Siapakah rekan kerja yang paling berkesan
bagi Anda? Bagi saya, seorang sekretaris eselon II di tempat bekerja merupakan
sosok yang menginspirasi. Ia bisa saja ‘hanya’ mengerjakan apa yang menjadi
tugasnya seperti administrasi persuratan, mengagendakan rapat, dan sebagainya.
Namun, ia memberikan sentuhan ‘lebih’.
Setiap pagi, sekitar pukul 6 atau
kurang, ia menuliskan seluruh jadwal rapat direktorat (unit eselon II) untuk hari itu di grup
Whatsapp direktorat. Baik undangan rapat dari luar maupun agenda rapat yang
dijadwalkan salah satu sub direktorat. Diawali dengan waktu, tempat, dan agenda
rapat, serta sub direktorat yang menjadi unit yang bertanggung jawab.
Menariknya, ia selalu menyisipkan satu kutipan dari tokoh terkenal atau
perkataan dari pegawai di direktorat kami. Setiap pagi, sebelum berangkat
kerja, saya menunggu pesannya itu.
Tak hanya itu, ia juga menginisiasi
kuis yang juga ditampikannya di grup Whatsapp. Mulai dari pertanyaan yang tampak
remeh seperti “Berapakah jumlah dispenser di direktorat?” hingga pertanyaan
yang terkait dengan pekerjaan. Setiap pemenang kuis akan mendapatkan hadiah.
Apa yang dilakukannya mungkin tampak
sederhana, tetapi tidak semua orang memiliki ide dan kemauan untuk
melakukannya. Hal yang sederhana tetapi memberikan makna. Dengan pesan tentang
agenda rapat harian, minimal seluruh pegawai direktorat mengetahui tentang
pekerjaan apa yang dihadapi dan unit yang bertanggungjawab mengingat cukup
banyak pekerjaan ad hoc. Dengan
kutipan perkataan pegawai atau diadakannya kuis, hubungan antar pegawai semakin
akrab dengan grup Whatsapp yang ‘hidup’. Tak heran ketika dilakukan pemilihan
pegawai terfavorit, ia yang menjadi juara.
Nilai tambah yang bisa kita berikan,
seringkali, hal-hal kecil yang membawa perbedaan bagi orang lain. Menahan diri
dari memainkan gawai ketika ada seseorang yang berbicara empat mata dengan
kita, menyapa hangat terlebih dahulu seseorang yang berpapasan dengan kita, bisa jadi merupakan hal-hal sepele. But, sometimes, little things can make big
impact, can’t they?
Stephen Covey, penulis buku
fenomenal “The 7 Habits of The Highly Effective People” memperkenalkan tentang
konsep Rekening Bank Emosi (RBE) yakni catatan dalam ingatan seseorang tentang
orang lain yang merupakan kesan atau penilaiannya. Jika seseorang melakukan hal
yang menyenangkan menurut kita maka saldo RBE nya akan bertambah, begitu juga
sebaliknya.
Tidak ada hal yang benar-benar sepele
jika dengan melakukannya saldo RBE Anda di mata orang lain dapat bertambah.
Memuji secara tulus bahwa potongan rambut baru rekan kerja membuatnya tampak
lebih muda, memberikan pengantar singkat di surat elektronik alih-alih
mengirimkan lampiran saja, dan hal-hal sederhana lain yang dapat Anda lakukan.
Hal-hal sederhana yang bisa mengukir
senyum di wajah seseorang, menghangatkan hatinya, atau meningkatkan kepercayaan
dirinya. Dan percayalah bahwa membuat seseorang merasa lebih baik akan membuat Anda lebih baik.
***
Tulisan ini dimuat di Media Keuangan bulan Agustus 2017 pada rubrik Renungan
Inspiring Monik, thank you, mampir ke blogku yang baru ya, lama ga mampir ke blogmu, sekarang fresh banget blognya, jadi pengen nanya nanya bikin sama siapa, hehehe (atau jangan2 desain sendiri?)
ReplyDeleteHalo mba Lilis... Siap mampir hihi... Dibikinin temanku Ninda.. Email anindyarahadi@gmail.com. Monggo klo mau request desain blog bisa ke dia ^^
DeleteBenar sekali setuju banget, take and give, positif narik hal yang positif juga 😊
ReplyDeleteBetul :D
DeleteHal yg nampak sepele ya mbk, tp trnyata berarti bwt org bnyak, salut sm tmnnya, kreatif jg sih, sampek punya ide bikin kuis unik begitu, :)
ReplyDeleteIya bener.. dia inspiratif...
Deleteah let's being that kind of person :')
ReplyDeletesemoga say *hug
DeleteOh jadi itu bisa disebut ngisi saldo bank emosi ya...
ReplyDeleteAku pernah secara sadar dan niat ikhlas untuk memperhatikan hal kecil dari orang lain tetapi kutanggapi positif. Misal memujinya, memberi senyuman, menawarkan bantuan tanpa diminta, dll ke teman.
Rasanya itu bahagia sekali.
Itu kalau kuartikan sendiri, "membahagiakan orang lain, maka begitulah aku akan bahagia."
Aku percaya jika aku membuat orang bahagia, aku akan bahagia melalui apapun dan siapapun kelak.
Aki suka kisah di atas :)
bener banget mba Vindy... membahagiakan orang lain itu membahagiakan :)
Deletejadi pengen baca ulang buku itu
ReplyDelete