Pertama kali mengenal tempat ini dari seorang teman yang
menawari tentang kursus bahasa Arab. Kebetulan saya berminat maka meluncurlah
saya ke jalan Nangka, Utan Kayu. Lahannya menurut saya tidak terlalu luas untuk
ukuran madrasah, dengan bangunan bertingkat tiga dan masjid yang lumayan luas.
(Nah lho? Coba dibayangkan sendiri ukurannya). Berdiri di atas tanah wakaf
semenjak tahun 1994 (berdasarkan plang yang saya baca di depan masjidnya). Bisa dilihat disini.
Lalu dimulailah pertemuan demi
pertemuan kursus bahasa Arab setiap hari Sabtu dan Ahad sore semenjak bulan
Maret tahun ini. Tak hanya materinya yang komprehensif menurut saya yang membuat
saya betah belajar di tempat ini (muhadasah, qiroah dan nahwu) tetapi cara
mengajar ustadz-ustadznya (ada empat ustadz untuk tiap level) yang subhanallah
kalau boleh saya bilang. Misalnya saat tadi sore pelajaran qiroah yang
menceritakan seseorang yang mencintai pekerjaannya sebagai petani. Ustadz pun
mengatakan bahwa mahabbah (suka/cinta) terhadap suatu pekerjaan adalah hal yang mutlak
harus dipunyai seseorang agar pekerjaan dilakukan dengan penuh semangat dan
didasari dengan keikhlasan karena menyukai sesuatu pekerjaan akan membuat
seseorang melakukan pekerjaan tersebut. Tak jarang dalam pertemuan sang Ustadz
menyelipkan ayat-ayat Al-Qur’an atau hadits yang nyambung dengan teks. Jadi
belajar bahasa sekaligus mendapat pelajaran agama. Terkadang Ustadz juga
menceritakan tentang kisah-kisah hikmah yang menginspirasi.
pertemuan kursus bahasa Arab setiap hari Sabtu dan Ahad sore semenjak bulan
Maret tahun ini. Tak hanya materinya yang komprehensif menurut saya yang membuat
saya betah belajar di tempat ini (muhadasah, qiroah dan nahwu) tetapi cara
mengajar ustadz-ustadznya (ada empat ustadz untuk tiap level) yang subhanallah
kalau boleh saya bilang. Misalnya saat tadi sore pelajaran qiroah yang
menceritakan seseorang yang mencintai pekerjaannya sebagai petani. Ustadz pun
mengatakan bahwa mahabbah (suka/cinta) terhadap suatu pekerjaan adalah hal yang mutlak
harus dipunyai seseorang agar pekerjaan dilakukan dengan penuh semangat dan
didasari dengan keikhlasan karena menyukai sesuatu pekerjaan akan membuat
seseorang melakukan pekerjaan tersebut. Tak jarang dalam pertemuan sang Ustadz
menyelipkan ayat-ayat Al-Qur’an atau hadits yang nyambung dengan teks. Jadi
belajar bahasa sekaligus mendapat pelajaran agama. Terkadang Ustadz juga
menceritakan tentang kisah-kisah hikmah yang menginspirasi.
Bulan September lalu, Al Manar
membuka kelas baru (ohya Al Manar merupakan STIDA atau Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah
yang juga menyelenggarakan beberapa kelas, salah satunya kelas bahasa Arab). Di
tengah ketidakjelasan penempatan kota manakah tempat saya bekerja sebagai abdi
negara (kebetulan saya seorang CPNS yang masih menunggu penempatan), saya nekat
ikut mendaftar STIDA meski saya belum tahu di kota mana saya akan ditempatkan
sementara kuliah STIDA ini terdiri dari delapan semester. Beberapa teman yang
saya ceritakan tentang hal ini semua berkata “Yakin Mon kamu daftar STIDA?
Emang kamu nanti penempatan Jakarta?” ya saya jawab saya tidak tahu nanti
penempatan dimana “Nah lho gimana kalo kamu nanti nggak penempatan di Jakarta?”
membuka kelas baru (ohya Al Manar merupakan STIDA atau Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah
yang juga menyelenggarakan beberapa kelas, salah satunya kelas bahasa Arab). Di
tengah ketidakjelasan penempatan kota manakah tempat saya bekerja sebagai abdi
negara (kebetulan saya seorang CPNS yang masih menunggu penempatan), saya nekat
ikut mendaftar STIDA meski saya belum tahu di kota mana saya akan ditempatkan
sementara kuliah STIDA ini terdiri dari delapan semester. Beberapa teman yang
saya ceritakan tentang hal ini semua berkata “Yakin Mon kamu daftar STIDA?
Emang kamu nanti penempatan Jakarta?” ya saya jawab saya tidak tahu nanti
penempatan dimana “Nah lho gimana kalo kamu nanti nggak penempatan di Jakarta?”
Hal itu sempat menjadi pikiran
saya sebelum mendaftar tapi tiba-tiba waktu itu saya ingat sebuah hadits yang
menyuruh kita menanam benih yang ada di tangan kita meskipun kita tahu bahwa
besok akan kiamat1. Saya pikir pun sepahit-pahitnya bahwa saya nanti tidak
penempatan di Jakarta pun saya akan sempat mencicipi belajar di STIDA entah
untuk waktu seminggu, dua minggu atau beberapa bulan. Sedikit banyak saya akan
dapat ilmunya. Tentang biaya yang dibayar pun insya Allah tak akan rugi karena
jika pun nanti saya tidak bisa lanjut ke tempat itu, biaya itu akan lari ke
jalan dakwah 🙂
saya sebelum mendaftar tapi tiba-tiba waktu itu saya ingat sebuah hadits yang
menyuruh kita menanam benih yang ada di tangan kita meskipun kita tahu bahwa
besok akan kiamat1. Saya pikir pun sepahit-pahitnya bahwa saya nanti tidak
penempatan di Jakarta pun saya akan sempat mencicipi belajar di STIDA entah
untuk waktu seminggu, dua minggu atau beberapa bulan. Sedikit banyak saya akan
dapat ilmunya. Tentang biaya yang dibayar pun insya Allah tak akan rugi karena
jika pun nanti saya tidak bisa lanjut ke tempat itu, biaya itu akan lari ke
jalan dakwah 🙂
Alhamdulillah, keputusan itu
adalah salah satu keputusan terbaik yang pernah saya buat. Setiap Senin, Rabu
dan Jum’at malam selepas pulang kantor hingga pukul delapan saya belajar di
STIDA. Niat saya belajar, insya Allah, terutama untuk belajar ilmu agama,
mudah-mudahan bisa jadi orang yang berdakwah walau hanya untuk keluarga (saya rasa
saya masih jauh dari mampu untuk menjadi seorang pendakwah hehe). Disini untuk
semester satu dipelajari ilmu tafsir, sirah nabawiyah, aqidah, akhlak, fiqih dan
bahasa Arab. Dosen-dosen dalam mengajar pun tak hanya piawai menyampaikan materi,
menyampaikan dalil tapi ada saja perkataan dari dosen yang menumbuhkan semangat
tersendiri dalam mencari ilmu maupun beribadah.
adalah salah satu keputusan terbaik yang pernah saya buat. Setiap Senin, Rabu
dan Jum’at malam selepas pulang kantor hingga pukul delapan saya belajar di
STIDA. Niat saya belajar, insya Allah, terutama untuk belajar ilmu agama,
mudah-mudahan bisa jadi orang yang berdakwah walau hanya untuk keluarga (saya rasa
saya masih jauh dari mampu untuk menjadi seorang pendakwah hehe). Disini untuk
semester satu dipelajari ilmu tafsir, sirah nabawiyah, aqidah, akhlak, fiqih dan
bahasa Arab. Dosen-dosen dalam mengajar pun tak hanya piawai menyampaikan materi,
menyampaikan dalil tapi ada saja perkataan dari dosen yang menumbuhkan semangat
tersendiri dalam mencari ilmu maupun beribadah.
Uhibbu Al Manar. Saya mencintai
tempat ini, tempat paling damai yang pernah saya jumpai hingga sekarang,
auranya begitu damai dan menentramkan hati. Lalu lalang orang-orang baik ustadz
maupun murid, para akhwat dengan jilbab dan pakaian yang syar’i hingga
orang-orang yang menundukkan pandangan. Disini saya merasakan nikmatnya mencari
ilmu, nikmatnya menjadi seorang pencari ilmu. Disini saya belajar memahami
agama saya lebih baik lagi, disini saya menemukan orang-orang yang sejalan
pemikiran dan saling mengingatkan.
tempat ini, tempat paling damai yang pernah saya jumpai hingga sekarang,
auranya begitu damai dan menentramkan hati. Lalu lalang orang-orang baik ustadz
maupun murid, para akhwat dengan jilbab dan pakaian yang syar’i hingga
orang-orang yang menundukkan pandangan. Disini saya merasakan nikmatnya mencari
ilmu, nikmatnya menjadi seorang pencari ilmu. Disini saya belajar memahami
agama saya lebih baik lagi, disini saya menemukan orang-orang yang sejalan
pemikiran dan saling mengingatkan.
Bagi teman-teman yang membaca
tulisan ini, saya mohon doanya agar saya penempatan di kota Jakarta agar bisa
melanjutkan belajar di tempat ini. Insya Allah jika mendoakan saudaranya sesama
muslim, doanya akan kembali pada kita
walau mungkin tidak persis sesuai isi doa tetapi insya Allah dengan kebaikan
yang sama. 🙂
tulisan ini, saya mohon doanya agar saya penempatan di kota Jakarta agar bisa
melanjutkan belajar di tempat ini. Insya Allah jika mendoakan saudaranya sesama
muslim, doanya akan kembali pada kita
walau mungkin tidak persis sesuai isi doa tetapi insya Allah dengan kebaikan
yang sama. 🙂
1.““Jika ditanganmu terdapat benih kurma, sementara kau tahu bahwa besok adalah hari kiamat, maka tanamlah!”
11 Comments. Leave new
SMANGAT Momon.. 😀
smoga di Jakarta, aamiin..
Al Manar memang kereeen, :')
Nitaaa.. deg2an hiks.. saling mendoakan ya.. yuk lanjut mpe selesai, insya Allah :')
Salam kenal mb monika. Al Manar itu ga jauh dr rumahku di utan kayu.Smoga lancar y mb belajar dan pekerjaannya.
Oya, aku suka tulisan2 mb monika d blog ini 🙂
Salam kenal.. Doain lancar ya di Al Manar sampai lulus.. 🙂
Makasih ya udah berkunjung ^^
Assalamualaikum mba.
Maaf saya saya ingin bertanya..
Saya juga sedang belajar bahasa arab di al manar..
Berniat juga untuk ke stida..
Klo di stida berapa tahun ya?
Apakah ada gelar ketila sudah lulus
Tau kah kosan murah di sekitar al manar ini
wa'alaikumussalam..hehe
ya s1 ya 4 tahun, ya adalah… tanyain aj atuh ma bagian akademiknya..hihihi
baca tulisanmu jadi semakin kangen ukhtt dengan al manar.
uhibbu al manar aydhon
assalamu alaikum mba monica, salam kenal.
Alhamdulillah saya dapat petunjuk dari blog ini, kebetulan kos.n saya dekat utan kayu. Saya sangat tertarik ingin belajar di Al-manar.
Kosan nya dimana mba? Mau donk mba info kosan boleh bawa anak. Terima kasih.
Keren,. Smakin tertarik…Kpan mulai pndaftaran lagi ?
Mudah" scptny