Saya habis membaca sebuah cerpen yang berjudul “Setelah Tetua Pergi” karya Achmad Ikhtiar. Pada tulisan kali ini saya akan menuliskan opini tentang cerpen tersebut dilihat dari unsur intrinsik cerpen :
Yuk, mari kita bahas unsur intrinsik dalam cerpen tersebut :
Latar
Latar merujuk pada pengaturan waktu, tempat, suasana. Ada tiga latar : latar waktu, tempat, dan sosial. Latar waktu yang melingkupi kisah utama ketika para tetua berkumpul tidak digambarkan. Tidak ada keterangan waktu, kejadian tahun berapa atau terjadi di waktu siang/sore. Satu-satunya keterangan waktu ada pada penutup cerpen, “Aku menghabiskan sore itu dengan mengajak si bungsu…”
Latar tempat digambarkan dengan cukup detail. Ruangan yang penuh orang hingga asap cerutu.
Latar sosial digambarkan dengan keadaan orang-orang dan tekanan yang ada pada ruangan tersebut. “Beberapa dari kami saling bertukar pandangan satu sama lain. Seseorang dengan setelan jas hitam mengkilat hanya mengangkat bahu saat rekannya yang berpakaian serba putih mencoba bertanya dengan gestur matanya.”
Tokoh dan penokohan
Terus terang saja saya tak merasakan unsur tokoh dan penokohan yang kuat ketika membaca cerpen ini. Siapakah aku? Apakah hubungannya dengan lelaki tambun atau para tetua sehingga ia bisa ada di ruangan sekaligus bisa selamat ketika para tetua menghilang?
Gaya bahasa atau majas
Gaya bahasa merupakan cara pengarang mengekspreikan dirinya melalui bahasa yang khas. Gaya bahasa yang digunakan dalam cerpen tersebut antara lain majas personifikasi yang menunjukkan sifat yang menyerupai manusia “Burung-burung yang semula dalam sangkar enggan menyanyi kini bersenandung manja di pohon-pohon di halaman.”
Alur
Alur yang digunakan dalam cerpen ini adalah alur maju yang bergerak ke masa depan.
Amanat
Beberapa amanat yang diperoleh dari cerpen tersebut :
- Upaya untuk menjaga keberlangsungan kehidupan harus dilakukan agar kehidupan bisa diwariskan ke anak cucu.
- Menuruti perintah tetua demi kebaikan yang lebih besar.
- Perlunya harmoni kehidupan agar damai.
Tema
Tema cerita adalah tentang para tetua yang meyakini apa yang tertulis dalam buku nubuat ribuan tahun yang lalu dan berusaha menyelamatkan apa yang ada di kehidupan kini. Para tetua berupaya menjaga keberlangsungan kehidupan.
Demikianlah opini saya tentang cerpen tersebut. Semoga berkenan.
#TugasODOP