Jika kamu memiliki ide yang menurutmu layak diketahui banyak orang, kamu harus menulis opini. Nah, bagaimana cara membuat tulisan opini? Mulai darimana? Bagaimana menghasilkan opini yang berbobot dan tidak asal-asalan?
Berikut ringkasan buku berjudul “Rahasia Menulis Opini” yang disusun oleh Tasmilah, Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Badan Pusat Statistik (BPS) yang telah menulis ratusan opini di banyak media.
Kriteria Tulisan Opini yang Layak Dimuat Media
Terdapat beberapa kriteria tulisan opini yang memiliki kesempatan besar dimuat di media.
- Bersifat aktual
Aktual berarti kekinian atau sedang dibicarakan oleh orang banyak. Misalnya, tentang vaksinasi. Ketika kita menulis dengan tema apapun sebaiknya dikaitkan dengan vaksinasi dan keterkaitan keduanya langsung diungkapkan pada paragraf pertama.
Untuk mengetahui pembahasan hangat yang ramai diperbincangkan masyarakat, kita harus banyak membaca berita. Selain itu, upayakan menulis tema yang kita kuasai.
- Menyangkut kepentingan publik/masyarakat luas
Tema yang menyangkut kepentingan publik/masyarakat luas akan lebih menarik dibandingkan dengan tema pribadi atau internal organisasi.
- Memberikan Solusi
Solusi atau masukan penulis atas permasalahan tertentu merupakan faktor yang menjadikan tulisan opini bakal dilirik.
- Ditulis dengan bahasa baku, mudah dicerna, dan ringan dibaca
Tulisan opini seyogianya menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca. Selain itu, penulisan opini mengacu pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
- Referensial
Berdasarkan data dan referensi yang memiliki reputasi tepercaya.
- Mengandung gagasan baru
Tulisan opini bukan merupakan ringkasan berita atau buku publikasi. Nilai plus tulisan opini adalah gagasan baru yang dia=tawarkan.
- Fokus ke Masa Depan
Tulisan opini sebaiknya mengandung gagasan untuk masa kini atau masa depan.
Struktur Tulisan Opini
Tulisan opini memiliki struktur judul, kalimat atau paragraf pembuka, penjelas/batang tubuh yang berisi penjelasan tentang opini, paragraf penutup yang harus menjawab judul/paragraf pendahuluan.
Harus ada keterikatan antara judul, paragraf pembuka, dan paragraf penutup agar tulisan opini kita semakin kuat.
Proses Menulis Opini
Terdapat beberapa tahapan menulis opini :
- Tentukan media yang dituju
Kita menyesuaikan tulisan opini dengan selera media yang kita tuju dan juga persyaratan teknis yang diminta oleh media tersebut.
- Memilih tema yang aktual
Unsur aktual merupakan unsur penting dalam tulisan opini. Kaitkan tulisan kita dengan berita terkini.
- Membuat kerangka pikiran
Kerangka pikiran merupakan poin-poin pembahasan dalam tulisan.
- Mengumpulkan data dan referensi
Mengumpulkan data dan referensi bisa dilakukan setelah menemukan tema atau menyusun kerangka pemikiran. Data dan referensi amat penting untuk memperkuat opini.
- Menyusun paragraf
Mengembangkan kerangka pemikiran menjadi satu atau beberapa paragraf.
Cara Memulai Menulis Opini
Nah, mulai menulis opini darimana? Di buku setebal 136 halaman ini, Tasmilah membagikan tiga tips memulai. Pertama, kita bisa menuliskan apa yang kita sukai sehingga membuat semakin bersemangat ketika menulis. Kedua, membaca dan menulis kembali opini orang lain yang sudah dimuat di media. Ketiga, Amati, Tiru, Modifikasi (ATM) opini orang lain yang kita sukai.
Pembeda tulisan opini dengan tulisan nonfiksi lainnya adalah gagasan baru yang ditawarkan. Sudut pandang yang baru atau berbeda akan memperbesar peluang tulisan kita dimuat di media.Salah satu cara membuat gagasan baru adalah mengaitkan data dengan tema kekinian.
Masih banyak hal menarik yang dijabarkan oleh buku ini. Misalnya, alamat media yang menerima tulisan opini hingga contoh-contoh tulisan opini penulis yang telah diterbitkan di media.
Buku ini layak kamu jadikan koleksi jika ingin memperdalam pengetahuan tentang penulisan opini.