubikel yang selama ini mengurungmu. Ada orang-orang dengan latar belakang berbeda yang kamu temui, kebudayaan yang menakjubkan, hingga refleksi akan banyak hal. Misal, merasakan menjadi minoritas Muslim di Bali atau Flores bisa jadi akan membuat pikiranmu lebih terbuka.
Traveling membuatmu lebih menghargai ‘rumah’
Sejauh apapun kamu pergi, kamu akan selalu ingin kembali. Seperti penutup buku fenomenal ‘Titik Nol’ karya Agustinus Wibowo, “…Perjalanan adalah melihat rumah sendiri layaknya pengunjung yang penuh rasa ingin tahu, adalah menemukan diri sendiri dari sudut yang selalu baru, adalah menyadari bahwa Titik Nol bukan berhenti di situ. Kita semua adalah kawan seperjalanan, rekan seperjuangan yang berangkat dari Titik Nol, kembali ke Titik Nol. Titik Nol dan titik akhir itu ternyata adalah titik yang sama. Tiada awal, tiada akhir. Yang ada hanyalah lingkaran sempurna, tanpa sudut tanpa batas. Kita jauh melanglang sesungguhnya hanya untuk kembali.”
Seperti kutipan terkenal dari penulis Lin Yutang, “No one realizes how beautiful it is to travel until he comes home and rests his head on his old, familiar pillow,”
Traveling menyadarkanmu bahwa manusia begitu ‘kecil’
Berapa banyak gunung yang sudah kamu taklukkan? Berapa jauh lautan yang sudah kamu arungi? Betapa dunia ini hamparan luas yang memanggilmu. Semakin banyak kamu menjelajah, semakin kamu akan menyadari bahwa manusia begitu ‘kecil’ dan hanyalah makhluk yang penuh kebutuhan akan pertolongan Tuhannya.
Traveling membuatmu semakin menyadari kebesaran Tuhan
Melihat alam yang begitu menakjubkan atau bertemu dengan orang-orang dengan suku bangsa, bahasa atau budaya berbeda akan membuatmu semakin menyadari bahwa Tuhanmu amatlah berkuasa akan segala sesuatu.
Dia telah menciptakan segala sesuatunya dengan amat sempurna. Dan bukankah traveler yang baik akan mampu mengambil hikmah dari setiap perjalanannya?
Jadi, sudah punya alasan traveling? Sudah siap untuk mulai traveling?
12 Comments. Leave new
kerja bareng juga bikin kita paham karakter teman yang sebenarnya 😛
Bener jg sih nin 😀
yg pasti, traveling slalu bisa ngilangin stressku setelah digempur abis2an ama kerjaan kantor ;p.. Makanya aku slalu anggab traveling itu kebutuhn hidup yg utama mba.. gajiku aja 60% lgs masuk k budget traveling 😀
Yuhuu.. wuih keren banget mba.. aku blm segitunya hehe..
Btw salam kenal ya mba.. Makasi kunjungannya 🙂
Iyaah, bener nih, selain refreshing dan menghilangkan stress yaak tentunya 😀
Betul sekali mba 😀
banyak manfaat nya ya mbk, gk hanya refreshing doank,
Iya mba.. hayuk cobain 😀
Travelling memang lebih nikmat kalau kita ngga sibuk foto-foto dan update di socmed. Aku pernah denger quote, belanjakan uangmu untuk pengalaman (travelling, seminar, pelatihan, workshop, dst), jangan melulu untuk barang. Kalo dibilang boros ngga juga ya, gimana pun kita butuh rekreasi untuk refreshing 😀
Traveling membuatmu lebih mengenal diri sendiri –> –" Betul sekali. Aku jadi sadar kalo ternyata aku adalah orang yg rempong dan irit hahaha.
traveling memang memberikan banyak pelajaran untuk kita, semakin kita traveling semakin kita tahu bahwa ada banyak hal yang lebih besar dari diri kita. Melalui traveling kita juga diajarkan untuk selalu bersyukur.
Tulisan yang menyenangkan, makasih buat sharingnya btw. 🙂
Salam,
Aci
Poin nomor 5 bener banget mbak, kalau udah terlalu lama traveling kadang suka inget rumah, kangen kasur rumah, dan yang paling penting kangen keluarga (kalau jalan-jalannya gak sama keluarga) ahahhaha. nice share mbak keep posting ya 🙂