Menulis
adalah passion, sesuatu yang dilakukan karena saya suka, sesuatu yang
membuat saya merasa lebih hidup. Menumpahkan apa yang ada di kepala dengan
membiarkan jari jemari menari di atas keyboard. Umar bin Khattab pernah
berkata,”Ajarkanlah sastra pada anak-anakmu karena sastra membuat anak pengecut
menjadi berani,”. Menulis membuat saya lebih berani, berani menyuarakan
pandangan dan sikap, atas sesuatu yang mungkin di dunia nyata bisa saja saya
diam saja, karena faktor tertentu.
adalah passion, sesuatu yang dilakukan karena saya suka, sesuatu yang
membuat saya merasa lebih hidup. Menumpahkan apa yang ada di kepala dengan
membiarkan jari jemari menari di atas keyboard. Umar bin Khattab pernah
berkata,”Ajarkanlah sastra pada anak-anakmu karena sastra membuat anak pengecut
menjadi berani,”. Menulis membuat saya lebih berani, berani menyuarakan
pandangan dan sikap, atas sesuatu yang mungkin di dunia nyata bisa saja saya
diam saja, karena faktor tertentu.
Rasa-rasanya
setiap hari saya ingin menulis, banyak ide di kepala yang ingin saya bagi. Iri
rasanya melihat blogger yang setiap hari bisa menulis. Sebagai PNS dengan jam
kerja 07.30-17.00 ditambah kegiatan lain atau lembur, rata-rata saya tiba di
kosan pukul 20.30-21.00. Berangkat lagi pukul 06.30. Saya berusaha untuk nggak
nyambi nulis saat jam kerja, walaupun rasanya tangan gatal ingin menulis lagipula
jarang-jarang tak ada kerjaan. Oleh karena itu, saya paling kesal kalau ada
orang yang bilang bahwa PNS itu banyak menganggurnya. Generalisasi itu sangat
menyakitkan.
setiap hari saya ingin menulis, banyak ide di kepala yang ingin saya bagi. Iri
rasanya melihat blogger yang setiap hari bisa menulis. Sebagai PNS dengan jam
kerja 07.30-17.00 ditambah kegiatan lain atau lembur, rata-rata saya tiba di
kosan pukul 20.30-21.00. Berangkat lagi pukul 06.30. Saya berusaha untuk nggak
nyambi nulis saat jam kerja, walaupun rasanya tangan gatal ingin menulis lagipula
jarang-jarang tak ada kerjaan. Oleh karena itu, saya paling kesal kalau ada
orang yang bilang bahwa PNS itu banyak menganggurnya. Generalisasi itu sangat
menyakitkan.
PNS
adalah pekerjaan, sesuatu yang berusaha untuk saya cintai (duduk di depan layar
delapan jam sehari bukanlah hal yang mudah untuk saya). Menulis nota dinas itu
bagi saya jauh lebih sulit dibanding menulis postingan blog. Menjadi PNS adalah
salah satu bentuk pengabdian, sekecil apapun kontribusi saya untuk negara. Menjadi
PNS adalah sesuatu yang saya syukuri karena tak mudah mendapatkannya, sesuatu
yang saya perjuangkan.
adalah pekerjaan, sesuatu yang berusaha untuk saya cintai (duduk di depan layar
delapan jam sehari bukanlah hal yang mudah untuk saya). Menulis nota dinas itu
bagi saya jauh lebih sulit dibanding menulis postingan blog. Menjadi PNS adalah
salah satu bentuk pengabdian, sekecil apapun kontribusi saya untuk negara. Menjadi
PNS adalah sesuatu yang saya syukuri karena tak mudah mendapatkannya, sesuatu
yang saya perjuangkan.
Rasa-rasanya
setiap hari saya ingin menulis tapi kadang-kadang saya merasa tak sempat dan
tak ada waktu. Kata orang, orang-orang terhebat di dunia sekalipun mempunyai
waktu yang sama, dua puluh empat jam sehari,
tak kurang dan tak lebih, jadi jangan pernah mengatakan tak ada waktu. Memaksakan
diri setiap minggu membaca dan menuliskannya (melalui book of the week, walau
sekarang sedang vakum) adalah salah satu cara misalnya. Sesuatu itu terkadang
harus dipaksakan, apalagi jika itu kebaikan. Dari keterpaksaan lahirlah
pembiasaan dan kebiasaan lalu kebutuhan yang akan membuat seseorang tak lengkap
karenanya. Mungkin demikian.
setiap hari saya ingin menulis tapi kadang-kadang saya merasa tak sempat dan
tak ada waktu. Kata orang, orang-orang terhebat di dunia sekalipun mempunyai
waktu yang sama, dua puluh empat jam sehari,
tak kurang dan tak lebih, jadi jangan pernah mengatakan tak ada waktu. Memaksakan
diri setiap minggu membaca dan menuliskannya (melalui book of the week, walau
sekarang sedang vakum) adalah salah satu cara misalnya. Sesuatu itu terkadang
harus dipaksakan, apalagi jika itu kebaikan. Dari keterpaksaan lahirlah
pembiasaan dan kebiasaan lalu kebutuhan yang akan membuat seseorang tak lengkap
karenanya. Mungkin demikian.
Manajemen
waktu. Mungkin itu yang saya perlukan sekarang. Mengurangi jam tidur, sesuatu
yang berusaha pelan-pelan saya terapkan, meskipun rasanya sulit sekali untuk
saya yang terbiasa tidur minimal enam jam sehari. Kata Ummi, “jika kamu merasa
lemah dan butuh kekuatan, semakin mendekatlah kepada Allah, semakin kamu sibuk,
jangan kamu mengurangi ibadahmu tapi tambahlah,” Berjuanglah, duhai jiwa….
waktu. Mungkin itu yang saya perlukan sekarang. Mengurangi jam tidur, sesuatu
yang berusaha pelan-pelan saya terapkan, meskipun rasanya sulit sekali untuk
saya yang terbiasa tidur minimal enam jam sehari. Kata Ummi, “jika kamu merasa
lemah dan butuh kekuatan, semakin mendekatlah kepada Allah, semakin kamu sibuk,
jangan kamu mengurangi ibadahmu tapi tambahlah,” Berjuanglah, duhai jiwa….
*curhat
di tengah jam istirahat*
di tengah jam istirahat*
11 Comments. Leave new
Terus semangat, Kawan! Teruslah menulis dan berkarya. Berkarya di tengah pengabdian Anda kepada negara. Salam sukses
Makasih mas Irham 🙂
Tetep semangat ya mba…:)
jaga kesehatan walo jam tidurnye lagi dikurangin ^^
Hihi… malah curhat begini ahaha… makasih mama Imah *ups 😀
Terus menulis apapun keadaannya 🙂
Semangat 🙂
Nulisnya setelah shalat Subuh juga sempat. 😀 Hehehe. Saya lebih parah padahal. Kerja lembur setiap hari plus Minggu, sampai jam 10 malam. Berangkat pagiiii sekali berhubung Jakarta sering macet. Menulis di sela-sela antara tidur dan tidak. XD
bener mbak. pasti akan selalu ada waktu klo mau nyisihin, kudu lbh pintar mengelola waktu >.<
wow semangat mbak, ditunggu tulisan2nya ^^
wah, jadi semangat menulis lagi..menulis menulis menulis…
PNS mana dulu tuh yg suka ngangguur…
😛
Wah, gue setuju banget kalo menulis bisa bikin gue jadi lebih idup, dari idup di kolong jembatan, jadi idup d kolong tempat tidur…
[Gak jelas lu!]
Menulis kadang-kadang bikin gue lebih fresh kalo gue lagi puyenk?
[Bukannya lu emang selalu puyenk? Tulisan lu juga pasti aneh-aneh, sama kayak lu]
Sory, itu jiwa gue yang laen. Dia emang suka nyeletuk kalo gue lagi ngomong. Lo bisa kenal dia kalo lo mau maen ke rumah gue (baca: blog gue) di ghe-oghe.blogspot.com/2012/03/puyenk-dot-aidi-puyenk-dot-net.html?m=1
Udeh dulu ya, gue mau nilis dulu. *ngiris pensil pakek gergaji*
salam kepala memutar…