Secara sederhana, filsafat berasal dari bahasa Yunani ‘philosophia’ yang berarti ‘cinta kebijaksanaan’ merupakan sebuah studi tentang pengetahuan. atau sering disebut ‘berpikir tentang pemikiran’1. Filsafat dan pelakunya yang disebut filsuf kerap dituding sebagai sosok yang jauh dari Tuhan bahkan tak memercayai Tuhan (atheis) lantaran memikirkan hal-hal yang di luar batas kemampuan nalarnya. Sebut saja, Ludwig Feurbach yang menyatakan bahwa ‘manusia menciptakan Tuhan’. Lantas jika demikian, apa manfaat belajar filsafat bagi seorang Muslim? Apakah sebaiknya seorang Muslim menghindari belajar filsafat?
Muslim Wajib Berakal
Islam bukanlah agama yang menafikan akal manusia, bahkan Islam mendorong umatnya untuk menggunakan akal secara optimal. Dalam sebuah ayat yang disebutkan berulang-ulang di salam Al Qur’an ‘afala tafakkarun?’ Allah SWT seakan-akan menantang hambaNya untuk berpikir. Lantas seperti apa filsafat yang sesuai dengan Islam? Apa perbedaan antara filsafat Islam dan filsafat liberal?
Ibnu Taimiyah dalam Minhaj al-Sunnah menjeleaskan bahwa filsafat bisa diterima jika memenuhi syarat yakni sepanjang didasarkan pada akal dan berpijak pada kebenaran yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW. Filsafat yang berdasarkan sunnah ini disebut dengan al-Falsafah al-Shahihah (filsafat yang benar).
Belajar Filsafat dengan Benar
Bagaimana agar ‘aman’ ketika belajar filsafat?
Memiliki dasar akidah Islam yang kokoh
Dasar akidah Islam yang harus diyakini seorang Muslim haruslah ketauhidan murni yang bersumber dari Al Qur’an dan hadits Rasulullah. Hal-hal prinsip seperti Tuhan tidak beranak dan diperanakkan, tidak ada agama yang benar selain Islam, Rasululllah SAW merupakan nabi terakhir hingga akhir zaman merupakan kebenaran yang tidak dapat diganggu gugat. Sebelum mempelajari lebih lanjut tentang filsafat, seorang Muslim harus memiliki akidah yang kokoh agar ia tidak terombang-ambing dengan pemikirannya.
Mempelajari filsafat liberal dan mengetahui kelemahannya
Filsafat liberal tentu tidak memiliki akidah Islam. Filsafat Yunani, misalnya, meyakini keberadaan dewa-dewi dengan kisahnya yang kacau. Pernikahan sedarah bukanlah hal yang aneh dilakukan. Filsafat yang tidak memiliki panduan dalam pencariannya akan berakhir pada kesemuan dan ketiadaan makna. Jiwa manusia akan jauh dari hakikat penciptaanya untuk menghamba.
Menjaga ibadah
Setan dapat masuk ke dalam darah manusia dan juga menghembuskan pikiran-pikiran negative yang bertujuan untuk menjauhkan umat Muslim dari Allah. Filsafat yang pada esensinya merupakan sebuah proses berpikir secara terus menerus tidak luput dari hal tersebut. Oleh karena itu, seorang Muslim yang hendak memperdalam ibadah harus menjaga ibadah sehingga mampu menjadi tameng baginya.
Diskusi dengan orang sholeh
Apa yang ditemukan seorang Muslim dalam pencarian filsafat merupakan buah pemikirannya yang masih mentah. Ia perlu untuk melakukan diskusi dengan orang sholeh yang paham untuk memperkaya khazanahnya serta menjaganya agar tidak melenceng.
Memaknai filsafat dalam syariat Islam
Setelah seseorang belajar filsafat, seyogianya ia mampu untuk menangkap esensi dari syariat Islam yang selama ini dijalannya. Dengan demikian ia akan mampu memaknai ibadahnya dan tidak asal beribadah hanya demi menggugurkan kewajiban semata. Selain itu, dengan filsafat, hatinya akan semakin mampu untuk membaca hikmah dari segala peristiwa yang terjadi di sekelilingnya dan kemudian berujung pada ketaatan dengan sepenuh pemaknaan.
Filsafat sebagai sebuah bentuk penggalian akal memikirkan tentang esensi dari segala sesuatunya akan mendorong seorang Muslim untuk mampu berpikir kritis dan juga analitis. Ia akan menjadi sebuah sarana yang membuat seorang Muslim meyakini dengan sepenuh hati bahwa hanya Allah satu-satunya sumber dari awal dan akhir segala sesuatu. Prima Causa. Al awwalu wal akhiru.
Keyakinan tersebut akan meningkatkan kepasrahan sang hamba kepada pencipta-Nya hingga menjadikan sebuah sebenar-benar penghambaan. Tentunya, pedoman-pedoman seorang Muslim mempelajari filsafat harus diperhatikan dengan seksama sehingga filsafat menjadi sebuah sarana yang dikendalikan, bukan sarana yang mengendalikan.
Referensi :
*
Sebuah catatan lama yang belum pernah dipublikasikan