Siapa yang tak ingin bersimpuh di depan Ka’bah? Siapa yang tak ingin mengunjungi Madinah? Saya yakin semua Muslim pasti menginginkannya. Namun, bisa dikatakan bahwa perjalanan ke kedua kota suci tersebut memerlukan cukup banyak biaya. Bagaimana jika ada yang mengatakan tentang umroh tiket murah? Mungkin sebagian orang akan menyangsikannya karena maraknya berita tentang penipuan berkedok umroh murah. Termasuk saya yang qadarullah menjadi salah satu korban janji manis First Travel.
Hingga kemudian saya mengenal Komunitas Umroh Tiket Murah (UTM) dari seorang teman, Dea, yang berencana untuk umroh dengan komunitas tersebut. Ia mengajak saya ikut serta. Dua bulan sebelum jadwal keberangkatan pada pertengahan Januari 2018 lalu, saya memutuskan untuk bergabung dengan UTM. Saya mengambil paket Umroh plus Mesir untuk tiga orang : saya, Papa, dan Muthia (adik).
Foto Masjid Nabawi ketika kubah tertutup (dok. pribadi) |
Foto Masjid Nabawi dari depan (dok. pribadi) |
Apa dan Bagaimana Komunitas UTM?
Komunitas UTM adalah komunitas yang didirikan oleh Ikhsan Wahyudi yang bertujuan untuk memfasilitasi umat Muslim yang ingin umroh dengan biaya murah. Mengapa dinamakan Umroh Tiket Murah? Tiket merupakan komponen utama dalam sebuah perjalanan sehingga ketika kita bisa mendapatkan tiket murah, total biaya perjalanan menjadi lebih murah.
Komunitas UTM bukan agen umroh, tetapi lebih kepada menjadi fasilitator jama’ah yang ingin melaksanakan ibadah umroh dengan biaya murah.
Ada dua tipe umroh yang difasilitasi oleh UTM yakni umroh regular dan umroh expand atau umroh plus (umroh sekaligus jalan-jalan ke negara lain seperti Mesir, Turki, dsb).
Awalnya, saya bergabung dengan grup facebook Umroh Tiket Murah. Di sana saya membaca postingan-postingan para admin mengenai tata cara bergabung dengan UTM beserta postingan testimoni orang-orang yang sudah mengikuti paket umroh UTM. Para member yang sudah mengikuti umroh bersama UTM menyatakan rasa puasnya karena harganya yang murah dan juga pelayanannya yang bagus. Saya membaca banyak postingan jama’ah, mempelajari dengan seksama, melihat foto-foto rombongan sebelumnya.
Ya, pertama. Testimoni tentang UTM bagus. Ingatlah salah satu prinsip pemasaran, pelanggan yang puas akan bercerita kemana-mana. Istilahnya, getok tular. Word of mouth.
Yang kedua. Di UTM ini, para calon jama’ah membeli sendiri tiket mereka. Ya, saya membeli sendiri tiket perjalanan kami, mengecek harga via Skyscanner dan membayarnya. Sebagai informasi, komponen terbesar dalam keberangkatan sebuah perjalanan adalah akomodasi yang mencakup tiket perjalanan. Kalau kita sudah memegang tiket, 50% sudah pasti berangkat bukan? Nah, para jama’ah UTM sudah memegang tiket mereka sendiri sebelum berangkat karena pemesanan tiket dilakukan secara mandiri.
Pertama, admin akan posting jadwal umroh UTM di grup Facebook Umroh Tiket Murah. Nah, secara berkala admin akan memperbaharui tentang ketersedian slot di jadwal tersebut. Misal, untuk kloter umroh Mesir tanggal sekian sampai sekian masih berapa slot yang tersedia. Kedua, calon jama’ah melakukan konfirmasi ke admin (via whatsapp) tentang ketersediaan itu.
Ketiga, calon jama’ah dipersilakan untuk melakukan pemesanan tiket pesawat secara mandiri. Caranya bagaimana? Admin akan memberitahukan maskapai penerbangan apa yang akan digunakan, tanggal keberangkatan, kota pemberangkatan dan kota kedatangan, hingga nomor maskapai. Jadi, semua jama’ah umroh kloter tersebut menggunakan pesawat yang sama meski pemesanan dilakukan secara mandiri.
Teknisnya, saya mengecek harga via Skyscanner. Berangkat dari Kuala Lumpur ke Madinah pada tanggal 12 Januari 2018 menggunakan Saudi Airlines. Lalu, penerbangan dari Jeddah ke Kairo tanggal 19 Januari 2018 menggunakan Flynas. Terakhir, penerbangan dari Kairo ke Jakarta tanggal 23 Januari 2018 menggunakan Saudi Airlines. Jadi, dalam sekali pesan ada tiga penerbangan ya. Pilih multiple city di Skyscanner.
Nah, habis cek harga dan kalau sudah cocok, silakan tiket langsung dieksekusi ya. Kalau bingung/takut salah bisa minta tolong admin untuk memesankan. Kemarin saya meminta bantuan dipesankan. Habis itu, lapor ke admin (apabila pesan sendiri) bahwa sudah pesan tiket agar dimasukkan ke grup Whatsapp rombongan umroh kita.
Beli tiket = mengamankan kursi.
Jadi, ketika sudah mantap berumroh, sudah punya paspor dan cocok dengan jadwal umroh yang dipublikasikan oleh UTM, lebih baik segera mengecek harga tiket pesawat. Jika cocok, bisa langsung membeli tiket pesawat (sebelumnya bisa konfirmasi ke salah satu admin UTM menanyakan apakah slot jamaah sudah penuh atau belum) agar bisa secepatnya bergabung dengan kloter UTM tersebut, mengingat peminat umroh UTM banyak.
Setelah itu, calon jama’ah membayarkan biaya land arrangement satu bulan sebelum keberangkatan. Jadi, pembelian tiket pesawat dan pembayaran land arrangement dilakukan dalam waktu terpisah.
Jadi, admin UTM akan mencarikan keberangkatan yang dianggap paling pas dan terjangkau. Nah, terkadang titik keberangkatan jama’ah ke tanah suci tidak dari Jakarta tetapi bisa juga dari ibukota negara tetangga seperti Kuala Lumpur atau Singapura. Kebetulan, kemarin titik kumpul kami adalah di Kuala Lumpur. Artinya, para jama’ah bebas mau pakai pesawat apa datang jam berapa asal nanti kami berkumpul di Kuala Lumpur pada waktu dan tempat yang ditentukan untuk bersama-sama naik pesawat Saudi Airlines dari Kuala Lumpur ke Jeddah.
Kemarin saya membayar biaya tiket pesawat sebagai berikut :
Tiket KLM dari Jakarta ke KL
Tiket menuju Kuala Lumpur bebas ya, terserah penumpang mau pilih apa. Kemarin saya memilih menggunakan jasa maskapai KLM. Biaya yang kami bayar untuk tiket KLM Jakarta-Kuala Lumpur sebesar Rp522.673,00 (saya pesan di Traveloka).
Tiket Saudi Airlines dari Kuala Lumpur ke Madinah dan dari Kairo ke Jakarta
Kami menggunakan maskapai Saudi Airlines dari Kuala Lumpur menuju Madinah dan dari Kairo menuju Jakarta. Tiket per orang sebesar Rp5.981.600,00. Kurs waktu itu sebesar Rp13.500,00.
Tiket Flynas dari Jeddah ke Kairo
Dari Madinah ke Mekah serta dari Mekah ke Jeddah kami menggunakan bus. Kami menuju Kairo menggunakan penerbangan Flynas dari bandara di Jeddah. Tiket yang dibayarkan waktu itu untuk penerbangan Jeddah-Kairo sejumlah Rp2.124.349,00 per orang.
Penampakan hotel Guest Oasis Madinah dan bus yang kami pakai di Madinah (dok. Muthia Yulando) |
Di Mekah kami menginap di hotel Rawabi Zam-Zam (bintang 3). Jarak sekitar 300 meter dari Masjidil Haram. Hotel tidak mewah tapi nyaman.
Kateringnya makanan Indonesia dan enak masakannya. Bus yang digunakan untuk city tour bagus dan bersih. Sekitar 140 orang jama’ah dibagi menjadi tiga bus.
Terdapat muthawif (pembimbing) dalam melaksanakan umroh yakni ustadz Indonesia yang sudah lama menetap di Saudi Arabia. Khusus untuk memasuki Raudhoh, pembimbingnya ustadzah untuk jama’ah perempuan.
Untuk di Mesir, kami menginap di hotel mewah bintang 5, Movenpick Cairo. Hotel mewah dengan interior yang sangat cantik. Model cottage dengan makanannya yang mewah dan enak.
Foto hotel Movenpick Kairo (dok. pribadi) |
Foto bus kami di Mesir (dok. Muthia Yulando) |
Foto rombongan kami (bukan dokumentasi pribadi) |
Dokumentasi Aulia Rahman |
pada malam itu.
maskapai Flynas. Tiba di Kairo pada malam harinya.
dengan biaya yang dikeluarkan. Biayanya bisa dibilang murah dibanding fasilitas yang diperoleh jama’ah.
Tips memesan via Skyscanner
dituju. Seperti kami kemarin memilih :
- Kuala Lumpur ke Madinah, lalu tambahkan
- Jeddah ke Kairo, lalu tambahkan
- Kairo ke Jakarta
grup Facebook) dan kemudian transfer ke rekening admin tersebut untuk diuruskan.
Yang selalu dirindukan (dok. pribadi) |
Masjid Nabawi sebelum Subuh (dokumentasi pribadi) |
***
Pengalaman spiritual menarik di Madinah sudah saya tuliskan di Dilarang Sombong di Madinah
2 Comments. Leave new
Ternyata kita beda di biaya LA & Visa-nya, Mba Momon.. hihihi. Aku, Mba Oli, Mba Yuli ada tambahan biaya visa umroh $115, jadi ga termasuk LA '^^
Sukses yaa blog-nya.. aku lagi kepo nih XD
Alhamdulillah . Semoga kesampaian juga