Tahukah kamu bahwa Indonesia merupakan negara produsen sampah plastik terbesar kedua sedunia? Tahukah kamu bahwa Indonesia merupakan negara produsen sampah makanan terbesar kedua sedunia?
Sampah merupakan salah satu permasalahan besar yang dihadapi dunia dewasa ini. Dampak negatif sampah bisa menyebar begitu luas, misalnya lingkungan yang tercemar, sanitasi yang buruk, terganggunya ekosistem laut, dan lain sebagainya. Komposisi sampah di Indonesia terdiri dari sampah organik sebesar 50%.
Mirisnya, sebagaimana dikutip dari Kompas, dari seluruh timbulan sampah plastik tersebut, hanya sekitar 10-15 persen yang akhirnya didaur ulang. Sementara sejumlah 60-70 persen ditampung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 15 persen-30 persen sisanya belum terkelola. Sampah plastik yang belum terkelola sebagian besar berakhir di lautan yakni sejumlah 8,8 juta ton sampah plastik setiap tahunnya.
Upaya menjaga lingkungan membutuhkan partisipasi aktif dari berbagai pihak seperti pemerintah, pengusaha, aktivis lingkungan, dan masyarakat. Berikut 7 hal yang saya coba terapkan dalam upaya turut menjaga lingkungan :
1. Konsumsi makanan secukupnya
Sebisa mungkin saya meminimalisasi stok makanan berlimpah di rumah. Bukan apa-apa, stok makanan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko dibuang. Jadi cukup stok makanan seperlunya yang kira-kira akan habis dikonsumsi. Selain itu, usahakan memasak atau membeli makanan dalam jumlah yang kira-kira pas untuk penghuni rumah untuk meminimalisasi makanan tersebut tidak termakan.
2. Beli kemasan dalam ukuran besar
Jika membeli suatu produk, upayakan untuk membeli produk dalam ukuran besar. Misalnya, membeli shampo dalam botol ukuran besar daripada ukuran sachet. Produk dalam ukuran kecil dapat menimbulkan lebih banyak sampah.
3. Membawa tempat makan dan minum sendiri
Tak ada salahnya jika kita membiasakan diri membawa kotak makan dan minum sendiri ketika membeli makanan atau minuman (sebagian toko yang menjual minuman memperbolehkan pembeli menggunakan tumbler pribadi). Hal tersebut dapat mengurangi sampah dari produk yang sekali pakai seperti tempat makanan atau minuman.
Sehari-hari |
Tas belanja lipat yang praktis dibawa kemana-mana dapat mengurangi pemakaian plastik sebagai alat membawa barang. Selain itu, lebih hemat juga bukan mengingat sebagian toko sekarang sudah mengenakan kebijakan plastik berbayar.
5. Membawa sedotan sendiri
Meskipun tampaknya sepele, penggunaan sedotan plastik sekali pakai merupakan penyumbang sampah plastik yang cukup signifikan. Karena itu, alangkah lebih baiknya jika kita bisa membawa sedotan sendiri, utamanya sedotan berbahan stainless steel atau bambu untuk turut menjaga lingkungan.
6. Olah sampah
Jangan lekas-lekas membuang wadah produk yang sudah habis dipakai. Misalnya, wadah lulur yang sudah tak terpakai bisa diolah lagi menjadi wadah peniti dan jarum pentul. Tinggal dipercantik dengan kertas kado sesuai seleramu. Berbagai ide do-it-yourself yang berseliweran di internet bisa kamu gunakan untuk mencari ide kreativitas pengolahan sampah.
7. Efisiensi pemakaian produk sekali pakai
Cobalah mengganti barang yang sekali pakai dengan produk yang bisa dipakai berkali-kali, misalnya menggunakan sapu tangan untuk menggantikan tisu. Selain itu, menggunakan kertas bolak-balik untuk print untuk pegawai kantoran dan meminimalkan penggunaan kertas merupakan langkah efisiensi yang bisa dilakukan.
Memang, kita tidak mungkin tidak menghasilkan sampah. Meski belum sempurna, setidaknya terdapat upaya kita dalam turut menjaga lingkungan, bukan? Yuk, bagikan hal-hal sederhana yang kamu lakukan untuk untuk menjaga lingkungan.
***
Referensi :
1. https://tirto.id/indonesia-penghasil-sampah-plastik-nomor-dua-di-dunia-deyY
2. https://tirto.id/ri-produsen-sampah-makanan-kedua-dunia-bappenas-stunting-tinggi-dhlh
3. https://nasional.kompas.com/read/2018/11/22/15323351/sampah-dan-plastik-jadi-ancaman-seperti-apa-kebijakan-pemerintah?page=all.