Sakit gigi itu sakitnya dua kali. Pada saat sakit gigi dan pada saat membayar tagihan rumah sakit setelah dilakukan perawatan gigi. Maklum, sebagai kelas menengah nanggung, saya terlalu enggan untuk menggunakan BPJS Kesehatan yang setiap bulan dibayar lantaran enggan ribet dan enggan mengantri.
Namun, untuk menggunakan asuransi kesehatan swasta pun saya merasa sayang lantaran sudah membayar BPJS. Alhasil, ketika memerlukan tindakan medis seperti operasi SC dan operasi polidaktili untuk anak saya, kami menggunakan kantong pribadi. Ya, itu pilihan kami.
Begitu pula ketika gigi saya terasa sakit lantaran berlubang,lagi-lagi merogoh kocek pribadi. Ngomong-ngomong ternyata gigi yang berlubang tak bisa langsung ditambal dalam satu kali pertemuan. Namun, baru di pertemuan ketiga gigi saya ditambal permanen.
Biayanya? Pertemuan pertama 1,7 juta, pertemuan kedua 1,4 juta, dan pertemuan ketiga 800 ribu. Total hampir empat juta rupiah untuk menambal besar satu gigi, menambah kecil satu gigi, dan membersihkan karang gigi.
Biaya perawatan kesehatan yang mahal membuat saya semakin menyadari arti penting kesehatan. Biaya perawatan kesehatan mahal tetapi sehat itu jauh lebih mahal.
Cara Menjaga Kesehatan
Terkadang memang kita perlu disentil oleh Tuhan agar kita mau berbenah. Semenjak merasakan sakit gigi hebat itu, saya semakin bersemangat untuk mengupayakan cara terbaik untuk menjaga kesehatan.
Pertama, mengatur makan
Dulu, saya sering asal makan. Misalnya, saya suka sekali makanan manis dan gorengan. Sekarang saya berusaha lebih mikir setiap kali makan. Kalau pengen banget baru saya makan, itu pun dalam porsi yang sedikit saja. Jika dulu saya sering membeli gorengan, kini saya sudah jarang membeli gorengan. Penggunaan minyak juga makin minim semenjak ada airfryer di rumah.
Saya dan suami juga bergantian memasak. Meski makanan kami belum sepenuhnya sehat, kami menikmati langkah demi langkah untuk semakin mengatur makanan.
Apalagi ketika timbangan semakin bergeser ke kanan, mengatur makan rasa-rasanya semakin wajib dilakukan. Demi kesehatan dan berat badan.
Kedua, minum suplemen untuk menjaga imun tubuh
Makanan yang kita konsumsi mungkin nggak memberikan nutrisi yang kita butuhkan secara lengkap. Oleh karena itu, kita butuh menambah konsumsi suplemen kesehatan dan makanan.
Apalagi pas pandemi gini yang mana kita membutuhkan imun yang kuat. Beruntungnya, kantor memberikan amunisi : madu, jahe, hingga suplemen bagi para pegawai.
Kami mendapatkan vitamin C 1000mg dalam jumlah banyak buat stok. Yes, vitamin C memang memiliki banyak manfaat di antaranya meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga kulit tetap sehat dan kencang, mencegah anemia defisiensi besi, membantu mengontrol tekanan darah, hingga menurunkan kolesterol.
Selain itu, vitamin C berguna banget untuk membantu mencegah penyakit. Redoxon adalah rekomendasi merek vitamin C 1000mg yang bagus, vitamin C Redoxon diberikan oleh kantor kepada para pegawainya dalam jumlah banyak. Seperti biasa, kantor memilihkan suplemen terbaik bagi pegawainya.
Alhamdulillah, selama dua tahun pandemi ini, kami belum pernah terkena Covid-19. Semoga nggak pernah kena dan sehat terus.
Ketiga, olahraga
Kata James Clear di buku Atomic Habits yang fenomenal, jika kita ingin membentuk sebuah kebiasaan baru yang sepertinya kita sulit laksanakan, ‘sisipkan’ kebiasaan itu ke kebiasaan yang sudah lama terbentuk.
Misalnya, kebiasaan kita minum lemon hangat di pagi hari, tambahkan hal lain yang ingin kita jadikan kebiasaan seperti membaca buku. Jadi, kita mencoba membiasakan membaca buku sembari minum lemon hangat.
Favorit saya adalah berjalan kaki sambil mencari sarapan. Anggap saja refreshing murah meriah, jalan-jalan sambil mencari udara segar.
Keempat, hindari stres
Jujur banget, saya sempai merasa stres di awal-awal pandemi. Kondisi saya baru melahirkan ketika pandemi lalu Work from Home (WFH) setelah usai cuti melahirkan.
Apakah WFH itu santai? Sama sekali nggak.
Saya harus mengurus anak berdua dengan suami sembari menyelesaikan pekerjaan kantor. Jam kerja kantor seakan tak ada batas. Malam hari dan Sabtu-Minggu pun kami masih sering rapat dan menyelesaikan pekerjaan dadakan.
Hingga saya membaca buku berjudul “Filosofi Teras” yang ditulis oleh Henry Manampiring. Di buku itu, ia menjabarkan mengenai filosofi stoic untuk menjadi manusia tangguh di zaman modern. Salah satu prinsip stoic adalah fokus ke hal-hal yang bisa kita kontrol, alih-alih mengkhawatirkan hal yang nggak bisa kita kontrol.
Setiap merasa stres, saya mengingat prinsip ini dan perasaan saya menjadi lebih baik. Rasa stres bisa dikelola. Kita boleh memiliki rasa takut tetapi jangan sampai ketakutan itu memiliki kontrol atas kita.
Kelima, istirahat yang cukup
Tubuh bisa melakukan penyembuhan ketika tidur. Oleh karena itu, kita membutuhkan tidur yang cukup. Kurang tidur nggak hanya bikin kita kurang fokus tetapi juga bisa menurunkan imunitas tubuh.
Tentu, masih ada cara menjaga kesehatan lainnya. Namun, kelima cara di atas merupakan cara menjaga kesehatan yang coba saya terapkan pelan-pelan, terutama di masa pandemi yang rentan penyakit seperti saat ini.
Ada insight menarik dari buku berjudul “The 5 AM Club” yang ditulis oleh Robin Sharma. Orang-orang hebat memiliki kemampuan untuk menguasai empat pilar dalam dirinya yakni mindset yang terkait kondisi psikologisnya, heartset terkait kondisi emosionalnya, healthset terkait kondisi fisiknya, dan soulset terkait kondisi spiritualitasnya.
Ya, sehat fisik adalah salah satu pilar utama dalam hidup. Ada ungkapan menyebutkan “health is the real wealth”. Kesehatan adalah kekayaan sesungguhnya.
Jangan sampai sakit dulu untuk menyadari nikmatnya kesehatan. Jangan. Harganya akan terlalu mahal. Lebih baik mencegah sakit dengan cara menjaga kesehatan badan dan pikiran. Setuju?
1 Comment. Leave new
Ternyata biaya perawatan sakit gigi muahal gitu ya…. Aku mulai usia 30an ini rasanya mulai memanen kebiasaan jelek dulu… Sekarang jd ngerasain sakit gigi, ga kuat minum kopi lg, dll… Kesehatan memang mahal harganya dan sebaiknya emg jd udah habits dr kecil. Kalau sudah berumur dan sakit kemungkinan sdh susah diperbaiki yg ada perawatan. Jd pengalaman bgt buat mendidik anak2…
Kutipan2 bukunya keren, jd pingin baca yg atomic habits.
Salam dr 1m1c ya, Mbak^^