Bagaimana cara agar konten blog kita menjadi peringkat teratas di mesin pencari Google? Bagaimana agar konten blog yang kita buat bisa dilihat oleh banyak orang di mesin pencari?
Tak dapat dipungkiri, Google merupakan mesin pencari terpopuler di dunia saat ini, Google merupakan situs yang paling banyak dikunjungi di Indonesia. Jika orang membutuhkan informasi, ia akan bertanya terlebih dahulu kepada Google. Googling dulu.
Nah, bagaimana agar konten kita bisa ‘memenangkan hati’ robot Google? Kemarin saya belajar tentang search intent dari Reza Aditya, seorang bloger dan ahli Search Engine Optimization (SEO) dalam seminar Zoom yang difasilitasi oleh BloggerHub.
Dalam SEO, terdapat tiga hal utama untuk mendukung kesuksesan SEO pada blog yakni website atau situs/blog, konten, dan tautan (link). Ketiganya harus optimal agar SEO yang kita lakukan berdampak maksimal.
Search intent atau maksud pencarian terkait dengan konten. Search intent merupakan bagian dari riset kata kunci (keyword research).
Google ibarat perpustakaan dunia, pengunjung Google ibarat pengunjung perpustakaan yang ingin mencari informasi terbaik. Oleh karena itu, Google akan menyediakan informasi yang relevan dan bermanfaat bagi penggunanya.
Siklusnya seperti ini :
Google menyediakan informasi bermanfaat dan relevan untuk pengguna – pengguna mendapatkan informasi yang mereka inginkan dan merasa senang – pengguna Google semakin bertambah dan loyal – Google bisa mendapatkan keuntungan, salah satunya melalui iklan – Google akan berusaha mempertahankan dan meningkatkan kualitasnya dengan menyediakan informasi yang relevan dengan penggunanya.
Jadi, cara untuk membuat konten yang bermanfaat dan dibutuhkan oleh pengguna Google adalah dengan mengoptimalkan search intent.
Apakah yang Dimaksud dengan Search Intent?
Search intent adalah alasan pengguna Google mengetikkan kata kunci tertentu. Terdapat empat jenis search intent yang perlu kita ketahui :
- Transactional : ketika pengguna Google ingin membeli sesuatu, untuk teman bloger yang menjual jasa tertentu di blognya. Biasanya pengguna mengetikkan kata : jual, beli, jasa, produsen.
- Commercial investigation : ingin membandingkan. Kata kunci : biaya, tarif
- Informational : ingin mencari informasi tertentu. Contoh : cara, tips, panduan, tutorial
- Navigational : sebaiknya dihindari. Pengguna hanya numpang lewat di Google. Misal mengetikkan nama brand
Kalau kita tidak memiliki barang/jasa yang dijual yang merujuk pada transactional intent, setidaknya kita menggunakan dua intent dalam satu postingan yakni commercial investigation dan informational intent.
Yuk, agar lebih jelas, kita ambil contoh search intent yang digunakan.
Contoh penerapan search intent :
- Transactional intent : jasa penulis artikel
- Commercial investigation intent : tarif penulis artikel
- Informational intent : tips menulis artikel, manfaat artikel untuk website
Apakah manfaat penerapan search intent?
Terdapat tiga manfaat penerapan search intent yakni memudahkan proses riset keyword, memudahkan proses pembuatan konten, serta konten yang dihasilkan lebih berkualitas dan tepat sasaran.
Bagaimana penerapan search intent?
Ingat, navigational intent (seperti nama brand) sebaiknya dihindari jadi kita berfokus pada tiga search intent lainnya : transactional, commercial investigation, dan informational. Kalau bisa, gunakan ketiga search intent tersebut dalam satu postingan. Namun, kalau memang kita tidak memiliki produk barang/jasa untuk dijual (transactional intent), setidaknya kita menggunakan commercial investigation dan informational intent dalam postingan kita.
Informational intent merupakan jenis search intent yang paling banyak digunakan karena kebanyakan orang menuju Google untuk memperoleh informasi. Jarang orang berbelanja melalui Google karena sudah ada market place.
Kesimpulan
Terdapat lima tahapan dalam menulis artikel :
- Identifikasi blog : audiens dan kompetitor. Deskripsikan blog kita misal travel blogger, travel and culinary blogger, dsb.
- Content planning : search intent masuk dalam kategori ini
- Keyword research : jumlah pencarian dan kompetisinya.
- Content brief : rincian artikel yang ingin dibuat
- Menulis artikel berkualitas
Dengan menerapkan search intent dalam blog diharapkan kita akan mampu menghasilkan konten yang berkualitas dan juga sekaligus dibutuhkan oleh pengguna Google.
Tentu, menerapkan search intent tidaklah wajib. Penerapan search intent hanyalah salah satu cara agar SEO kita dapat maksimal. Trafik blog tak hanya dari Google, bisa juga dari media sosial, atau branding diri kita.
Misal, saya sangat menyukai tulisan blog Yusran Darmawan. Sepertinya beliau tidak menerapkan SEO, tetapi dengan kekuatan story telling yang luar biasa, tulisannya kerap viral ketika dibagikan di media sosial.
Namun, tak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar bloger menghasilkan trafik dari Google seperti blog ini yang 80% trafik disumbang dari organic search. Jadi, penerapan search intent penting bagi bloger yang mengandalkan trafik dari Google.
Jadi, sudah siap menerapkan search intent? Ingat menulis di blog membutuhkan motivasi dan konsistensi dalam menulis.
2 Comments. Leave new
Penjelasannya mudah dipahami, mba. Saya pernah denger istilah search intent bahkan dari sebuah buku seo. Namun belum begitu jelas dan maksimal menerapkan dalam blog. Duh, lagi-lagi sudah ga mulai keurus penerapan ini di blog saya.
Ringkasan yang sangat menarik Mbak Monika. Semoga bisa bermanfaat ya Mbak 🙂