Well, usia 25 terkadang disebut sebagai ‘awal kedewasaan’.
Atau seringkali disebut sebagai ‘quarter-life-crisis’.
Dikutip dari Wikipedia, The Bloston Globe (sebuah harian di Amerika Serikat)
menyatakan bahwa the-quarter-life-crisis terjadi
ketika seseorang berusia 20-an setelah memasuki ‘dunia nyata’. Berikut catatan
penulis di penghujung usia 25 :
Atau seringkali disebut sebagai ‘quarter-life-crisis’.
Dikutip dari Wikipedia, The Bloston Globe (sebuah harian di Amerika Serikat)
menyatakan bahwa the-quarter-life-crisis terjadi
ketika seseorang berusia 20-an setelah memasuki ‘dunia nyata’. Berikut catatan
penulis di penghujung usia 25 :
1.
You get
more overthinking
You get
more overthinking
Dikutip dari DetikHealth, peneliti di Inggris mengatakan bahwa orang
dewasa hanya tertawa sebanyak 7,2 kali dalam sehari sementara anak-anak
(terutama pada usia prasekolah) bisa tertawa hingga 350 kali dalam sehari.
Banyak hal yang dipikirkan oleh orang dewasa mulai dari penampilan, keuangan,
atau bagaimana jika begini bagaimana jika begitu. Jiwa muda identik dengan ‘taking risk’ dan ‘easy going’, tetapi terkadang pikiran demi pikiran semakin kompleks
‘berkeliaran’ di kepala.
dewasa hanya tertawa sebanyak 7,2 kali dalam sehari sementara anak-anak
(terutama pada usia prasekolah) bisa tertawa hingga 350 kali dalam sehari.
Banyak hal yang dipikirkan oleh orang dewasa mulai dari penampilan, keuangan,
atau bagaimana jika begini bagaimana jika begitu. Jiwa muda identik dengan ‘taking risk’ dan ‘easy going’, tetapi terkadang pikiran demi pikiran semakin kompleks
‘berkeliaran’ di kepala.
2.
The Question
of ‘Is It The Job You Really Want?’
The Question
of ‘Is It The Job You Really Want?’
Kamu memiliki cita-cita masa kecil yang berbeda dengan pekerjaan yang
kamu lakoni sekarang dan kamu bertanya-tanya apakah pekerjaan itu adalah
pekerjaan yang kamu inginkan. Apakah pekerjaan itu bisa memuaskan hatimu, tak
hanya untuk penghidupanmu saja.
kamu lakoni sekarang dan kamu bertanya-tanya apakah pekerjaan itu adalah
pekerjaan yang kamu inginkan. Apakah pekerjaan itu bisa memuaskan hatimu, tak
hanya untuk penghidupanmu saja.
3.
The Question
of ‘Is It The Life You Really Want?’
The Question
of ‘Is It The Life You Really Want?’
Kamu mengalami titik dalam hidupmu di mana kamu ingin berhenti sejenak, layaknya
memencet tombol ‘pause’ dan
merefleksikan hal-hal yang terjadi dalam 25 tahun hidupmu. Benarkah kamu ingin
menjadi seperti kamu sekarang? Inikah hidup yang benar-benar ingin kamu jalani?
Mau dibawa kemana hidupmu, apakah seperti ini?
memencet tombol ‘pause’ dan
merefleksikan hal-hal yang terjadi dalam 25 tahun hidupmu. Benarkah kamu ingin
menjadi seperti kamu sekarang? Inikah hidup yang benar-benar ingin kamu jalani?
Mau dibawa kemana hidupmu, apakah seperti ini?
4. Kamu menyadari apa passion yang kamu miliki
Kamu menyadari bahwa tidak semua hal bisa kamu lakukan dan tak semua hal
harus kamu sukai. Kamu tahu apa yang kamu inginkan dalam hidup, apa yang
benar-benar kamu suka dan apa yang ingin kamu lakukan. You know what matters.
harus kamu sukai. Kamu tahu apa yang kamu inginkan dalam hidup, apa yang
benar-benar kamu suka dan apa yang ingin kamu lakukan. You know what matters.
5.
Kamu tidak selalu mendapatkan apa yang kamu
inginkan
Kamu tidak selalu mendapatkan apa yang kamu
inginkan
Berapa banyak kegagalan yang kamu hadapi hingga usia 25? Kamu boleh jadi
amat menginginkan sesuatu tetapi tidak semua hal bisa kamu dapatkan. Man proposes, God disposes..
amat menginginkan sesuatu tetapi tidak semua hal bisa kamu dapatkan. Man proposes, God disposes..
6.
What doesn’t
kill you makes you stronger
What doesn’t
kill you makes you stronger
Kamu telah mengalami cobaan yang (menurutmu) ‘berat’ dalam hidupmu. Namun,
kamu bisa menghadapinya meski berat kamu lalui. Kamu merasa lebih kuat dan
lebih ‘siap’ dalam menghadapi kehidupan.
kamu bisa menghadapinya meski berat kamu lalui. Kamu merasa lebih kuat dan
lebih ‘siap’ dalam menghadapi kehidupan.
7.
The fact
is we don’t know the fact, yet we don’t know what life brings
The fact
is we don’t know the fact, yet we don’t know what life brings
Hidup tidak selalu berjalan mulus. Namun ternyata kamu kemudian mendapatkan lebih baik dari yang kamu harapkan. Yes, we never know what life will bring.
8.
Kamu tahu siapa yang layak untuk diperjuangkan
Kamu tahu siapa yang layak untuk diperjuangkan
People come and go. Teman dekat
saat kuliah bisa jadi orang yang asing bagimu saat ini. Actually, you don’t lose any friends, you just finally find out who
your truly friends are.So, appreciate who are willing to stay in your life….
saat kuliah bisa jadi orang yang asing bagimu saat ini. Actually, you don’t lose any friends, you just finally find out who
your truly friends are.So, appreciate who are willing to stay in your life….
9.
Kamu tahu betapa banyak hal yang tidak kamu tahu
Kamu tahu betapa banyak hal yang tidak kamu tahu
Kamu telah melewati fase pendidikan SD, SMP, SMA, hingga menjadi sarjana
(atau bahkan pascasarjana). Semakin kamu belajar, semakin kamu menyadari bahwa
banyak hal yang tidak kamu tahu dan sedikit sekali yang kamu ketahui. Dan kamu
menyadari bahwa kehidupan adalah guru
paling baik.
(atau bahkan pascasarjana). Semakin kamu belajar, semakin kamu menyadari bahwa
banyak hal yang tidak kamu tahu dan sedikit sekali yang kamu ketahui. Dan kamu
menyadari bahwa kehidupan adalah guru
paling baik.
10.
You aren’t
afraid of ‘expressing yourself’
You aren’t
afraid of ‘expressing yourself’
Beginilah kamu, dengan kelebihan dan kekuranganmu. Kamu tak takut
berpendapat atau mengekspresikan dirimu melalui gaya berbusana misalnya. Kamu
tak takut menjadi diri sendiri, sesuatu yang tidak kamu lakukan di usia lebih
muda yang mana (terkadang) kamu masih ikut-ikutan lingkungan sekitar.
berpendapat atau mengekspresikan dirimu melalui gaya berbusana misalnya. Kamu
tak takut menjadi diri sendiri, sesuatu yang tidak kamu lakukan di usia lebih
muda yang mana (terkadang) kamu masih ikut-ikutan lingkungan sekitar.
11.
Kamu tidak harus menyenangkan semua orang
Kamu tidak harus menyenangkan semua orang
Kamu tahu bahwa kamu tidak bisa menyenangkan semua orang atau terkadang
kamu mungkin mengecewakan mereka. But it’s
okay.
kamu mungkin mengecewakan mereka. But it’s
okay.
12.
Perkataan orang tidak akan ada habisnya
Perkataan orang tidak akan ada habisnya
Kamu tahu bahwa akan selalu ada orang yang berkomentar tentang hidupmu.
Bahkan diammu saja akan dikomentarin. Di usia 25, kamu menyadari mana omongan
orang yang layak untuk didengarkan dan mana yang sebaiknya diabaikan.
Bahkan diammu saja akan dikomentarin. Di usia 25, kamu menyadari mana omongan
orang yang layak untuk didengarkan dan mana yang sebaiknya diabaikan.
13.
It’s okay
to be not okay
It’s okay
to be not okay
Terkadang kamu mengalami ‘bad day’
atau kamu merasa ‘bad about yourself’.
Kamu melakukan kesalahan dan kamu menyesalinya.Still, life goes on. It’s okay
to be not okay as long as you promise yourself to be better next time.
atau kamu merasa ‘bad about yourself’.
Kamu melakukan kesalahan dan kamu menyesalinya.Still, life goes on. It’s okay
to be not okay as long as you promise yourself to be better next time.
14.
Kamu memikirkan hal yang seharusnya kamu lakukan
Kamu memikirkan hal yang seharusnya kamu lakukan
Kamu menyadari terkadang kamu melewatkan usiamu untuk melakukan hal-hal yang tidak penting atau bahkan kamu terkadang melewatkan hal penting.
15.
Family
comes first
Family
comes first
People come and go, tetapi akan
selalu ada orang-orang yang menerimamu dengan hangat dan tangan terbuka. Family comes first.
selalu ada orang-orang yang menerimamu dengan hangat dan tangan terbuka. Family comes first.
16.
Kamu tahu bagaimana uang bisa membahagiakanmu
Kamu tahu bagaimana uang bisa membahagiakanmu
Uang bukan segalanya tetapi segalanya memerlukan uang bukan? Di usia 25,
kamu semakin bijak menggunakan uangmu untuk membahagiakanmu dengan
memprioritaskan uangmu untuk hal-hal yang penting.
kamu semakin bijak menggunakan uangmu untuk membahagiakanmu dengan
memprioritaskan uangmu untuk hal-hal yang penting.
17.
More calm
and emotionally stable
More calm
and emotionally stable
Kamu tidak mudah terpengaruh, tetap tenang dan mampu mengendalikan
emosimu. Yes, you are growing mature.
emosimu. Yes, you are growing mature.
18.
Kamu bertanya-tanya, what’s wrong?
Kamu bertanya-tanya, what’s wrong?
Terkadang kamu bertanya-tanya apakah penampilanmu salah, apakah
perkataanmu yang barusan kamu ucapkan menyinggung lawan bicaramu, apakah kamu
salah mengambil langkah… Kamu bertanya-tanya adakah yang salah.
perkataanmu yang barusan kamu ucapkan menyinggung lawan bicaramu, apakah kamu
salah mengambil langkah… Kamu bertanya-tanya adakah yang salah.
19.
Tidak semua hal harus dikatakan
Tidak semua hal harus dikatakan
Kamu lebih bisa mengontrol apa yang hendak kamu ucapkan dan kamu menyadari
tidak semua hal yang ingin kamu katakan harus kamu katakan. Semisal, kamu
bertemu seorang teman dan dia nampak ‘bermasalah’. Kamu tidak langsung bertanya
ada apa tetapi kamu menunggu. Jika ia ingin bercerita, tentu ia akan bercerita
tanpa ditanya. Jika tidak, kamu menghormati privasinya.
tidak semua hal yang ingin kamu katakan harus kamu katakan. Semisal, kamu
bertemu seorang teman dan dia nampak ‘bermasalah’. Kamu tidak langsung bertanya
ada apa tetapi kamu menunggu. Jika ia ingin bercerita, tentu ia akan bercerita
tanpa ditanya. Jika tidak, kamu menghormati privasinya.
20.
Explore
more, get out of your comfort zone
Explore
more, get out of your comfort zone
Di usia 25, bisa jadi kamu telah membentuk zona nyamanmu. Namun, kamu
tahu kamu bisa dari kamu yang sekarang, bukan? Perluas koneksi, pertajam
kemampuanmu. Kamu di usia yang ‘matang’.
tahu kamu bisa dari kamu yang sekarang, bukan? Perluas koneksi, pertajam
kemampuanmu. Kamu di usia yang ‘matang’.
21.
Enjoy
every little thing you have
Enjoy
every little thing you have
Kamu menikmati sarapan pagimu, kamu menikmati film yang kamu tonton, atau
kamu menikmati buku yang kamu baca. Every
little thing may bring happiness to you
kamu menikmati buku yang kamu baca. Every
little thing may bring happiness to you
22.
You are planning your life
You are planning your life
Kamu menata hidupmu. Merencanakan dengan siapa kamu ingin menghabiskan
hidup, merencanakan di mana kamu ingin menetap dan banyak rencana yang kamu
susun.
hidup, merencanakan di mana kamu ingin menetap dan banyak rencana yang kamu
susun.
23.
Happiness
is a choice
Happiness
is a choice
Hidup
tidak selalu berjalan sesuai apa yang kamu inginkan, ada hal-hal yang membuatmu
kecewa atau marah. But yeah, happiness is
a choice. Ini bukan tentang apa yang terjadi tetapi bagaimana kamu
menyikapinya bukan?
tidak selalu berjalan sesuai apa yang kamu inginkan, ada hal-hal yang membuatmu
kecewa atau marah. But yeah, happiness is
a choice. Ini bukan tentang apa yang terjadi tetapi bagaimana kamu
menyikapinya bukan?
24. You love and respect yourself
Akan
ada orang-orang yang membuatmu kecil hati, akan ada perkataan orang yang
menjatuhkanmu, akan ada hal-hal yang mungkin membuatmu kecewa dengan dirimu. But you know, you love and respect yourself
, right?
ada orang-orang yang membuatmu kecil hati, akan ada perkataan orang yang
menjatuhkanmu, akan ada hal-hal yang mungkin membuatmu kecewa dengan dirimu. But you know, you love and respect yourself
, right?
25. There are a lot more to thank for
Jika
menuruti keinginan, tentu kamu belum bisa mendapatkan semua yang kamu inginkan
di usia 25 dan akan ada saja hal yang kamu anggap kurang. Namun, kamu
menyadari bahwa lebih banyak hal yang seharusnya kamu syukuri daripada keluhkan.
Kamu hidup, kamu memiliki iman, kamu memiliki panca indera lengkap dan
diberikan anugerah kesehatan, kamu memiliki keluarga yang menyayangimu, kamu memiliki
pekerjaan, dan hal-hal lainnya yang tak akan habis kamu syukuri.
menuruti keinginan, tentu kamu belum bisa mendapatkan semua yang kamu inginkan
di usia 25 dan akan ada saja hal yang kamu anggap kurang. Namun, kamu
menyadari bahwa lebih banyak hal yang seharusnya kamu syukuri daripada keluhkan.
Kamu hidup, kamu memiliki iman, kamu memiliki panca indera lengkap dan
diberikan anugerah kesehatan, kamu memiliki keluarga yang menyayangimu, kamu memiliki
pekerjaan, dan hal-hal lainnya yang tak akan habis kamu syukuri.
Mark Twain mengatakan, “Twenty
years from now you will be more disappointed by the things you didn’t do than
by the ones you did do”. Apakah kamu setuju? Jadi, di usia 25 apa saja yang
kamu rasakan?
years from now you will be more disappointed by the things you didn’t do than
by the ones you did do”. Apakah kamu setuju? Jadi, di usia 25 apa saja yang
kamu rasakan?
—
Catatan di penghujung usia 25, sebagian berdasarkan obrolan dengan Alfiah Kusumaningrum dan Octivia Rian Fatmawati
11 Comments. Leave new
saya masih coming soon mbak, tapi sepertinya yang ditulis disini benar. Hikssss….gak terasa ya umur kita sudah mendekati 1/4 abad umurnya -,-
Huwa sy uda 26 hiks.. Semangat2 ehehe 😀
sy uda mau 26 maksudnya 😀
Kok ke cuppa coffe sama fifi dan mbak octi doang mon? gw kok ga diajak? pdhl kan gw yg mo 25 -_-"
*ngambek*
Wahaha.. karena lw blm 25 de *eh :p
Kyaaa! Udah 9 tahun yang lalu. Nice post, Mbak … Salam kenal ya …
Ahihihi.. salam kenal mba.. Makasi udah berkunjung ^^
Number one sumber masalah banggeet Mon, thankyou for sharing meski udah lewat setahun buatku, haha
Aiihh… beberapa bulan lagi saya juga masuk usia itu… grogi grogi gimanaaa gituu…
haaai first visit ya Monika, salam kenal ^^
Salam kenal mba Tanti ^^