“Mendidik adalah tugas setiap orang terdidik,” (Anies Baswedan)
Pendidikan
sebagai sebuah amanat Undang-Undang Dasar dan amanat Undang-Undang
untuk mengalokasikan dua puluh persen anggaran negara untuk pendidikan
rupanya belumlah menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Pendidikan
agaknya masih merupakan suatu barang mewah di negara kita. Anies
Baswedan dengan dukungan Indika Energy Group sepakat untuk berkontribusi
di bidang pendidikan melalui Gerakan Indonesia Mengajar yang didirikan
pada tahun 2010. Tercatat 1.383 calon mendaftarkan diri sebelum
terseleksi menjadi lima puluh satu Pengajar Muda.
Buku
“Indonesia Mengajar” merupakan kumpulan kisah para Pengajar Muda di
daerah penempatan. Daerah-daerah yang mungkin terdengar asing di telinga
dimana listrik masih merupakan suatu barang langka. Berbagai kisah
diceritakan dalam empat bagian : Anak-Anak Didik Pengajar Muda, Memupuk
Optimisme, Belajar Rendah Hati, Ketulusan Itu Menular dan dilengkapi
dengan peta penempatan para pengajar, profil Indonesia Mengajar serta
Profil Pengajar Muda.
Membaca buku ini seperti membuka
mata betapa akses pendidikan belum menyentuh semua. Diawali dengan kisah
tentang seorang bocah laki-laki bernama Rizki yang tinggal di daerah
Passau, sebuah daerah yang sama sekali tak dialiri listrik. Sang
Pengajar Muda dengan kegigihannya tak pantang menyerah mendekati sang
anak hingga akhirnya terucaplah kata “Puang, yakkuq meloq maassikola,
(Puang, saya mau sekolah),”. Kisah demi kisah pun mengalir, mulai dari
anak kecil yang tak jadi putus sekolah lantaran bertemu guru yang
menyenangkan (sang Pengajar Muda), para penduduk yang ‘memaksa’ si
Pengajar Muda untuk memberi nama anak-anak mereka, hingga anak-anak
yang terbiasa dengan didikan keras, dipukul untuk bisa diam. Cara-cara
kreatif para Pengajar Muda dalam menyampaikan pengajaran pun patut
mendapat acungan jempol, misalnya saat sang anak yang tak bisa diam saat
pelajaran bahasa Inggris disuruh untuk menghitung nyamuk dalam bahasa
Inggris (bermain tepuk nyamuk).
Sayangnya, tak seperti
Gerakan Indonesia Mengajar yang menurut saya patut mendapatkan apresiasi
lima bintang, buku Indonesia Mengajar rasanya tak terlalu mengesankan.
Entah karena keterbatasan halaman atau apa, banyak cerita yang rasanya
ditulis dengan buru-buru. Cerita-cerita yang mungkin bisa lebih
dieksplorasi sebelum mencapai klimaks seperti disudahi begitu saja.
Beberapa cerita juga rasa-rasanya terlalu datar. Beberapa kesalahan
pengetikan dan konsep cerita berulang-ulang yang kurang terorganisir
membuat kurang nyaman, mungkin karena buku ini merupakan kompilasi
jurnal harian dan postingan blog para pengajar.
Anyway,
buku ini merupakan salah satu buku yang layak untuk dijadikan koleksi.
Buku ini akan membuka mata para pembaca, mengenai arti pendidikan
sebagai sebuah amanat bangsa, rasa syukur atas nikmat pendidikan yang
tak semua orang bisa mengakses hingga bahwa masih ada orang-orang yang
peduli terhadap anak bangsa dan rela berkontribusi nyata. Tak mengutuk
kegelapan tetapi memilih menyalakan lilin. Memancarkan optimisme untuk
Indonesia. Gerakan yang kemudian menginspirasi beberapa perguruan tinggi
terkemuka untuk melakukan gerakan yang sama. Kebaikan itu nyata dan
kebaikan itu menular. Indahnya!
11 Comments. Leave new
Blognya Adik makin kinclong aja..
review buku, wah ini hrs diketemukan Asriani Amir dan Rie Ramadhani pasti bakal seru Reviewnya
wah boleh tuh mas ane dikenalin.. boleh link blognya, mas Insan? ^^
eh udah nemu mas *googling.. hihi.. bagus blognya, udah ane follow 🙂
astagaaa.. ternyata mas insan yg promosiin sya di maree. jdi terharu.. #lebay hehehheh..
jgn percaya mbak, sya bikin reviewnya abal2 saja koq. 🙂 dak seperti disini, reviewnya cerdas. makanya begitu nemu blog ini tempo hari dah langsung masuk my reading list. seringnya mampir jdi silent reader. salam kenal yaahh.. 🙂
salam kenal ya mbak, maap br bls, br sempet online lagi ^^
Menurutku, buku ini wajib dimiliki atau setidaknya dibaca dan dihayati oleh para guru dan para pendidik yg lain. benar begitu, kan, Sobat?
Guru-guru pasti bangga mas… Salam 🙂
semoga bisa menjadi inspirasi agar guru semakin bersemangat..
bahwa mereka jg punya andil besar mengubah sejarah bangsa ini….
🙂
Bener banget Dihas 🙂
Waahh…boleh niih pinjem bukunya 😀
Boleh Nay.. ayuk ^^