Pentingkah penggunaan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD) dalam penulisan blog? Bagi saya penting, kecuali penggunaan
kata baku, agar tulisan tak terlalu kaku. Menurut saya, tulisan yang
menggunakan EYD dengan baik dan benar
akan terlihat lebih rapi dan nyaman dibaca. Fungsi utama EYD sendiri adalah
sebagai alat pemersatu dan menjadi tolok ukur bagi benar tidaknya pemakaian bahasa
seseorang atau sekelompok orang.
saya mau berbagi penggunaan EYD yang sering diabaikan dalam tulisan yang
dipublikasikan di dunia maya :
kata dalam bahasa asing
Penulisan kata dalam bahasa asing yang
ditulis dalam artikel berbahasa Indonesia seyogianya menggunakan huruf cetak
miring. Begitu juga halnya jika ingin ‘mencampur’ bahasa Indonesia dengan
bahasa Inggris, contoh : di-handle.
2. Penulisan di-
sebagai kata depan dan di- sebagai
imbuhan
Sederhananya, di- yang diikuti oleh
nama tempat ditulis berspasi, sedangkan di- yang diikuti kata kerja ditulis
menyambung (tanpa spasi). Contoh : di sekolah, di atas, ditulis, dibayangkan.
3. Penulisan
huruf kapital pada awal kalimat
Sering saya jumpai penggunaan huruf
kecil pada awal kalimat. Sepele nampaknya, tetapi sedikit mengusik kenikmatan
membaca.
4. Penggunaan
huruf kapital
Selain digunakan sebagai unsur pertama pada awal kalimat, huruf kapital digunakan untuk nama,
nama gelar kehormatan dan huruf pertama nama jabatan yang diikuti oleh nama
orang, huruf pertama petikan langsung, huruf pertama nama bangsa, dsb. Contoh : 1) Ayahnya bernama Haji Muhammad Ilyas, 2) Tahun ini
ayahku menunaikan ibadah haji.
tanda baca
- Tanda baca
dalam percakapan menggunakan tanda petik yang mengapit percakapan langsung. Sebelum
tanda petik kedua, terdapat tanda baca (titik, koma, atau tanda tanya). Contoh :
1) ”Kapan kita sampai?” tanya Mila, 2) “Tunggu sebentar!” seru Dina. - Tanda titik
(.) kadang terlewatkan di akhir kalimat. - Tanda koma sebelum
kata sambung “dan” jika terdapat lebih dari dua hal yang dihubungkan. Misal : Barang bawaanya terdiri dari buku, pena, baju, dan
sepasang sepatu.
6. Penggunaan
kata yang mubazir
10 Comments. Leave new
Penulisan di– memang agak susah yah. Harus dipahami dan dijadikan kebiasaan saat menulisnya
Insya Allah engga susah kalau udah terbiasa hehe.. Salam kenal mba ^^
Setuju jika tulisan memedomani EYD
Terima kasih tipsnya yang bermanfaat
Salam hangat dari Jombang
Salam hangat Pakde ^^
penggunaan kata mubazir kayaknya sering hehe 😀
sama2 belajar memperbaiki 😀
hmmm… langsung ngecek postingan blog yg EYDnya salah. hihihihi
Terima kasih, Mbak, sangat mencerahkan dan menggugah semangat kita berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
EYDku kayaknya nggak karuan hahahaa
auk ah 😀
nambahin: hindari kata dimana (di mana, yang mana) sebagai kata hubung atau kata sambung…