Peluang Bisnis Minim Modal – Pandemi memunculkan kebiasaan baru yang menggeser kebiasaan lama. Belajar dan bekerja dapat dilakukan di rumah saja. Pertemuan tak lagi dilakukan secara tatap muka. Semua orang seolah mendadak akrab dengan Zoom, sebuah aplikasi konferensi video yang ketiban pulung lantaran wabah Corona. Pendapatan Zoom melesat hingga lebih dari dua kali lipat pada kuartal pertama tahun 2020 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dalam satu hari, Zoom mencetak rekor unduhan hingga lebih dari dua juta.
Pergeseran sosial di masyarakat ini memunculkan peluang. Berbagai penyedia kelas daring bermunculan bak cendawan di musim hujan. Sebut saja Skill Academy oleh Ruang Guru. Meski sudah diluncurkan pada bulan September 2019, Skill Academy menemukan momentum emasnya ketika pandemi. Tanggal 23 Maret 2020, Skill Academy dengan jeli memberikan promo untuk mengikuti kelas gratis selama dua pekan. Tentu tak luput juga kelas pra kerja yang memunculkan penyedia jasa kelas daring yang baru terdengar namanya.
Perkenalan pertama saya dengan aplikasi Zoom pada bulan September 2019, jauh sebelum pandemi. Waktu itu, saya mengikuti sebuah lokakarya gentle birth secara daring dan luring untuk menyambut kedatangan buah hati. Dari Klaten, sebuah kota kecil di Jawa Tengah, sang bidan memberikan pelatihan kepada puluhan ibu hamil agar bisa melahirkan dengan aman dan nyaman melalui aplikasi Zoom. Wah asyik juga ya aplikasi Zoom ini, begitu pikir saya saat pertama menggunakannya.
Belajar secara daring memiliki berbagai keunggulan. Yang pertama, tak perlu menguras energi dan waktu untuk perjalanan menembus kemacetan. Tak perlu juga mengeluarkan biaya transportasi. Bagi ibu-ibu, kelas daring artinya kelas yang bisa dilakukan sembari mengasuh anak. Suatu tugas mulia yang kerap kali menjadi tantangan untuk belajar.
Pembelajaran daring bisa dilakukan melalui berbagai platform. Bisa melalui situs penyedia berbagai kelas daring seperti Skill Academy yang menyediakan video pembelajaran atau Zoom untuk pembelajaran yang bersifat satu kali pertemuan. Bisa juga melalui grup Whatsapp atau telegram dengan pembelajaran melalui video, pesan suara, hingga bahan tayang.
Sebagai seseorang yang sangat sering mengikuti seminar dan kelas baik secara daring dan luring, saya bisa mengatakan bahwa bisnis penyedia layanan belajar ini sangat menggiurkan, terutama kelas daring. Pada bulan Mei 2019 saya mengikuti sebuah kelas pemberdayaan diri melalui grup Whatsapp. Kelas saya berisi hampir dua ratus orang, ada 16 kelas untuk satu angkatan, per orang membayar 250 ribu rupiah. Mari berhitung. Dengan asumsi satu kelas 150 orang, 16 kelas, 250 ribu per peserta maka penyedia jasa mendapatkan penghasilan sebesar 600 juta rupiah. Angka yang sangat fantastis, bukan?
Biaya modal kelas daring (apalagi yang dilakukan hanya dengan grup Whatsapp atau Telegram) bisa dibilang sangat minim dibandingkan dengan kelas konvensional (luring). Sebut saja tak perlu menyewa tempat, tak perlu menyediakan konsumsi, dan tak perlu membayar biaya kebersihan atau keamanan. Cukup menyediakan honor untuk pengajar dan tenaga pendukung. Kalaupun ada modal untuk membuat materi pembelajaran seperti video atau slides bahan tayang, materi pembelajaran dapat digunakan berkali-kali.
Memulai Menjadi Penyedia Jasa Kelas Daring
Jika Anda pernah bertanya-tanya, bisnis apa yang dapat dilakukan dengan sedikit modal, bisnis kelas ini layak Anda pertimbangkan. Bagaimana cara memulainya? Baik, saya akan mulai menceritakan ide saya, barangkali Anda mau mencobanya. Mari kita sebut sebagai bisnis penyedia jasa kelas daring, khususnya kelas yang dilakukan via Zoom, grup Whatsapp, atau grup Telegram karena membangun platform seperti Skill Academy membutuhkan sumber daya yang cukup banyak
Yang pertama, carilah keahlian yang menurut Anda layak Anda jual, sesuatu yang Anda kuasai dengan baik. Anda bisa juga mencari orang yang memiliki keahlian di bidangnya dan Anda yang menjadi penyelenggara kelasnya. Penyelenggara kelas meliputi administrasi hingga pemasaran, segala tetek bengek kelas selain pembelajaran sehingga pengajar hanya fokus mengajar. Ingat, selalu ada pemula yang membutuhkan bimbingan, jadi jangan khawatir tentang target pasar Anda. Contoh kelas yang mungkin belum pernah terpikirkan sebelumnya mungkin adalah Kelas Menggendong Online atau Kelas Menyusui Online. Lebih bagus lagi jika pengajar merupakan orang yang telah memiliki basis massa, entah selebtwit atau selebgram.
Kemudian, Anda bisa mulai memasarkannya. Anda bisa membuat poster atau video promosi yang menarik lalu memasarkannya dengan menggunakan jasa selebgram atau selebtwit. Pastikan selebgram yang akan membantu memasarkan kelas Anda adalah sosok yang memiliki profil pengikut yang sesuai dengan target pasar Anda. Semisal Anda menargetkan peserta kelas adalah perempuan dewasa yang sudah menikah, jangan menggunakan jasa selebgram dengan pengikutnya yang mayoritas anak kuliah.
Pemasaran dapat juga dilakukan dengan menggunakan Facebook atau Instagram Ads dengan mengatur target ‘pembeli’ yang sesuai. Saran saya adalah targetkan pembeli dengan dihubungkan pada halaman Facebook yang disukainya. Semisal Anda akan membuat kelas menulis fiksi, Anda bisa menjadikan orang-orang yang menyukai halaman Facebook Tere Liye sebagai target pasar.
Anda bisa melakukan penetrasi pasar dengan membuat seminar gratis via Zoom. Orang yang tertarik harus membagikannya via media sosial atau grup Whatsapp mereka. Nantinya, peserta seminar dapat Anda berikan potongan harga jika mengikuti kelas intensif. Pandainya kelas pemberdayaan diri yang saya ikuti adalah mereka mewajibkan para pesertanya untuk meringkas materi pertemuan di akun Instagram masing-masing orang sebagai syarat naik level. Bayangkan, pemasaran gratis tanpa modal dengan hasil maksimal. Betapa banyak rupiah harus keluar jika pemasaran dilakukan melalui selebgram atau iklan Instagram.
Pendek kata, bisnis kelas daring ini layak Anda pertimbangkan. Utamanya, tentu saja karena minim modal dan bisa mendapatkan pemasukan optimal. Jika tidak, tentu penulis sekaliber Dewi Lestari atau Tere Liye tak akan tergiur membuka kelas menulis daring juga, bukan?
Ngomong-ngomong, apakah kamu memiliki pengalaman bisnis minim modal?
3 Comments. Leave new
Dulu saya pernah coba iseng2 itung perkiraan pendapatan orang dari kulwap berbayar, itu aja udah lumayan ya. Padahal kalo kulwap at least ga butuh skill public speaking. Kalo suka ngomong langsung enak banget memang kelas2 zoom begitu.
Iya lumayan banget. Ayo Uni Reisha ngadain, bisa tuh kemampuan IT dasar buat emak2 misalnya 😉
betuul banget. Pengalamanku pernah diundang sebagai mentor di sebuah kelas online, dan ga nyangka lumayan juga yang join.