“Naik pesawat terbang hanya untuk orang kaya,”
Naik pesawat terbang adalah sebuah kemewahan. Apalagi buat keluarga saya yang untuk makan saja pas-pasan. Boro-boro memikirkan jalan-jalan, tidak berutang untuk hidup hingga tanggal gajian adalah sebuah pencapaian. Kondisi perekonomian yang memprihatinkan itu berlangsung dari saat saya bersekolah di bangku SMA hingga lulus kuliah diploma. Syukurlah, saya langsung bekerja pasca lulus sehingga sedikit demi sedikit bisa membantu meringankan beban orang tua. Namun, masih ada satu yang mengganjal, saya ingin mengajak keluarga liburan. Naik pesawat, impian yang sudah lama diangankan.
Impian Mama Berlibur ke Pulau Dewata
Sudah bertahun-tahun Mama tidak bertemu dengan Eyang Hari, adik bungsu dari Nenek yang tinggal di Denpasar. Ketika muda, Eyang Hari sangat dekat dengan Mama karena Eyang Hari sempat tinggal di rumah Nenek selama beberapa tahun. Usia Mama dan Eyang Hari hanya terpaut beberapa tahun sehingga dulu sempat menjadi teman sepermainan, bertiga dengan salah seorang kakak perempuan Mama. Tak heran Mama sangat merindukan Eyang Hari yang sudah lama tak dijumpainya. Apa daya, jarak Semarang-Denpasar cukup jauh, belum lagi diperlukan kelonggaran finansial hingga waktu untuk dapat bertemu.
Desember 2017, Mama pensiun sebagai PNS di sebuah dinas. Mama mengutarakan keinginannya untuk bisa mengunjungi Eyang Hari sekaligus berlibur ke Pulau Bali. Awalnya, saya utarakan ke Mama agar kami pergi berdua saja karena keterbatasan dana. Lalu, dua adik saya, Muthia dan Hilmy, mendengarnya dan kemudian pun merajuk,
“Mbak, masak aku nggak diajak, aku kan pengen ikutan jalan-jalan,” seru Muthia.
“Mbak, aku belum pernah naik pesawat. Aku pengen naik pesawat,” Hilmy tak mau kalah.
Saya menggaruk-garuk kepala. Hmm, iya juga ya. Liburan sekeluarga tentu lebih seru dan menyenangkan dibandingkan dengan liburan berdua saja dengan Mama. Tapi-tapi, kita hitung-hitung dulu lah ya budget liburan untuk berlima mengingat hanya saya yang bekerja (Papa dan Mama sudah pensiun), otomatis semua biaya saya yang tanggung. Belum lagi, jika Hilmy yang masih bersekolah ikut, mau tak mau liburan harus dijadwalkan sesuai libur anak sekolah yang mana merupakan saat ketika harga tiket pesawat mahal.
Kakak hunting tiket dulu ya….
AirAsia Mewujudkan Impian Terbang
Bali, we are comiiiing…
Juli 2018. Tak bisa dibayangkan betapa bahagianya saya ketika impian untuk terbang liburan bersama keluarga akan terwujud. Ya, setelah sekian lama mencari tiket pesawat, tentu dengan mempertimbangkan budget untuk lima orang, akhirnya saya menemukan penerbangan yang akan membawa kami sekeluarga ke Bali. Saya yang berdomisili di Jakarta menggunakan AirAsia untuk penerbangan Jakarta-Bali PP. Adapun keluarga yang berdomisili di Semarang menggunakan AirAsia untuk penerbangan Solo-Bali PP karena belum ada penerbangan langsung dari Semarang ke Bali dan Solo merupakan kota terdekat.
Ketika saya mencari tiket pesawat dengan harga terjangkau (dan tentu saja pelayanan yang bagus), AirAsia sungguh bagaikan ‘dewa penyelamat’. Pas banget pas saya mencari tiket, AirAsia sedang diskon 20%. Alhamdulillah. Lumayan banget selisihnya bisa untuk tambah-tambah jajan selama liburan, ya.
![]() |
Penerbangan AirAsia yang membawa kebahagiaan keluarga |
Pemesanan tiket AirAsia bisa dilakukan melakukan situs AirAsia atau aplikasi AirAsia yang bisa diunduh di App Store atau Play Store. Kalau saya lebih suka menggunakan aplikasi karena saya lebih sering pegang ponsel dibandingkan buka komputer.
Pemesanan tiket AirAsia via aplikasi mudah sekali untuk dilakukan. Pertama, kita klik find flight yang kita tuju. Misalnya, penerbangan Solo-Bali. Masukkan tanggal berangkat dan pulang, jumlah penumpang, dan kode promo (jika ada). Lalu, klik search flight.
Selanjutnya, pilih penerbangan yang tersedia. Kebetulan untuk rute Solo-Bali (PP) baru satu kali penerbangan AirAsia dalam sehari. Cuss pilih.
Nah, berikutnya terdapat beberapa pilihan paket tambahan yang ditawarkan oleh AirAsia untuk meningkatkan kenyamanan penumpang selama penerbangan sekaligus lebih hemat jika beli paket ini daripada membeli add-on secara terpisah :
– Value Pack
Merupakan paket yang terdiri dari tambahan bagasi menjadi 20 kg (dari bagasi awal 15 kg), bisa memilih kursi standar, satu kali makan, serta asuransi bagasi dan juga jaminan atas keterlambatan pesawat jika melebihi satu jam.
– Premium Flex
Merupakan paket yang terdiri dari tambahan bagasi menjadi 20 kg (dari bagasi awal 15 kg), bisa memilih kursi panas dan kursi standar, satu kali makan, asuransi bagasi dan jaminan atas keterlambatan pesawat jika melebihi satu jam, bisa mengubah tanggal atau waktu penerbangan sebanyak maksimal 2x, dan juga pengantaran bagasi secara ekspress serta mendapatkan prioritas saat boarding dan check-in.
Jika tidak memilih kedua paket tersebut di atas, kita juga memilih nomor kursi yang dikehendaki atau memesan Santan Value Meal sebagai santapan dalam perjalanan. Ohya, ngomong-ngomong, Santan Value Meal bukan berarti menunya sebatas makanan bersantan saja loh, pilihan makanan yang ditawarkan cukup beragam. Misalnya pada penerbangan Solo-Bali ditawarkan antara lain menu nasi seperti Chicken Teriyaki with Rice atau Nasi Kuning Manado, menu mie seeperti Chicken Mushrom Noodles, hingga ada juga menu ala western seperti burger. Harga makanannya juga terjangkau, sekitar Rp30ribuan per porsinya.
Langkah pemesanan berikutnya adalah mengisi data pemesan dan penumpang. Untuk penumpang mengisi nama lengkap dan tanggal kelahiran sedangkan untuk pemesan mengisi nama lengkap, alamat e-mail, dan juga nomor ponsel. Di sini kita juga bisa memesan kursi roda (jika membutuhkan) dan mengisi data infant jika penumpang dewasa akan terbang bersama anak-anak yang berusia di bawah 24 bulan. Selain itu, kita juga bisa menambahkan worry-free protection untuk memberikan asuransi atas keterlambatan atau pembatalan penerbangan serta atas kehilangan atau kerusakan barang bawaan.
Pengalaman Terbang Bersama AirAsia
Puas, itulah satu kata yang menggambarkan pengalaman saya terbang bersama AirAsia. Sudah beberapa kali saya menjadi penumpang AirAsia dari tahun 2013, baik untuk penerbangan domestik seperti ke Surabaya, Makassar, Yogyakarta, Semarang maupun untuk penerbangan internasional seperti ke Singapura. Kesan yang selalu saya dapatkan adalah penerbangannya selalu tepat waktu serta take-off dan landing selalu smooth. Bener, nggak bohong. Hal-hal tersebut lah yang membuat saya selalu mencari tiket AirAsia terlebih dahulu jika rute penerbangan yang hendak saya tuju ada di AirAsia.
Kenyamanan lain yang paling saya suka dari AirAsia adalah kemudahan self check-in. Saya masih ingat bahwa AirAsia merupakan salah satu maskapai yang pertama dalam memberikan fasilitas self check-in melalui kios check-in berwarna merah yang berjajar-jajar. Untuk mendapatkan boarding pass AirAsia tanpa mengantre panjang di bandara cukup mudah. Terdapat tiga pilihan yang dapat dimanfaatkan oleh calon penumpang : melalui situs AirAsia, aplikasi AirAsia, dan kios check-in AirAsia yang ada di bandara. Kalau saya lebih suka check-in menggunakan aplikasi AirAsia sehingga nanti ketika mau masuk bandara atau pesawat tinggal menunjukkan barcode yang ada di aplikasi.
Secara umum, self check-in dibuka 14 hari sebelum keberangkatan dan ditutup 1 jam sebelum keberangkatan untuk penerbangan AirAsia dan 4 jam sebelum keberangkatan untuk penerbangan AirAsia X.
Ngomong-ngomong, AirAsia merupakan maskapai pertama yang memperkenalkan sistem online booking di Indonesia. Tak heran dengan berbagai keunggulannya tersebut, pada tahun 2019 ini AirAsia dinobatkan sebagai maskapai berbiaya rendah (low cost carrier) terbaik dunia untuk ke-11 kalinya secara berturut-turut pada Skytrax World Airline Awards 2019 yang merupakan ajang penghargaan bergengsi industri aviasi dunia.
Bahagia Bersama Keluarga, Bahagia Bersama AirAsia
Kalau saja Tony Fernandes tak membeli maskapai AirAsia yang terancam bangkrut dengan lilitan utang sebesar 11 juta dolar dengan harga 1 ringgit pada tahun 2001 (masa ketika industri penerbangan terguncang akibat kejadian 9/11), AirAsia mungkin tak akan sebesar sekarang. Hanya dalam tempo waktu dua tahun, AirAsia sudah membukukan keuntungan dari perusahaan yang pada awalnya di ambang kebangkrutan.
Slogan AirAsia yang menyatakan bahwa “Now everyone can fly,” selaras dengan keinginan Tony Fernandes, “Aviation is for the common man. My goal is to enable everyone to fly. It shouldn’t be only for the rich,”
Ya, bagaimana tidak. Saya tak pernah bermimpi bisa mengajak satu keluarga untuk liburan naik pesawat terbang apalagi jika mengingat kondisi perekonomian yang serba pas-pasan dulu. Melihat mata Mama yang berkaca-kaca lantaran menahan haru dan mengembangkan senyum keluarga bisa berlibur ke Pulau Dewata adalah sungguh sebuah kebahagiaan yang tak terkira. Liburan yang tak hanya sekadar bersenang-senang tetapi juga menyambung silaturahim, menemui keluarga yang sudah bertahun-tahun tak berjumpa. Bahagia bersama keluarga adalah ketika bahagia bersama AirAsia.
![]() |
Mama (kerudung abu-abu kecoklatan) saat bertemu Eyang Hari |
![]() |
Kebahagiaan tiga bersaudara ini |
AirAsia tak henti berupaya untuk membahagiakan para pengguna layanan penerbangan di Indonesia. Pada tahun 2019 ini, AirAsia membuka lima rute penerbangan domestik baru yang mulai beroperasi per 1 Agustus 2019 : Jakarta-Lombok, Bali-Lombok, Yogyakarta-Lombok, Bali-Labuan Bajo, dan Surabaya-Kertajati.
Jadi, sudah siapkah kamu untuk Bahagia Bersama AirAsia?
***
Daftar Bacaan :
https://www.quotetab.com/quote/by-tony-fernandes/aviation-is-for-the-common-man-my-goal-is-to-enable-everyone-to-fly-it-shouldn
https://economictimes.indiatimes.com/people/the-story-of-tony-fernandes-and-airasia/slideshow/18609035.cms
https://m.cnnindonesia.com/ekonomi/20190624192709-92-406000/airasia-tambah-lima-rute-baru-ada-labuan-bajo-dan-lombok
2 Comments. Leave new
Keren Momon
gemes amat pose-posenya 😀