Dicari dari google |
Usia
muda itu tak berulang dua kali, anak muda itu spesial. Salah satu karakteristiknya
adalah spontanitas. Action dulu. Bergerak dulu. Tiba-tiba saja jam setengah 8
pagi di-sms seorang kawan yang mengajak ke Dufan sejam kemudian sudah berangkat
atau tiba-tiba saja sudah berada ratusan kilometer dari Jakarta, ditengah bus
sambil bernyanyi-nyanyi riang. Kadang-kadang rencana yang dibicarakan berulang
kali malah tak jadi bukan?
muda itu tak berulang dua kali, anak muda itu spesial. Salah satu karakteristiknya
adalah spontanitas. Action dulu. Bergerak dulu. Tiba-tiba saja jam setengah 8
pagi di-sms seorang kawan yang mengajak ke Dufan sejam kemudian sudah berangkat
atau tiba-tiba saja sudah berada ratusan kilometer dari Jakarta, ditengah bus
sambil bernyanyi-nyanyi riang. Kadang-kadang rencana yang dibicarakan berulang
kali malah tak jadi bukan?
Kuliah
saya di STAN berjalan flat-flat saja hingga tingkat dua, jujur saja orientasi
kuliah pada tahun pertama benar-benar murni akademis, hanya ingin belajar dan
memperoleh hasil tinggi. Kuliah pulang, kuliah pulang (kupu-kupu), seputar
kosan dan menghindari organisasi (takut mengganggu kuliah). Hingga saya bertemu
dengan teman-teman tingkat dua yang membuat saya merasakan nyamannya
persahabatan. Mulailah berkembang pikiran, lagipula akhirnya jenuh juga belajar
terus 😛
saya di STAN berjalan flat-flat saja hingga tingkat dua, jujur saja orientasi
kuliah pada tahun pertama benar-benar murni akademis, hanya ingin belajar dan
memperoleh hasil tinggi. Kuliah pulang, kuliah pulang (kupu-kupu), seputar
kosan dan menghindari organisasi (takut mengganggu kuliah). Hingga saya bertemu
dengan teman-teman tingkat dua yang membuat saya merasakan nyamannya
persahabatan. Mulailah berkembang pikiran, lagipula akhirnya jenuh juga belajar
terus 😛
Dari
situ mulai jalan-jalan kemana-mana atau sekadar berkumpul ngobrol-ngobrol.
Orientasi pun mulai bergeser, tak sepenuhnya untuk akademis. Dulu waktu tingkat
satu masih rajin meringkas hampir semua bab mata kuliah pelajaran-pelajaran susah
dengan dihias warna-warni yang menarik hati (ah kemana ya catatan-catatan saya
itu sekarang?), lalu mulai malas sedikit demi sedikit, waktu tersita untuk
jalan-jalan dan mulai ikut organisasi. Malah ada teman kos yang berkata tak
pernah melihat saya waktu weekend -_-“
situ mulai jalan-jalan kemana-mana atau sekadar berkumpul ngobrol-ngobrol.
Orientasi pun mulai bergeser, tak sepenuhnya untuk akademis. Dulu waktu tingkat
satu masih rajin meringkas hampir semua bab mata kuliah pelajaran-pelajaran susah
dengan dihias warna-warni yang menarik hati (ah kemana ya catatan-catatan saya
itu sekarang?), lalu mulai malas sedikit demi sedikit, waktu tersita untuk
jalan-jalan dan mulai ikut organisasi. Malah ada teman kos yang berkata tak
pernah melihat saya waktu weekend -_-“
Lalu
mulailah petualangan think out box, melakukan hal berbeda yang sebelumnya tak pernah
dilakukan. Rutinitas itu kadang membosankan kan? Mulailah saya ikut les bahasa
Mandarin, jadi pengajar dan coba-coba berbisnis (walau yang terakhir ini bisa
disebut gagal hiks). Hidup terasa lebih
berwarna.
mulailah petualangan think out box, melakukan hal berbeda yang sebelumnya tak pernah
dilakukan. Rutinitas itu kadang membosankan kan? Mulailah saya ikut les bahasa
Mandarin, jadi pengajar dan coba-coba berbisnis (walau yang terakhir ini bisa
disebut gagal hiks). Hidup terasa lebih
berwarna.
Dan
sekarang sedang menunggu dengan antusias untuk ikut tur Museum Nasional dan
Istana Negara besok minggu (baru saja bergabung dengan Komunitas Historia
Indonesia), sudah tak sabar ikut kursus menjahit bersama Anita (jalan-jalannya
juga ding :D), sedang mencari peluang bisnis baru, menikmati blogwalking dan
belajar menulis setiap harinya, membaca banyak buku dengan genre-genre yang
sebelumnya bukan genre saya, antusias berkenalan dengan banyak orang, menikmati setiap pertemuan les bahasa Arab dan
hal-hal lainnya.
sekarang sedang menunggu dengan antusias untuk ikut tur Museum Nasional dan
Istana Negara besok minggu (baru saja bergabung dengan Komunitas Historia
Indonesia), sudah tak sabar ikut kursus menjahit bersama Anita (jalan-jalannya
juga ding :D), sedang mencari peluang bisnis baru, menikmati blogwalking dan
belajar menulis setiap harinya, membaca banyak buku dengan genre-genre yang
sebelumnya bukan genre saya, antusias berkenalan dengan banyak orang, menikmati setiap pertemuan les bahasa Arab dan
hal-hal lainnya.
Iya,
telat banget baru sekarang menikmati enaknya mengeksplor diri tapi tak apa-apa
lah ya. Better late than never. Dulu benar-benar menolak membaca buku yang
bukan-saya-banget tetapi setelah coba-coba membacanya, saya menikmati juga.
Melihat sesuatu dengan sudut pandang yang berbeda dan yang lebih penting
mendapat ilmu baru. Kursus jahit saya pikir awalnya bukan-saya-banget mengingat
dulu waktu SMP nilai tata busana saya yang menyedihkan tapi setelah
dipikir-pikir kalau saya nggak bisa dan menghindar kapan bisanya?
telat banget baru sekarang menikmati enaknya mengeksplor diri tapi tak apa-apa
lah ya. Better late than never. Dulu benar-benar menolak membaca buku yang
bukan-saya-banget tetapi setelah coba-coba membacanya, saya menikmati juga.
Melihat sesuatu dengan sudut pandang yang berbeda dan yang lebih penting
mendapat ilmu baru. Kursus jahit saya pikir awalnya bukan-saya-banget mengingat
dulu waktu SMP nilai tata busana saya yang menyedihkan tapi setelah
dipikir-pikir kalau saya nggak bisa dan menghindar kapan bisanya?
Jadi
eksplor diri sebanyak-banyaknya, mumpung masih muda. Ikut apa saja selama
positif dan mampu (ya nggak mungkin juga saya ikut kursus angkat besi :p).
Nikmati hidup dan jangan batasi pikiran serta jangan batasi diri dengan pikiran
seperti ‘nggak mampu’, ‘bukan saya banget’, dsb. Masa muda tak berulang dua
kali, kesempatan itu kadang tak menunggu. Masa ketika fisik, antusiasme dan
kemampuan sedang berada di puncaknya.
eksplor diri sebanyak-banyaknya, mumpung masih muda. Ikut apa saja selama
positif dan mampu (ya nggak mungkin juga saya ikut kursus angkat besi :p).
Nikmati hidup dan jangan batasi pikiran serta jangan batasi diri dengan pikiran
seperti ‘nggak mampu’, ‘bukan saya banget’, dsb. Masa muda tak berulang dua
kali, kesempatan itu kadang tak menunggu. Masa ketika fisik, antusiasme dan
kemampuan sedang berada di puncaknya.
Yuk, temukan hal yang menakjubkan dari hidup ^^
3 Comments. Leave new
yup, bener banget "mumpung masih muda" 😀
hemm…. ehhehe,, mash muda gak ada salahnya
tokh yg diharapkan dari yg muda2 yg smengatnya lebih dari 45.. hehe
Ahaha.. semangat anak muda ya 😀
btw salam kenal ^^ *salaman*