tambang adalah terkait dengan limbah tambang yang dihasilkan. Pun, gugatan yang
sering diajukan, utamanya, terkait dengan pencemaran lingkungan yang diakibatkan
oleh limbah. Lantas, bagaimana PT Newmont Nusa Tenggara (selanjutnya akan
disebut Newmont saja) mengelola limbahnya?
dengan Tailing?
Penampakan tailing (foto Hendra Wardhana) |
Secara sederhana, tailing
bermakna limbah tambang. Seperti telah dijelaskan dalam tulisan sebelum ini (Bagaimana Segunung Tembaga dan Emas Dihasilkan?),
proses pengolahan tambang yang dilakukan oleh Newmont akan menghasilkan
konsentrat dan tailing. Konsentrat
merupakan mineral berharga yang dipisahkan dari bijih setelah mengalami
pengolahan tertentu. Singkatnya, tailing
merupakan sisa hasil pengolahan tambang yang tidak mengandung mineral berharga.
Secara bentuk, ia seperti lumpur dan mengandung 20-45% partikel padat bercampur
air laut dan/atau air tawar yang digunakan dalam proses pengolahan bijih.
menghasilkan konsentrat dan tailing. Konsentrat
mengandung mineral berharga dan inilah yang akan dijual oleh Newmont, adapun tailing merupakan limbah tambang yang
tidak mengandung mineral berharga.
dari Tailing?
dihasilkan dalam proses pengolahan tambang akan ditampung sementara sebelum
dialirkan melalui jaringan pipa darat sepanjang 6 km dan pipa laut sepanjang
3,4 km dari garis pantai hingga tepi palung laut di di Teluk Senunu pada
kedalaman 125 m. Palung laut sebagai muara dari tailing berkedalaman 4000 meter, amat dalam. Newmont menolak keras
istilah ‘membuang limbah’ dan menggunakan istilah ‘menempatkan limbah’.
menengoknya lagi. Kami menggunakan istilah menempatkan, kami memantaunya secara
berkala,” begitu penjelasan pak Toni, salah seorang pegawai senior di
Departemen Lingkungan PT NNT.
Placement (DSTP) atau Sistem Penempatan Tailing
Laut Dalam merupakan sistem yang dipilih oleh PT NNT dan disetujui oleh
Pemerintah Indonesia pada saat dilakukan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL) Proyek Batu Hijau.
Tambang Ditempatkan di Laut? Mengapa Tidak di Darat?
DSTP. Pertama, jika limbah tambang tersebut ditempatkan di darat, maka
diperlukan sekitar 2.300 hektar lahan. Padahal, lahan sekitar Newmont merupakan
daerah yang subur, lahan produktif itu akan ‘dikorbankan’ sebagai tempat
penampungan tailing.
milimeter sehingga dikhawatirkan akan menyebabkan pengelolaan air dalam
penampungan di darat akan sulit dilakukan. Ketiga, jika terjadi gempa di darat,
dikhawatirkan penampungan tailing di
darat dapat membahayakan masyarakat. Keempat, tailing ditempatkan di bawah zona photic laut yang produktif (berada di zona di mana sudah tidak terdapat sinar matahari sehingga produktivitas rendah) sehingga dapat meminimalkan dampak terhadap lingkungan. Secara zat, tailing memiliki kepadatan dan massa
jenis yang lebih berat dari air laut sehingga ia akan mengendap di dasar palung
laut.
DSTP sebagai sistem pengolahan limbah yang dilakukan oleh Newmont. Dapat dikatakan kondisi geografis dan ekologis sekitar area tambang Batu Hijau mendukung dilakukannya DSTP.
Senunu bukannya dibiarkan begitu saja. Dari segi jumlah, terdapat batas maksimum jumlah tailing yang diizinkan yakni sebesar 54,8 juta dmt (dry metric ton) per tahun. Pengawasan yang ketat terhadap tailing dilakukan baik oleh pemerintah maupun Newmont. Dari pemerintah sendiri, izin operasi DSTP/Sistem
Penempatan Tailing di Dasar Laut
diberikan secara berkala untuk periode lima tahun, semisal izin operasi
tersebut berlaku dari tahun 2011-2016. Agar izin pengoperasian DSTP untuk
periode berikutnya dikeluarkan oleh Pemerintah (dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup), tailing akan diambil sampelnya dan menjalani
beraneka macam tes. Tes dilakukan oleh para ilmuwan, baik dari LIPI maupun
laboratorium yang memiliki akreditasi dari Pemerintah Indonesia. Uji toksisitas atau uji yang dilakukan untuk
meneliti kadar racun misalnya, dilakukan pada hewan yang berada di Laut Senunu
seperti anakan ikan kakap merah dan kerapu macan. Sejauh ini, pengujian yang
dilakukan menunjukkan bahwa tailing
yang dihasilkan oleh PT NNT tidak beracun secara akut atau kronis.
foto oleh I Putu Adiartana/fotosintesa.com |
dari tailing juga dilakukan.
Pemantauan meliputi pemantauan terumbu karang, sedimen laut, ikan, ekologi
muara, dan mutu air. Para peserta Newmont Bootcamp diputarkan video yang
menunjukkan ikan-ikan berenang dengan bebas di sekitar pipa penyaluran tailing.
Pipa HDPE yang digunakan untuk mengalirkan tailing di dalam laut (dok. pri) |
dari dalam dan luar negeri menunjukkan
bahwa tailing tidak menyebar ke arah
pantai bagian pesisir dari Ngarai Senunu ataupun ke air permukaan pada
kedalaman kurang dari 120 meter (kedalaman di mana tailing mulai disalurkan ke laut sebelum mengendap di palung). Selain itu, hasil studi menunjukkan kandungan
logam di semua lokasi terdampak sesuai dengan prediksi pada AMDAL, masih dalam
batas baku mutu yang ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Dapat dikatakan bahwa tailing tidak mencemari air laut.
Newmont Bootcamp sebelumnya, ada salah seorang peserta yang berani meminum tailing (dengan inisiatif sendiri) dan
puji syukur tidak terjadi apa-apa hingga sekarang.
tumpah. Untuk pipa darat tailing
ditempatkan di sebuah ruang terbatas, jika terjadi tumpahan makan tumpahan tailing akan tertampung pada ruang tersebut.
Adapun untuk upaya pencegahan kebocoran terhadap pipa laut tailing, PT NNT memiliki dua
jalur pipa yang mana satu digunakan untuk operasi dan satu sebagai cadangan.
Jika terjadi kebocoran pipa laut, sesegera mungkin pabrik dihentikan dan
penempatan tailing dialihkan
menggunakan pipa cadangan. Selain itu, penggantian pipa dilakukan secara
berkala sebelum ketebalan pipa mencapai batas minimumnya.
Memandang pipa tailing darat (dok. pribadi) |
Newmont berupaya bersikap transparan kepada para peserta
Newmont Bootcamp, salah satunya melalui observasi laut dalam untuk melihat
sendiri dampak tailing. Saya dan
empat rekan lain diajak mengambil sampel tailing dan sedimen laut secara langsung. Pun,
orang yang memahami diajak langsung mengobservasi, misal salah seorang rekan,
Shouma, merupakan mahasiswi jurusan Biologi Kelautan. Dengan kapal Tenggara
Explorer, kami menuju laut lepas dan menyaksikan bagaimana pemantauan ekosistem
laut dan tailing dilakukan.
diprediksikan terdampak tailing
dilakukan.
Jangan lewatkan ulasan ilmiah menarik I Putu Adiartana tentang kemungkinan tailing naik ke permukaan laut berikut : http://www.fotosintesa.com/knowledge/gawat-tambang-batu-hijau-menyebabkan-permukaan-air-laut-naik-sebanyak-ini
24 Comments. Leave new
Makasih Mbak Monika, jadi tahu bagaimana NNT melakukan pengelolaan trailingnya. 🙂
Makasih mas Dani sudah berkunjung ^^
Salam kenal mbak Monika, saya baru pertama mampir nih.
Tailing atau sampah tambang ya? itu lumpur berbahaya yang memang harus dijauhkan dari permukiman manusia ya mbak. Salut pada orang-orang yang menangani hal ini karena perlu perhitungan tinggi untuk mengelolanya supaya tidak mencemari ekosistem laut 🙂
Sejauh ini, hasil penelitian dan studi menunjukkan bahwa tailing tidak berbahaya melalui beraneka uji yang dilakukan. Tulisan berikutnya insya Allah membahas ekosistem bawah laut 🙂
Makasih ya mba Anjar kunjungannya. Salam kenal 🙂
yaampun jadi pengin daftar jadi karyawan.. hihi gimana nih :p
Iya nih.. perusahaan dengan standar tinggi 😀
kurang fotonya mbak 😀
Hihi.. sudah ditambahkan yah 🙂
Waaah tulisannya cukup berat nih mbak. Penanganan limbah memang ngga bisa main-main ya mbak. Makasi infonya ya Mbaaak, nambah pengetahuan banget nih.. hehe
Iya benar sekali mba… limbah berdampak luas bagi lingkungan jadi harus ekstra penanganannya.. Makasi ya mba kunjungannya 🙂
Memang benar ya, ternyata istilah menempatkan lbh tepat drpd membuang tailing, karena Newmont selalu mengecek secara reguler 😉
Iya.. klo dibuang sih nggak ditengok2 lagi hehe
wah tulisan mb monik simple dan mudah dimengertii lohhh :3 mantepp
Makasih Wulan 🙂
Tulisannya begitu membukakan mata bahwa tailing Newmont benar2 diperlakukan secara ketat mengedepankan aspek lingkungan,,
tulisan yang bagus budhe..
Makasih Pakdhe 🙂
Satu kata "cakep".
Secakep Pak Markus, Bli? *eh
Izin nyimak artikelnya ya gan? 😀
Monggo gan
Kalo pembuangan tailing seperti ini mudah-mudahan aman selamanya. Coba perusahaan lain pembuangan tailingnya juga bagus saya kira gak akan jadi polemik banyak pihak.
Itu yang berani makan tailing ngeri aja bagi saya. Tailing itu banyak mengandung zat berbahaya, salah satunya merkuri.
salam
Halo Mas, PT NNT tidak menggunakan merkuri dalam pengolahan tambang yang dilakukannya. Proses pengolahan tambang secara fisika, bisa dibaca di artikel berikut ya mas
https://www.monilando.com/2016/03/bagaimana-segunung-tembaga-dan-emas.html
🙂
Mb monica boleh bertanya, diameter pipa yang digunakan untuk tailing yang didarat dan diameter pipa HDPE yang menjulur ke laut berapa meter ya?trims
Waduh berapa ya mas.. Maaf saya lupa pastinya, dah lama banget, kalau ga salah berapa belas apa puluh meter gitu