Alasan Menyukai Jakarta. Bagi sebagian orang, Jakarta bukanlah kota yang nyaman untuk tinggal. Setidaknya begitu dikatakan salah seorang om saya, “Dibayar 20 juta saja aku nggak mau hidup di Jakarta,”. Polusi, macet, banjir, you name it.
Namun, ngomong-ngomong, sejauh ini saya betah-betah saja di Jakarta dan memilih Jakarta pada urutan teratas dalam polling pilihan kota bekerja. Well, here are my reasons :
- Di Jakarta apa saja ada
Yes. Mau mencari segala jenis makanan, pakaian, hiburan. Semua. Tinggal mencari info tempat yang pas dari apa yang kita butuhkan (atau inginkan). Mau mencari aksesoris murah tinggal ke Asemka, kain dan pakaian ke Tanah Abang, mau nge-mal model apa juga ada.
- Jakarta memberikan banyak pilihan
Iya. Karena di Jakarta apa saja ada, semua adalah tentang pilihan kita. Mau menghabiskan waktu kemana atau menghabiskan uang untuk apa. Mau mencari kursus apa saja ada, mau ikut pengajian melimpah, atau mau cari tempat hiburan (atau bahkan maksiat) banyak. Mau naik KRL, Transjakarta, gojek, bajaj ada. Terserah saja. Jakarta memberi banyak pilihan, bukan?
- Kesempatan besar bertemu dengan para tokoh
Tak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar tokoh nasional tinggal di Jakarta. Hal ini yang membuat saya betah di Jakarta. Saya berkesempatan lebih besar untuk bertemu mereka secara langsung. Biasanya, saya follow akun Twitter para tokoh yang saya kagumi dan saya catat kira-kira di mana saya bisa bertemu dan belajar dari mereka dari acara yang
mereka hadiri.
Misalnya, acara hebat seperti Kuliah Supermentor yang diprakarsai oleh Dino Patti Djalal memberikan kesempatan berharga untuk menyerap ilmu dari tokoh-tokoh ternama. Sebut saja, ketika acara tersebut dihadiri oleh para tokoh seperti BJ Habibie, Sri Mulyani Indrawati, Dahlan Iskan, Ridwan Kamil, Susi Susanti, dsb. Ya, tak semuanya gratis, terkadang sekali seminar dikenakan biaya sekian ratus ribu rupiah, tetapi menurut saya kesempatan bertemu dan belajar dari para orang hebat itu amat berharga.
- Ketika kebaikan itu ada di Jakarta, kamu akan lebih menghargainya
Jakarta itu keras. Benar. Orang-orangnya individualis. Bisa jadi. Menemukan kebaikan di Jakarta (yang mungkin kalau di daerah dianggap sebagai suatu hal yang biasa) itu rasanya indah sekali. Semisal, ketika saya hendak naik bis kota dan bertanya pada seorang gadis di sebelah saya, si mba tak cukup dengan memberikan petunjuk arah dan informasi nomor bis tetapi dia mengantarkan saya hingga ke bis yang dituju sekaligus berpesan kepada kondekturnya, “Bang, ini adek saya, mau ke X, tolong dijagain yah,” Aih,kata siapa ada sedikit orang baik di Jakarta. Sejauh ini, banyak orang baik yang saya temui di kota ini.
- Kamu merasa bahwa Jakarta memacumu untuk menjadi lebih dan lebih
Yes, everybody is like in hurry here. Lagi-lagi, Jakarta itu keras. Ika Natassa dalam novelnya berjudul “Critical Eleven” menceritakan alasan sang tokoh menyukai Jakarta. “Karena di Jakarta, semua orang berada in the state of trying. Trying to get home, trying to get to work, trying to make money, trying to find a better sale, trying to stay, trying to leave, trying to work things out……”
and i just definitely agree…
- Jakarta memberikan banyak kesempatan
Well, banyak kesempatan yang ditawarkan oleh ibukota. Misalnya, kalau kamu pengen jadi artis, tak ada salahnya mengikuti open casting. Atau terkadang para blogger diundang oleh pemilik merk besar untuk hadir di acara mereka. Banyak kesempatan yang menunggu kamu tangkap di kota metropolitan ini.
- Banyak promo ada di sini
Siapa yang tak suka dengan promo 10rb yang diluncurkan oleh Gojek? Jarak 25 km itu jauh dan terkadang terhadang kemacetan, tetapi cukup membayar 10rb. Gratis pula karena mendapatkan saldo ratusan ribu hasil menyebarkan kode referral. Hehe. Selain itu, terdapat banyak pameran yang menyediakan berbagai promo menarik seperti pameran buku, komputer, perumahan atau Jakarta Fair misalnya.
Sejauh ini sih saya suka Jakarta dan masih ingin tinggal di dalamnya. Kalau kamu, bagaimana denganmu? Apakah kamu suka Jakarta? Dan apa alasanmu suka Jakarta? Share ya 🙂
**
Photo by Eko Herwantoro on Unsplash
11 Comments. Leave new
Saya suka Jakarta karena jaraknya dekat dengan kota saya tinggal, dan di sana ad abanyak teman-teman yang bisa saya kunjungi 🙂
Sama dong.. Hihi.. Ohya karna banyak temen di sini jg 😉
Salam kenal ya mba
Aku suka Bintaro dulu aja deh Mon :p
Bintaro is very much better mba.. Cm pilihan kantor yg menurutku plg memungkinkan ya jakarta :p
saya lahir dan besar di kota jakarta ini, tapi jujur saya gak suka dengan kota jakarta ini
benar yang seperti kakak bilang diatas, jakarta keras disini orang"nya individualis dan saya gak suka itu gak ada nyaman"nya di kota ini belum dengan permasalahan lainnya hehe 🙂
Hihi iya mba.. Tp dibawa enjoy aja lah 😀
Anyway salam kenal ya mba ^^
tar kalo kita mau ketemuan aku pengen nyobain ojessy ojek syari
yes mooonnssss Jakarta adalah kota favorit ketika kita masih single. hahahha sapa tuh yang bilang gak mau dibayar 20juta. kalo aku mah mauh. tapi untuk membesarkan anak kayaknya pikirpikir dulu deh
Hayuk2.. bener banget nin.. karna masi single kali ya masi betah du jakarta 😛
He em.. agree
Been there, done that, still don't like Jakarta hahaha…Bandung is still so much better for me
Aaaah.. Pengen ih di Bandung.. Lucky you 😀
Beberapa sisi positif dari kota Jakarta…
Ah, aku tetap mencintai Bogor dengan kesejukan dan hujannya 🙂