![]() |
Sumber : Lonely Planet |
Laos merupakan salah satu dari
lima negara komunis yang ada di dunia. Luas wilayahnya sekitar 236.800 km2
dengan jumlah penduduk sekitar 6,6 juta jiwa. Bergabung dengan ASEAN sejak
tahun 1997, tetapi negara yang terkurung daratan (landlocked country) ini baru membuka diri seluas-luasnya dengan
negara lain pada tahun 2004. Langkah pertama yang diambil Laos dalam membuka
diri adalah menarik modal asing. Laos berkali-kali merevisi undang-undang
investasi asing, serta mengizinkan perusahaan asing mentransfer keuntungan
keluar Laos. Investor asing juga diizinkan mendirikan perusahaan dengan modal
murni atau patungan. Pemerintah Laos bahkan tidak memungut pajak terhadap
perusahaan asing untuk lima tahun pertama bisnis di Laos.
Laos menetapkan beberapa zona ekonomi, meningkatkan perdagangan internasional
dan meningkatkan kerjasama regional. Mata pencaharian utama penduduk Laos pada
sektor pertanian. Hasil pertanian utamanya berupa padi, jagung, tembakau,
kapas, kopi dan buah jeruk. Daerah pertanian umumnya berada di daerah dataran
rendah terutama di tepi sungai Mekong. Sungai Mekong merupakan urat nadi
perekonomian Laos yang dimanfaatkan Laos untuk menghasilkan tenaga
hydroelectric. Tenaga hydroelectric yang dihasilkan kemudian dijual oleh Laos
ke negara tetangga seperti Vietnam dan Thailand. Pada tahun 2012, pemerintah
Laos membentuk portal Laos Trade Center yang memberikan informasi terkait impor
dan ekspor negara tersebut. Seiring keterbukaan ekonomi yang dilakukannya, perekonomian
Laos meningkat sebesar 7,1% dari tahun 2001-2010 dan diharapkan meningkat
sebesar 7,6% dari tahun 2011-2015. Bukan angka yang mustahil jika menilik pertumbuhan
Gross Domestic Product (GDP) Laos pada tahun 2012 mencapai 8,1%.
Laos di Kancah Asia Tenggara
134 negara. Hubungan diplomatik Laos secara umum dijalin erat dengan Cina,
Thailand dan Vietnam. China, negara yang memiliki kesamaan ideologis dengan
Laos, merupakan negara yang paling banyak memberikan beasiswa pada penduduk Laos.
terbagi menjadi dua jenis :
Kerjasama regional ASEAN
menunjukkan partisipasinya secara perlahan-lahan, misalnya melalui KTT ASEAN tahun
2004, menjadi ketua ASEAN pada tahun 2012 dan menyelenggarakan ASEAN Tourism
Forum pada bulan Januari 2013.
Hubungan bilateral dengan sesama negara Asia
Tenggara
kerjasama bilateral dengan negara Asia Tenggara sebagai berikut :
Kerjasama bilateral dengan Indonesia
Laos saat bergabung dengan Asia Tenggara. Laos dan Indonesia menjalin hubungan
kerjasama di bidang perdagangan dan investasi. Selain itu, pemerintah Indonesia
memberikan beasiswa pendidikan serta pelatihan kepada para pelajar Laos.
Kerjasama bilateral dengan Thailand
meningkatkan kerja sama bilateral di bidang perdagangan, pariwisata dan
pertanian. Perdagangan Laos diantaranya mencakup penjualan tenaga hydroelektrik
secara masif ke Thailand. Selain itu, Laos
dan Thailand juga terhubung dengan Jembatan Persahabatan Thailand-Laos serta
sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan visa tunggal Thailand-Laos.
Kerjasama bilateral dengan Vietnam
melalui perdagangan yang dilakukan lantaran kedekatan wilayah serta penjualan
tenaga hidroelektrik.
investasi diplomatik yang diharapkan dapat diperoleh oleh Laos akan bermanfat
di berbagai bidang :
a.
Ekonomi dan Perdagangan
Perekonomian dan perdagangan Laos masih bergantung secara kuat pada tiga
negara yakni Thailand, Vietnam dan Cina. Peningkatan hubungan diplomatik
diharapkan akan meningkatkan pasar perdagangan Laos ke negara-negara lain,
khususnya di wilayah Asia Tenggara
b.
Infrastruktur
Sebagai negara yang terkurung daratan, Laos tidak memiliki perairan.
Infrastruktur merupakan salah satu isu utama di negara tersebut. Jaringan
kereta api yang dimiliki Laos hanyalah jaringan kereta api pendek yang menghubungkan
Thailand-Laos. ASEAN diharapkan dapat membantu membangun infrastruktur di
negara Laos.
c. Pendidikan
Hanya sepertiga penduduk Laos yang mengenyam pendidikan lepas SMA,
menunjukkan perlunya Laos memberikan perhatian lebih pada sektor pendidikan.
Pada tahun 2010, tingkat ileterasi Laos hanya sebesar 73%. Dengan kerjasama
diplomatik, penduduk Laos dapat
memperoleh bantuan beasiswa dan pelatihan dari negara Asia Tenggara dan
diharapkan akan lebih meningkat lagi melalui Komunitas ASEAN 2015.
d.
Lingkungan
Isu deforestasi merupakan salah satu ancaman serius bagi Laos yang perlu
diselesaikan. Kerusakan alam akan berdampak luas bagi perekonomian. ASEAN dapat
berkontribusi dalam memecahkan isu lingkungan dengan memberikan bantuan
pendanaan maupun saran konstruktif kepada Laos.
e.
Pariwisata
Sektor pariwasata Laos menunjukkan geliatnya. Laos disebut-sebut sebagai
negara Asia Tenggara yang paling ‘asli’, merujuk pada budaya yang masih terjaga
kuat. Namun, sektor pariwisata belumlah cukup kuat untuk menjadi sektor
unggulan Laos. Peningkatan hubungan diplomatik diharapkan akan meningkatkan
sektor pariwisata dengan gencarnya promosi pariwasata yang dapat dilakukan oleh
pemerintah Laos.
f.
Keamanan
Militer
Laos dianggap masih belum memiliki kemampuan yang unggul. Peningkatan kemampuan
militer dapat diperoleh melalui kerjasama militer dengan negara lain, misalnya
melalui pemberian pelatihan militer.
Investasi diplomatik akan memberikan manfaat bagi Laos sekaligus mengeratkan hubungan antar negara di wilayah Asia Tenggara.
—
Referensi :
1. http://en.wikipedia.org/wiki/Laos
2. http://en.wikipedia.org/wiki/Foreign_relations_of_Laos
3. http://www.lonelyplanet.com/laos
4. http://www.worldbank.org/en/country/lao
5. http://www.ipotnews.com/m/article.php?jdl=Ekonomi_Laos_Berkembang_Pesat&level2=newsandopinion&level3=&level4=economy&id=1175802
2 Comments. Leave new
wah bahas negara yang jarang ada bahasannya nih, mbak momon…
tugas kuliah atau memang ada writting challenges ya?
keren ya kalo bisa kancah 😀 .