Masih terkait dengan postingan terakhir tentang pilihan,
Allah telah memberikan ‘media’ kepada hamba-Nya tentang bagaimana cara memilih
: sholat istikharah. Tak ada yang tahu tentang masa depan. Tak ada manusia yang
tahu mana yang terbaik sebelum suatu hal terjadi atau malah baru ‘ketahuan’
terbaik bertahun-tahun kemudian.
Ngomong-ngomong soal istikharah, izinkan kali ini saya
sedikit berbagi. Saat ini saya berstatus sebagai pegawai tugas belajar Diploma
IV STAN, ‘cuti kerja’ selama dua tahun. Sempat ada rasa gamang saat pengumuman
penerimaan mahasiswa baru D-IV dirilis, untuk beberapa alasan yang
dipertimbangkan (padahal daftar pun belum tentu diterima). Berhari-hari saya
istikharah dan kemudian hati bulat mantap menyuruh mendaftar. Alhamdulillah, ternyata
keputusan itu adalah salah satu keputusan terbaik yang pernah saya buat. Sebut
saya ‘lebay’ tetapi masa D-IV ini adalah masa terbaik dalam hidup saya, hingga
saat ini. Saya belajar lebih mendalam tentang akuntansi dkk, bertemu
teman-teman hebat, melakukan lebih banyak kegiatan dan hal-hal luar biasa
lainnya.
sedikit berbagi. Saat ini saya berstatus sebagai pegawai tugas belajar Diploma
IV STAN, ‘cuti kerja’ selama dua tahun. Sempat ada rasa gamang saat pengumuman
penerimaan mahasiswa baru D-IV dirilis, untuk beberapa alasan yang
dipertimbangkan (padahal daftar pun belum tentu diterima). Berhari-hari saya
istikharah dan kemudian hati bulat mantap menyuruh mendaftar. Alhamdulillah, ternyata
keputusan itu adalah salah satu keputusan terbaik yang pernah saya buat. Sebut
saya ‘lebay’ tetapi masa D-IV ini adalah masa terbaik dalam hidup saya, hingga
saat ini. Saya belajar lebih mendalam tentang akuntansi dkk, bertemu
teman-teman hebat, melakukan lebih banyak kegiatan dan hal-hal luar biasa
lainnya.
Hasil istikharah lainnya adalah keputusan untuk menjadi
distributor salah satu busana Muslim sejak Desember 2012. Beberapa pilihan
kegiatan bisnis dipertimbangkan sejak beberapa bulan sebelumnya, tetapi belum
ada yang ‘sreg’ di hati. Berbulan-bulan mencari dan terus mencari bisnis apa
yang ingin digeluti. Bisnis yang tak sekadar mencari rupiah tetapi juga semoga
ada investasi akhirat di dalamnya. Berminggu-minggu sholat istikharah minta
petunjuk dari Allah sebelum Allah menggerakkan hati mendaftar menjadi
distrinbutor brand ini. Hati saya
bulat menjalani bisnis ini.
distributor salah satu busana Muslim sejak Desember 2012. Beberapa pilihan
kegiatan bisnis dipertimbangkan sejak beberapa bulan sebelumnya, tetapi belum
ada yang ‘sreg’ di hati. Berbulan-bulan mencari dan terus mencari bisnis apa
yang ingin digeluti. Bisnis yang tak sekadar mencari rupiah tetapi juga semoga
ada investasi akhirat di dalamnya. Berminggu-minggu sholat istikharah minta
petunjuk dari Allah sebelum Allah menggerakkan hati mendaftar menjadi
distrinbutor brand ini. Hati saya
bulat menjalani bisnis ini.
Alhamdulillah, keputusan ini adalah salah satu keputusan
terbaik yang pernah saya buat. Insya Allah, produk-produknya syar’i (dan semoga
mampu menggerakkan para muslimah berhijab syar’i, menjadi salah satu alternatif
di tengah ‘bombardir’ busana –katanya- muslim yang –mohon maaf- malah semakin
membuat para muslimah terlihat ‘seksi’) serta penerimaan pasar amat baik
terhadap produk ini.
terbaik yang pernah saya buat. Insya Allah, produk-produknya syar’i (dan semoga
mampu menggerakkan para muslimah berhijab syar’i, menjadi salah satu alternatif
di tengah ‘bombardir’ busana –katanya- muslim yang –mohon maaf- malah semakin
membuat para muslimah terlihat ‘seksi’) serta penerimaan pasar amat baik
terhadap produk ini.
Namun, apakah semua istikharah menghasilkan keputusan yang
baik, menurut di mata manusia? Menghasilkan hal yang sesuai keinginan? Tidak. Bisa jadi
sebenarnya kita condong ke A, tetapi hasil istikharah mengatakan B. Pernah
suatu kali saya beristikharah dan melakukan hal sesuai hasil istikharah itu untuk
mengupayakan suatu hal terwujud. Apakah yang saya inginkan terwujud? Tidak sama
sekali.
baik, menurut di mata manusia? Menghasilkan hal yang sesuai keinginan? Tidak. Bisa jadi
sebenarnya kita condong ke A, tetapi hasil istikharah mengatakan B. Pernah
suatu kali saya beristikharah dan melakukan hal sesuai hasil istikharah itu untuk
mengupayakan suatu hal terwujud. Apakah yang saya inginkan terwujud? Tidak sama
sekali.
Yang ajaib, saya sama
sekali tidak sedih, tidak kecewa atau tidak merasakan perasaan tidak enak
apapun saat tahu saya gagal. Rasanya saat itu saya begitu ikhlas, begitu ‘nerima’,
hati saya begitu ‘lapang’. Tak ada beban.
Lalu apakah hasil istikharah adalah hasil yang sempurna dan
tanpa kendala apapun saat menjalani? Tidak. Kendala selalu ada, bukanlah
manusia tidak akan beriman sebelum diuji? Beberapa kendala bisnis datang silih
berganti membuat bisnis ini tidak sempurna tetapi selalu ada pertolongan demi
pertolongan dari-Nya yang sempurna. Mungkin ini salah satu berkah dari
istikharah.
Mungkin, hal terindah dari istikharah bukan pada kita
condong pada sesuatu atau menginginkan suatu hal terjadi lalu hal tersebut
terwujud, sesuatu yang terbaik di mata kita. Namun bisa jadi, hal terbaik dari
istikharah adalah pada saat hati pasrah pada apapun keputusan-Nya, menyadari
dengan penuh kesungguhan dan penerimaan bahwa Allah yang Maha Berkuasa atas
segala sesuatu telah memilihkan hal terindah serta menjalani ketetapan-Nya
dengan penuh keridaan.
condong pada sesuatu atau menginginkan suatu hal terjadi lalu hal tersebut
terwujud, sesuatu yang terbaik di mata kita. Namun bisa jadi, hal terbaik dari
istikharah adalah pada saat hati pasrah pada apapun keputusan-Nya, menyadari
dengan penuh kesungguhan dan penerimaan bahwa Allah yang Maha Berkuasa atas
segala sesuatu telah memilihkan hal terindah serta menjalani ketetapan-Nya
dengan penuh keridaan.
“… Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik
bagimu dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk
bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui,” (terjemahan Q.S Al
Baqarah:216)
Dan semoga, apapun pilihan kita, Allah lah yang menjadi
tujuan. Allah ghoyatunna.
tujuan. Allah ghoyatunna.
—-
Allahu a’lam
1 Comment. Leave new
Saya setuju sekali sama artikelnya, bahwa istikharah adalah media yg tepat di kala kita gamang utk menentukan pilihan karena saya sendiri mengalaminya 🙂