Masa kanak-kanak merupakan masa yang paling menyenangkan. Tak ada tanggung jawab, tak ada tekanan, bermain dan berlari dengan bebasnya seolah tak ada hari esok. Dimanjakan bak raja dan ratu kecil yang tinggal mengeluarkan rengekan saja para manusia dewasa akan turut pada kehendaknya.
Anyway, seindah apapun suatu masa tetap saja waktu berlalu dan menyimpannya indah atas nama kenangan. Sebelumnya, maaf buat Firman Fulcrum yang sudah memberi PR ini dan baru dikerjakan sekarang hehe dan terima kasih sudah memberi ruang untuk memanggil kembali memori dan tersenyum karenanya. Here are my strongest memories when i was in elementary :
1. Dulu, waktu kelas satu SD, memandang anak kelas tiga itu keren banget, mereka boleh menulis memakai pulpen sementara anak kelas satu memakai pensil. Kelas tiga itu sudah gede, pkir saya waktu itu. Eh tak tahunya, waktu kelas tiga merasa masih kecil dan anak kelas enam itu lah yang keren. Begitu seterusnya hingga SMA. Sindrom kakak kelas kah? entahlah.
2. Kelas tiga SD, pengalaman tak terlupakan (hingga sekarang terjadi). Ceritanya waktu itu habis sakit cacar dan di pipi sebelah kiri masih ada bekas luka mengering. Seorang teman mengejek-ejek “Wah monika jadi jelek sekarang, ada bekas lukanya,” akibat perkataannya itu, pulang sekolah saya kelupas paksa bekas luka kering yang belum mengelupas itu. Menangis lah saya melihat pipi kiri nggak mulus lagi. Sampai sekarang masih sisa nyesek juga kalau ingat itu. Hiks.
3. Waktu SD, kelas empat SD tepatnya, sudah mengenal menaksir cowok loh. Haha. Waktu itu yang saya taksir kakak kelas yang ngajinya bareng. Kalau nggak salah, karena ganteng orangnya. Haha. Pernah suatu siang pas lewat di lorong sekolah, dua orang kakak kelas perempuan (saya masih ingat nama lengkapnya loh) kebetulan berpapasan dan tiba-tiba membentak saya, “Kamu ini jangan suka sama Y ya, dia itu pacarku,” sambil memojokkan saya ke dinding. Waktu itu saya cuma diam dan berlari masuk kelas, sesampainya di kelas wali kelas saya (teman-teman SD ingat Pak Suwondo kah?) bingung melihat saya yang tiba-tiba menangis (ya iyalah!). Dipikir-pikir lucu juga, anak SD zaman dulu (fyi saya lahir tahun 1989, jadi masa SD antara tahun 1995-2001) sudah kenal labrak-melabrak (kayaknya dulu belum ada sinetron beginian deh hehe).
4. Zaman SD, pertama sadar kalau mata minus (saya pakai kacamata sejak kelas lima SD) pas duduk di belakang dan melihat papan tulis angka O terlihat sebagai angka 1. Nggak jadi deh dapat nilai seratus gara-gara salah lihat soal. Hiks. Masa SD juga masa yang menyenangkan karena selalu dapat rangking sepuluh besar (paling jelek rangking tujuh) dan dari kelas lima hingga kelas enam selalu rangking satu. Ahaha (ingat, pas zaman SD :p). Saingan terbesar saya dulu Ania yang sekarang menjadi seorang sahabat yang baik. Ah, inget nggak An dulu kita pernah saingan? hihi.
5. Jiwa dagang saya pertama muncul pas kelas lima SD. Sebelum berangkat sekolah sudah menyiapkan satu tas plastik besar yang isinya buku cerita dan komik (kebetulan sejak kecil memang sudah hobi baca) dan disewakan ke teman-teman kelas. Sedihnya, beberapa buku tak kembali, hiks (ayo ngaku yang pernah pinjem buku saya dan nggak dikembalikan). Juga berjualan kertas surat dan kertas file (hey ada yang ingat kertas file nggak, itu yang bentuknya seperti kertas binder dan bergambar tokoh-tokoh kartun).
6. Paling nggak bisa namanya permainan lompat tali dan selalu jadi ‘pupuk bawang’ yang kalau lompat tinggi-tinggi (kayaknya maksimal saya cuma bisa sedada deh :p) ditolong sama sang induk (lupa istilahnya, yang jelas yang paling jago). Yang paling sering jadi ‘mbok’ (maklum di jawa) yakni Zulfa.
7. Kelas enam SD, ikut lomba mapel PPKn/IPS dan dapat juara dua se-kota Semarang. Itu satu-satunya piala yang saya dapat pas zaman SD. Rasanya banga lantaran nama-nama tiga besar juara tiap mapel dimuat di LKS yang dibagi ke seluruh siswa SD (numpang terkenal dikit lah di kalangan adik kelas hahaha). Masih ingat juga sebenarnya pas lomba itu saya punya peluang jadi juara satu, skor saya pas babak terakhir (babak cerdas cermat, menjawab pertanyaan cepat-cepat dengan memencet bel) lebih tinggi (walau sedikit) daripada peserta yang akhirnya menjadi juara satu tapi lantaran saya menjawab pertanyaan dan salah (yang berarti nilainya dikurangi) akhirnya nggak jadi juara satu deh. Masih ingat juga, nama sang juara satu Melisa Candra Saputra, seorang gadis cantik berambut panjang. Belakangan saya tahu dia itu sering menang lomba dimana-mana dan lombanya beragam. Apa kabar ya sekarang? Hehe
8. Pas kelas enam SD, pertama kali mendapatkan tanda kedewasaan seorang perempuan. Eyangti (Eyang putri) berpesan “Kamu sekarang udah gede nduk, jangan mau dipegang sama laki-laki, nanti kamu hamil,” Waktu itu saya yang polos menelan bulat-bulat pesannya. Akibatnya pas pelajaran renang dan diajari oleh guru laki-laki (yang otomatis pegang tangan atau kaki membenarkan posisi saat hendak berenang), pulang dari renang saya diam tercekat. Sangat ketakutan. Aduh, nanti saya hamil nih, pikir saya. Kalau diingat-ingat lucu juga hehe.
Ah, indah memang ya masa kanak-kanak? Ayo yang kenal saya pas zaman SD silahkan komen (kali-kali ada teman SD yang baca hehe).
Indah ya kalau orang dewasa seperti anak-anak yang nggak takut salah dan penuh rasa ingin tahu. Tertawa dan bahagia oleh hal-hal sederhana. Sesederhana itu.
P.S.: Well, sepertinya PR Sekolah Dasar sudah lama beredar jadi nggak saya edarin lagi ya (ganti PR kali ya hehe). Makasih ya buat blogger yang pertama kali melontarkan ide ini. ^^
Sayang foto-foto zaman SD di rumah semua and i just hundreds kilos away from home 🙁
Respek setinggi-tingginya untuk SD tercinta, SDN Siliwangi 03 Semarang
9 Comments. Leave new
waaahhh….
masih eksis jg ni PR…
padahal udah lama banget…
udah dua bulan lalu kalo ga salah….
:p
Ahaha.. iya emang udah lama, cm sayang aja klo dilewatkan hihi… makanya ga digulirkan lagi karna udah lama :p
aku dari lulus SD sampai lulus SMK kagak pernah ikut lomba apa pun mba,soalnya aku orangnya pemalu & kagak pedean kalau tampil didepan orang banyak alias grogi tingkat tinggi
Justru ikut lomba bikin pede loh hehe 🙂
Melissa Candrasaputra sekarang kuliah di NTU.
Huihihihi aku dulu malah pengen balik pake pensil lagi 😀
Wahhh,..
masih rajin ni,.. ^_^
salam kenal,.. mnt follownya ya,.
Haloo, kunjungan perdana di sore hari, salam kenal yaa
makasih kunjungannya para blogger, salam kenal ya 🙂