Apakah berhijab itu susah?
Tentu berbeda antara perempuan Muslimah yang sedari kecil
telah dibiasakan untuk menutup aurat atau perempuan Muslimah yang tinggal di
negara Islam yang mewajibkan untuk berhijab dengan perempuan Muslimah yang
tinggal di negara majemuk seperti Indonesia. Hijab sendiri bisa dibilang baru ‘populer’
pada tahun 2000an seiring dengan meningkatnya pemahaman dan kesadaran
masyarakat. Dan saya sendiri baru sadar bahwa berhijab adalah wajib ketika SMP (dulunya saya menganggap bahwa berhijab itu sunnah).
telah dibiasakan untuk menutup aurat atau perempuan Muslimah yang tinggal di
negara Islam yang mewajibkan untuk berhijab dengan perempuan Muslimah yang
tinggal di negara majemuk seperti Indonesia. Hijab sendiri bisa dibilang baru ‘populer’
pada tahun 2000an seiring dengan meningkatnya pemahaman dan kesadaran
masyarakat. Dan saya sendiri baru sadar bahwa berhijab adalah wajib ketika SMP (dulunya saya menganggap bahwa berhijab itu sunnah).
16 Agustus 2006. Momen pertama saya mengenakan hijab secara
umum adalah ketika saya mengunjungi rumah seorang teman karib perempuan.
Tampilan saya waktu itu adalah kaos manset untuk melengkapi kaos pendek C-59
hitam disertai dengan kerudung milik Mama. Di sana, teman saya yang telah lebih
dahulu mengenakan hijab mengajari saya memasang kerudung segi empat dengan
berbagai variasi model. Esok harinya pada saat upacara hari Kemerdekaan adalah
saat pertama kali saya mengenakan hijab di depan umum.
umum adalah ketika saya mengunjungi rumah seorang teman karib perempuan.
Tampilan saya waktu itu adalah kaos manset untuk melengkapi kaos pendek C-59
hitam disertai dengan kerudung milik Mama. Di sana, teman saya yang telah lebih
dahulu mengenakan hijab mengajari saya memasang kerudung segi empat dengan
berbagai variasi model. Esok harinya pada saat upacara hari Kemerdekaan adalah
saat pertama kali saya mengenakan hijab di depan umum.
Tahukah apa yang terjadi pada saat itu?
Tatkala saya berada di kamar mandi rumah teman, hawa panas
sejenak melingkupi tubuh saya. Pertanyaan demi pertanyaan menghujam kepala
saya, “Yakin Mon kamu mau berhijab? Yakin Mon?”. Hingga ada bisikan “Yakin Mon
Islam adalah agama yang benar? Nanti kalau nggak terus kamu terlanjur berjilbab
gimana?” *ta’awudz
sejenak melingkupi tubuh saya. Pertanyaan demi pertanyaan menghujam kepala
saya, “Yakin Mon kamu mau berhijab? Yakin Mon?”. Hingga ada bisikan “Yakin Mon
Islam adalah agama yang benar? Nanti kalau nggak terus kamu terlanjur berjilbab
gimana?” *ta’awudz
Tak gentar dengan bisikan setan itu, saya pun memantapkan
niat. Bismillah. Saya mau berhijab mulai besok hari. Titik.
niat. Bismillah. Saya mau berhijab mulai besok hari. Titik.
Berhijab adalah
berjuang untuk melawan bisikan setan…
berjuang untuk melawan bisikan setan…
Sebelum memutuskan berhijab, perasaan saya berkecamuk…
“Ih masak berjilbab sih? Berjilbab nanti keliatan tua,”
“Ih masak berjilbab sih? Aduh nanti kepanasan gimana,”
“Aduh baju-baju lucu-lucu. Kalau berjilbab nggak bisa pakai
baju lucu-lucu”
baju lucu-lucu”
“Berjilbabnya nanti saja… Kalau udah dapet kerja,”
“Berjilbabnya nanti saja.. Kalau udah punya suami,”
Dan sebagainya….
Yakinkah Anda bahwa perempuan adalah salah satu godaan
terbesar laki-laki? Dan tahukah Anda bahwa ketika seorang perempuan berhijab
sejatinya ia berusaha berjuang melawan hawa nafsunya? Menutup rambut cantik itu
perjuangan, menutup kulit yang halus itu perjuangan, tidak memakai baju-baju
lucu (yang seringkali lengan pendek atau rok pendek) itu perjuangan. Perempuan
adalah makhluk yang suka dipuji cantik (sebagian suka dipuji seksi) bukan?
terbesar laki-laki? Dan tahukah Anda bahwa ketika seorang perempuan berhijab
sejatinya ia berusaha berjuang melawan hawa nafsunya? Menutup rambut cantik itu
perjuangan, menutup kulit yang halus itu perjuangan, tidak memakai baju-baju
lucu (yang seringkali lengan pendek atau rok pendek) itu perjuangan. Perempuan
adalah makhluk yang suka dipuji cantik (sebagian suka dipuji seksi) bukan?
Berhijab adalah
berjuang untuk melawan hawa nafsu membuka aurat….
berjuang untuk melawan hawa nafsu membuka aurat….
Apakah semua sudah selesai ketika memutuskan untuk berhijab?
Tentu tidak. Lulus satu ujian akan datang ujian berikutnya. Misal, ketika
berkunjung ke rumah tante untuk mendapatkan perawatan salon (alhamdulillah
punya tante yang ahli kecantikan), seorang teman perempuan tante yang kebetulan
sedang berkunjung juga berkata, “Monik, kamu nggak usah berjilbab dulu aja,
sayang lho rambut kamu bagus ditutupin. Lebih cantik nggak berjilbab kali,”
Tentu tidak. Lulus satu ujian akan datang ujian berikutnya. Misal, ketika
berkunjung ke rumah tante untuk mendapatkan perawatan salon (alhamdulillah
punya tante yang ahli kecantikan), seorang teman perempuan tante yang kebetulan
sedang berkunjung juga berkata, “Monik, kamu nggak usah berjilbab dulu aja,
sayang lho rambut kamu bagus ditutupin. Lebih cantik nggak berjilbab kali,”
Atau
Ucapan-ucapan yang didengar tatkala berusaha menyempurnakan
hijab dengan memanjangkan hijab hingga menutup dada dan mengenakan gamis, ”Kamu kayak ibu-ibu
aja pakai gamis,” “Pakai jilbab yang modis dikit dong. Dimodel dikit kek. Nggak
usah panjang-panjang,”
hijab dengan memanjangkan hijab hingga menutup dada dan mengenakan gamis, ”Kamu kayak ibu-ibu
aja pakai gamis,” “Pakai jilbab yang modis dikit dong. Dimodel dikit kek. Nggak
usah panjang-panjang,”
Berhijab adalah
berjuang untuk mengesampingkan omongan orang
berjuang untuk mengesampingkan omongan orang
Perempuan Muslimah berhijab belum tentu lebih baik daripada
perempuan Muslimah yang tak berhijab. Namun, ia berusaha untuk melaksanakan
salah satu perintah dalam agama Islam. Berhijab adalah suatu kewajiban.
Perintah berhijab tidak diikuti oleh sudah bisa membaca Al Qur’an atau belum
(konon, malu berjilbab karena belum bisa membaca Al qur’an), sudah baik hatinya
atau belum (konon, menjilbabi hati dulu baru menjilbabi kepala), atau berbagai
pembenaran lainnya. Mengenakan hijab adalah suatu bentuk ketaatan, yang
tentunya harus diiringi ketaatan demi ketaatan lainnya bukan? Berhijab tapi
masih suka membicarakan orang, berhijab tapi sholatnya masih suka menunda-nunda,
atau berhijab masih blabla. Yang salah bukan hijabnya bukan? Let’s remind that Islam is perfect, its
people are not…
perempuan Muslimah yang tak berhijab. Namun, ia berusaha untuk melaksanakan
salah satu perintah dalam agama Islam. Berhijab adalah suatu kewajiban.
Perintah berhijab tidak diikuti oleh sudah bisa membaca Al Qur’an atau belum
(konon, malu berjilbab karena belum bisa membaca Al qur’an), sudah baik hatinya
atau belum (konon, menjilbabi hati dulu baru menjilbabi kepala), atau berbagai
pembenaran lainnya. Mengenakan hijab adalah suatu bentuk ketaatan, yang
tentunya harus diiringi ketaatan demi ketaatan lainnya bukan? Berhijab tapi
masih suka membicarakan orang, berhijab tapi sholatnya masih suka menunda-nunda,
atau berhijab masih blabla. Yang salah bukan hijabnya bukan? Let’s remind that Islam is perfect, its
people are not…
Berhijab adalah
berjuang untuk taat…
berjuang untuk taat…
Apakah sama antara
orang yang mau melaksanakan perintah dan tidak? Apakah sama antara orang yang
mau menjemput hidayah atau tidak?Apakah sama antara orang yang mau berjuang dan tidak?
orang yang mau melaksanakan perintah dan tidak? Apakah sama antara orang yang
mau menjemput hidayah atau tidak?Apakah sama antara orang yang mau berjuang dan tidak?
Semoga Allah memantapkan hati kita dalam keimanan….
Semoga Allah melembutkan hati kita dalam ketakwaan…
Yang belum berhijab, semoga dimudahkan untuk berhijab…
Yang sudah berhijab, semoga dimudahkan untuk menyempurnakan
hijabnya…
hijabnya…
Dan semoga kita semua senantiasa dimudahkan untuk taat…
Yaa muqollibal quluubi
tsabbit qolbii ‘alaa diinika
tsabbit qolbii ‘alaa diinika
(Ya Allah yang membolak-balikkan hati,
teguhkanlah hatiku atas agama-Mu)” – HR Tirmidzi
teguhkanlah hatiku atas agama-Mu)” – HR Tirmidzi
—
Adakah yang ingin berbagi kisah perjuangannya berhijab? Silahkan 🙂
Adakah yang ingin berbagi kisah perjuangannya berhijab? Silahkan 🙂
12 Comments. Leave new
Masyaa Allah
Keep spirit
Keep istiqomah, Ukhti
Semoga Allah senantiasa memantapkan hati kt dlm keimanan ya ukh.. Aamiin ^^
“Pakai jilbab yang modis dikit dong. Dimodel dikit kek. Nggak usah panjang-panjang,”
Sebelumnya, beberapa kali aku dapet komen seperti ini. Khimar lebar bakal susah dapet kerjaan, ga pasang selfie bakal susah dapet jodoh, dst.
Perjuangan masing-masing muslimah emang beda-beda ya ukh 🙂 aku pun sampe sekarang masih suka ngerasa munafik dan busuk banget ketika memakai khimar yang lebar. Merasa ga pantas. Tapi pikiran-pikiran itu harus ditepis. Seperti yang ada di gambar yang ukhti cantumkan, berhijab bukan berarti bebas dosa, tapi sebagai muslimah rasanya ingin menyenangkan Allah dgn kemampuan yg kita miliki, yg bisa diusahakan dari keterbatasan dan ketidaksempurnaan niat maupun ibadah.
Semoga kita senantiasa diberi petunjuk dan kemampuan untuk istiqomah, aamiin aamiin aamiin ^^
Nice post ukh, thanks for sharing…
Assalamualaikum warrahmatullah wabarokatuh
Wa'alaikumsalam.. Aamiin aamiin aamiin ya Rabb…
Iya bener, kadang saya juga ngrasa gt ketika pake jilbab yg cukup panjang.
Makasi ukhty kunjungannya ^^
Assalamu'alaikum
Semoga istiqomh …
wa'alaikumsalam.. aamiin.. begitu jg doa untukmu ukhty ^^
Makasih atas kunjungannya ^^
Saya ketika memutuskan berhijab syari juga byk cobaanya…cobaann serasa terus menggoyahkan..tp gpp dengan begitu kita bisa terus memperbarui niat kita 🙂
Betul banget ukh… Semakin kt meyakini sesuatu akan ada aja cobaannya untuk menguji kt.. Smga kt smua selalu istiqomah ^^
Iya mbak, saya juga merasa bahwa berhijab itu sebuah perjuangan. Bukan karna lingkungan atau orang2 di sekitar saya, tapi dari dalam diri saya sendiri. Untuk istiqomah berhijab syar'i itu perjuangan melawan ego yg luar biasa :'(
Bener mbak.. sy jg ngrasa demikian… godaan terbesar adalah mengalahkan diri kt.. smga kt selalu istiqomah di jalan-Nya
Makasi kunjungannya ukh ^^
aku seneng banget baca postmu yang ini monsskuu *peluk
berhijab memang perjuangan sekali ya mbak,semoga kita semua tetap istiqomah 🙂